Catatan politik Damianus Muyapa
Foto: Damianus Muyapa |
OPINI-KM--Pemilihan bupati selalu di lakukan setelah masa jabatan 5
tahun, Kabupaten Nabire mengadakan pemilihan bupati, karena masa jabatan sudah
lewat. Pendaftaran kandidat bupati di kantor KPU sudah di lalui pada waktu yang
lalu dan pada tanggal, 24 November 2015 sudah berkompanye sesuai dengan jadwal
kompanye yang di tentukan oleh Komite Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nabire.
Masyarakat kabupaten Nabire mendukung dan berpartisipasi
kegiatan berkompanye bahkan bersedia untuk memberikan suara kepada kandidat
bupati yang kita inginkan pada waktu yang sudah di tentukan untuk pencoblosan
karena menjadi bupati dari suara seluruh rakyat.
Kandidat-kandidat bupati pasti mempunyai tujuan untuk
membangun kabupaten Nabire dalam segala aspek sehingga kita mendoakan agar
mereka mendapat kekuatan, keberanian, kebijaksanaan dalam perjuangan untuk
menjadi bupati.
Kami berharap pemilihan bupati periode 2015–2020 berjalan
lancar sampai terpilihnya bupati jangan ada bermasalah dalam pemilihan sama seperti
pemilihan bupati yang lalu di seluruh Indonesia karena kepolitikan tidak sehat
artinya tidak selalu mengikuti aturan yang sudah di tetapkan oleh Komite Pemilihan
Umum (KPU), sehingga ada masalah, dan atas masalah yang terjadi akhirnya masyarakat
dapat korban di berbagai sisi baik sisi ekonomi, sosial, budaya, politik, bahkan
korban nyawa manuasia. Dan masalah yang
terjadi akan di ingat atau dendaman sehingga masyarakat saling merugikan satu
sama yang lain dalam hidup.
Masyarakat mengharapkan bupati yang akan terpilih adalah
pilihan terbaik dan memiliki kepemimpinan yang bijak, hati dan kasih kepada
masyarakat kabupaten Nabire untuk membangun pembangunan dalam segala aspek.
Penulis adalah Staf Dosen Stie Amor Timika
0 thoughts on “ Pemilihan Bupati Nabire Melalui Pesta Demokrasi”