Suasana Duka, KNPB & PRD Timika Gelar aksi Doa Ibadah Mendukung Pertemuan PIF

TIMIKA, (KM)--- Dukungan terhadap Pertemuan Negara-negara Pasifik yang tergabung dalam Pasific Island Forum (PIF) di Papua Nigunia (PNG), pada tanggal 07 sampai tanggal 11 minggu besok, Komite Nasional Papua Barat (KNPB, kembali mediasi rakyat Papua, menggelar Doa Ibadah bersama dalam suasana duka. Dikantor Knpb dan PRD Wilayah Timika Bendungan Kebun Sirih Jalan Freeport Lama, pada Selasa (01/09/2016) Waktu setempat.

Dari pantauan awak media online www.kabarmapegaa.com, ribuan rakyat hadir dalam kegiatan aksi doa Ibadah bersama digelar oleh Knpb dan Prd, ribuan rakyat Papua yang hadir melakukan tanda-tangan petisi dukungan. Ulmwp  melalui MSG menuju PIF.

Walaupun Keadan situasi Timika, dalam duka cita dan takut dan taruna atas kejadian yang terjadi pada beberapa hari kemarin, Tentara menembak mati 2 orang dan 4 orang kritis masih berobat RSUD, hal ini disampaikan Ketua Umum  Knpb Wilaya Timika Steven Itlay, 

Steven juga,  menganggapi Timika berdarah minggu kemarin, ini merupakan pelanggaran Hak asasi Manusia (HAM) yang paling luar biasa,  negara (Indonesia) harus bertanggung jawab, mulai dari Nabire berdarah, Dogiyai Berdarah, Paniai Berdara, Tolikara Berdara, dan Timika berdarah bahkan pelanggaran ham sejak kurang lebih 54 tahun, ini semua permainan negara. maka negara harus bertanggung jawab. Ini baca kronologis versi Knpb Penembakan Tni Kepada 6 Warga Sipil Pemudah Gereja Katolik Timika

“Sehingga kami KNPB menilai ini sengaja dicipkan pra kondisi untuk penutupi agenda perjuangan Papua Merdeka. Maka itu KNPB, tidak kompromi lagi, pihak manapun, Knpb tetap Lawan dengan cara damai penuh martabat bukan dengan kekerasan,”Ungkapnya.

Lanjut Steven, kami sebagai media bangsa Papua dan PRD sebagai penanggung jawab Politik, kami mendukung sesuai dengan seruan yang dikeluarkan oleh KNPB Pusat. untuk dukungan ULMWP melobi masuk di forum PIF.

Kami, KNPB Wilayah Timika, sangat mendukung agar Forum Kepulauan Pasifik dapat menerima West Papua melalui United Lilberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai observer agar kami dapat ikut berperan aktif dalam membicarakan dan menyelesaikan masalah-masalah di kawasan ini secara bersama-sama.

Tambah lagi, Steven, kami, harap tiga isu West Papua yang menjadi agenda utama dalam pertemuan Negara-negara Pasifik di PNG nanti,  yang disampaikan oleh sekertaris jendral PIF  ada tiga point yakni Pertama,  Masalah pelanggaran HAM di Papua Barat sejak 1960 sampai 2015. Kedua : Pembentukan Tim atau Misi pencari fakta ke Papua untuk melihat keadaan yang sesungguhnya.

Dan  Ketiga: Mendorong dan mengangkat ISU Self Determination ( Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi bangsa Papua Barat Ke Dekolonisasi PBB, tertulis dalam spanduk yang dibentangkan depan Kantor Knpb Dan Prd Timika.

Kemudian, Abihut Degei selaku Ketua PRD Wilayah Timika, mengajak rakyat Papua harus bersatu. Kita bersatu maka kita kuat. “Karena Penjaga Indonesia melihat orang papua semua adalah Opm, walaupun  Gubernur, DPD, PNS, Karyawan Swasta, Tni-Polri, sampai rakyat kecil, kami semua dicap ditarget di bunuh oleh Indonesia, untuk mereka mau rampas menguasai teritori Sorong sampai meraukenya” tuturnya

Kata Abihut, “Pembunuhan masyarakat suku Kamora kemarin, dan Papua pada umumnya,  kami menuntut kepada pemerintah Indonesia segerah tarik militernya dari tanah papua Onganik maupun non organic pelaku harus dihukum mati, “tegasnya.

Tni-Polri,  aktor kejahatan di seluruh Papua, semua rakyat papua bahwa tidak boleh terpancin dengan isu-isu yang sedang di bangun oleh pihak lawan, tetap focus satu komando arah perjuangan kita sudah jelas kami sudah satu dalam wada ULMWP.

"Negara-negara Melanesia mengakui kami sebagai Pengamat/Observer di MSG sekarang fokus kita adalah ULMWP melalui MSG masuk mejunu PIF, arah sudah jelas, jadi, satukan barisan demi pembebasan nasional,”Pesannya (Andy O/KM)