BREAKING NEWS
Search

Aku Bisa

Frans Pigai (Foto Doc. Prib/KM)

Oleh : Frans Pigai

Cerpen - (KM). Seseorang pernah bercerita kepada saya tentang sebuah telur rajawali. Seekor induk ayam menemukan sebuah telur. 

Sang induk ayam ini mengerami telur ini dengan penuh kesabaran. Dan tiba pada suatu hari telur ini menetas dan keluarlah seekor anak rajawali.

Ditengah tengah anak anak ayam yang lain, anak rajawali ini bertumbuh menjadi seekor rajawali yang gagah. Tapi dia tidak bisa terbang karena dia takut untuk belajar terbang.

Pada suatu hari rajawali ini melihat keatas, beberapa burung yang menyerupai dirinya terbang tinggi di angkasa. Dia ingin sekali menjadi seperti rajawali-rajawali yang dilihatnya tadi.

Walaupun ayam-ayam lain mencoba untuk menghalanginya, dia tetap pada tekadnya untuk belajar terbang. Dan pada akhirnya diapun dapat terbang juga seperti rajawali rajawali yang dilihatnya.

Kita sebagai manusia kadang kadang mempunyai pola pikir yang sempit, tidak mempunyai impian impian. Kita terkadang sudah terbiasa dengan lingkungan kita yang sekarang. Kita terkadang berkata,” saya sudah cukup puas dengan apa yang saya dapatkan sekarang ini.”

Saudara, kita adalah anak anak Tuhan yang luar biasa. Kita jangan menjadi seseorang yang biasa biasa saja, tapi menjadi seorang yang luar biasa, menjadi seorang pemenang. 

Saya pernah mempunyai keinginan untuk mempunyai sebuah mobil sendiri, saya berdoa dan bekerja untuk memujudkan impian saya tersebut.

Akhirnya pada suatu hari saya dapat memilikinya. Begitupun dengan rumah dan lain lain. Saya menerapkan pola pikir bahwa semua impian impian saya dapat terwujud, bukan karena saya layak tapi karena Tuhan mengasihi saya.

Alasan mengapa kita belum menerima apa yang terbaik dari Tuhan, adalah karena kita belum mengembangkan visi kita secara maksimal.

Tuhan tidak ingin kita menjadi rajawali yang seperti ayam, tetapi Tuhan ingin kita menjadi seekor rajawali yang dapat terbang tinggi, melewati samudra, gunung yang tinggi dan awan. 

Tuhan ingin kita menjadi luar biasa, baik dalam pekerjaan, rumah tangga, sekolah dan lain lain.

Kembangkanlah pola pikir keberhasilan, bukan kegagalan. Ingat apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi.

Jangan pernah berkata,” aku tidak dapat melakukannya, aku tidak bisa berhasil, penyakitku tidak bisa sembuh, aku akan menjadi miskin seumur hidupku.” Tetapi katakanlah,” aku bisa.”

Aku datang untuk orang berdosa, bukan untuk orang saleh.


(Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Surabaya)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “ Aku Bisa