Gubernur Papua, Lukas Enembe (Foto: Ist) |
Jayapura,
(KM)—Guburnur Papua, Lukas Enembe, mengatakan, untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sebuah daerah ada 4 bidang yang harus
diprioritaskan, bidang Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Infrastruktur.
Apalagi di daerah Papua
dan Papua Barat sudah dihadapakan dengan Otonomi Khusus (Otsus). Maka, melalui
Otsus itu muda merealisasikan 4 bidang itu di Papua.
“karena kehadiran Otsus di
Papua dapat melakukan hal-hal itu,
tentunya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Infrastruktur,”kata
Gubernur Papua, Lukas Enembe, dalam sambutannya pada saat digelarnya rapat kerja Dinas Kesehatan
Provinsi Papua dan peluncuran buku “Melawan Badai Kepunahan” yang dituliskan oleh drg. Aloysiuas Giyai, M.kes.
Selasa, (24/11/15) di Auditorium Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua.
Kata dia, 4 bidang ini
adalah pondasi untuk meningkatkan kontrubisi bagi peningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan daerah di Papua,”jelasnya.
Lanjutnya, tetapi bidang
kesehatan menjadi titik perhatian khusus. Karena menyangkut kelahiran dan
kematian manusia,”katanya.
Pihaknya mengatakan,
dengan bergulirnya Otsus di tahun-tahun ini, pihaknya terkesan, karena dinas
kesehatan telah melakukan regulasi-regulasi dan program-program kesehatan
dengan sangat baik,”ungkapnya.
Bukitnya, Dinkes Prov.
Papua, sudah langsung turun di lapangan, melihat puskesmas-puskesmas dengan
mata kepala di daerah-daerah pelosok dan kampung-kampung. Dan itu sudah
terbukti,”katanya.
Akhirnya, dengan adanya keberhasilan
itu, drg. Aloysius telah menerobos hingga
telah menuliskan bukunya,”ungkapnya.
Ia memberikan profesiat
kepada kepala Dinas Kesehatan, karena telah membuktikan kerjanya kepada
masyarakat sesuai visi dan misi Papua bangkit, mandiri dan sejahtera,”pungkasnya.
Ia berharap, semoga di
tahun 2016, pasti Pemprov akan menanggarkan dana sebesar Rp 80% dari Otsus
untuk kesehatan dan juga 3 bidang
lainya, Pendidikan, Ekonomi dan Ifrastruktur,”tutupnya.(Alexander Gobai/KM)
0 thoughts on “Gubernur Papua: 4 Bidang Harus Diprioritaskan”