Ilustrasi@,KM. |
Oleh
:Frans Nawipa
Dalam
literaturku penindasan massa rakyat Papua Barat berakar pada bekerjanya logika
investasi dalam konteks sistem kapitalisme. Untuk alasan akumulasi kapitallah
kelas kapitalis, bersarang dimana-mana, berusaha menghegemoni kesadaran massa
rakyat di mana-mana, dan mengadakan hubungan yang menindas dimana-mana.
Demokrasi yang, katanya, dijunjung tinggi oleh borjuispun, kalau diselidiki
lebih dalam, sebenarnya dilaksanakan hanya dalam
batasan hal itu membudak pada kepentingan kelas kapitalis. Jika demokrasi, di
ranah praksis-konkret, tidak melayani kepentingan kelas borjuis kapitalis, atau
bahkan mengancam kepentingan kelas borjuis kapitalis, maka tindakan yang akan
dilakukan kelas kapitalis adalah memperalat negara “Indonesia”melakukan
kekerasan terhadap demokrasi itu sendiri.
Berangkat
dari situ, menurutku, ketiadaan pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi secara
utuh di tanah “yang tidak merdeka di Papua, karena ulah dari negara yang
membudak pada kepentingan kelas kapitalis.oleh karena itulah, penyelesaikan
permasalah pelanggaran HAM di Papua Barat (upaya menengelamkan rumpun melanesia,
pembunuhan dan memerkosaan perempuan), eksploitasi Tanah Papua, dan hegemoni
kesadaran di Tanah Papua, hanya dapat dituntaskan dengan cara menumbangkan
sistem kapitalisme dan menggantikannya dengan sistem yang lebih baik.
Yang
menjadi pertanyaan, mengapa kaum buruh harus mengemban tugas penumbangan ini?
Jawabannya, karena kepentingan kelas buruh—merebut alat produksi dari kelas
kapitalis—secara sistematis terkait dengan berbagai kepentingan massa rakyat
tertindas di berbagai ranah. Secara kasat mata, memang penindasan di Tanah
Papua Barat , tidak ada kaitannya dengan kaum buruh. Namun, pandangan ini
keliru. Logika bekerjanya investasi mengarah pada eksploitasi dan alienasi kaum
buruh. Untuk mengeksploitasi dan mengalienasi kaum buruh inilah kemudian kelas
kapitalis menciptakan kesadaran palsu di tengah-tengah massa rakyat,
mengkondisikan rakyat Papua miskin sehingga tersedia buruh-buruh cadangan
industri (dalam bahasa Karl Marx: tentara cadangan industri), dan untuk
kepentingan mengeksploitasi kerja buruh (agar terus berproduksi hingga komoditi
mengalami over) kelas kapitalis merusak alam melalui logika memproduksi lebih
banyak lebih baik dan lebih bisa melakukan akumulasi kapital dengan menggila.
Hari
ini Tanah dan rakyat Papua Barat ditindas, di gusur, dikuras, di isap, dan
dirusak alamnya, jelas untuk kepentingan memonopoli akumulasi kapitalisme
global Dan untuk kepentingan inilah kelas borjis kapitalis-Imperialisme Barat
memperalat negara Klonialisme Indonesia sebagai alat atau pintu masuk bagi kaum
borjuis kapitalisme untuk mendominasi Inventasi Asing seluruh teritori West
Papua (KM).
0 thoughts on “Kapitalisme Akar Penindasan Di Tanah Papua”