Desederius Goo (Foto: FB Prib/Ist/KM) |
Oleh: Desederius Goo
“Kita Beda”.
Sebenarnya bangsa Papua dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat
memiliki sejarah yang berbeda. Papua memiliki sejarah
tersendiri, begitu pun NKRI.
Dalam
perjuang untuk mendirikan sebuah
negara, juga sama persis, memunyai gaya dan irama yang berbeda-beda. Rakyat Papua tidak pernah berjuang
untuk Indonesia untuk memerdekakan NKRI.
Dengan
gaya dan irama yang masing-masing itu, rakyat Papua berjuang untuk Papua harus lepas dari
NKRI. Juga bangs NKRI dalam memperjuangkan agar Indonesia harus meredeka.
Mereka memerdekaakan bansanya dengan kekuatan mereka.
Perjuangan rakyat Papua di saat tahun 1960-an, rakyat
Papua berhasil
mendeklasikan Papua
sebagai suatu negara yang sah pada tanggal 01 Desember 1961. Kemerdekaan Papua saat itu disaksikan
oleh negeri Belanda salah satunya Ratu Juliana.
Berdera
bintang kejora telah berkibar di seluru West
Papua “Sorong-Merauke”.
Rakyat Papua merasakan dan bahwa bangsa
Papua telah merdeka. Rakyat Papua menikmati kemerdekaan
itu hingga mengakui bawah tanggal 01 Desember 1961 adalah
kemerdekaan bagi bangsa Papua
sampai sekarang juga.
Indonesia
merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan juga West Papua Merdeka pada Tanggal 01 Desember 1961. Ini terbukti bawah bangsa Indonesia dan Papua adalah beda ideologi. Jangankan hanya
kemerdekaan, dari kulit, rambut, gaya, cara, budaya antara Indonesia dan Papua sangat beda.
Sama saja, jika kembali mengenag kembali dalam
perjuangan masa lalu, moyang bangsa Papua dan moyang bangsa Indonesia sama sekali tidak duduk
bersama, makan bersama, tidur bersama, apalagi moyang bangsa papua dan bangsa
indonesia tidak pernah berjuang sama-sama untuk indonesia merdeka atau papua
merdeka.
Moyang
bangsa Papua berjuang sendiri untuk
papua harus lepas dari NKRI. Juga moyang Indonesia berjuang sendiri untuk
indonesia merdeka.
Hal itu terbukti bahwa “sesuatu yang berbeda”. Kita
mesti berpisa sebab tidak akar pernah hidup aman dan tentram. Konflik kepanjangan
yang masih belum juga berakhir
disebabkan oleh sesuatu yang berbeda antara Indonesia
dan Papua. Berikan Hak
menentukan untuk nasip sendiri bagi bangsa Papua sebagai solusi
demokratis.
Dalam
berbagai perjanjian-perjanjian yang di buat oleh Amerika, Belanda dan Indonesia tidak pernah
melibatkan orang asli Papua
yang mempunyai Tanah Leluhur “Pemilik Negeri Papua” yang seharusnya orang
papualah harus menjadi orang penting atas hak-hak diatas tanah leluhur mereka.
Hak-hak orang papua selalu
diabaikan dalan perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh ketiga negara itu.
Perjanjian
New York Agreemed dan yang di kolaborasikan dalam Roma Agreemed telah melanggar
semua hak-hak Orang
Asli Papua, merusak hak hidup
orang Papua yang mendiami surga
kecil dibumi. Perjanjian yang tampa melibatkan OAP yang juga pemilik negeri Papua, itu sangat merusak
tatanan hidup orang papua, poin-poin dalam perjanjian pun tidak direabilasi
saat PEPERA berlansung, Poin “Self Determination” bagi orang juga diabaikan
oleh Amerika, Belanda dan Indonesia.
(AMP_KNPB) West Papua Mi Kantri.
Sejarah Papua dan perjuangan Papua bukan dilihat dari 1 Desember 1961, tetapi itu pencablokan dan di adu domba, oleh bangsa lain dan telah bersembunyi di balik atribut bangsa ini. Sejarah perjuangan mulai dari 1935 dan berakhir pada tanggal 1 Januari 1960, Sebelum Indonesia Merdeka Bangsa sudah punya UUD, Bangsa Indonesia Merdeka setelah Soekarna buang ke Tanah New Guinea. Semoga bermanfaat.
ReplyDelete