Frans Pigai (Foto Doc. Prib/KM) |
Oleh: Frans Pigai
Opini - (KM). Pernyataan yang muncur dibenak penulis, untuk menjelaskan nilai-nilai kongkrit Allah sendiri yang ditunjukkan kepada kita melalui ciptaannya, antara lain ialah bagaimana cara memaknai secara kongkrit memuliakan Allah? Mengapa Allah perlu dimuliakan dalam ciptaannya? Cari dan temuan pendasaran akal budi bahwa Allah yang dimuliakan ciptaannya dapat menjadikan ciptaan selamanya?
Penulis hanya berpendapat bahwa, caranya untuk memuliakan Allah secara kongkrit harus di tanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas sebebagai manusia yang mempunyai kesadaran untuk menjalani dan membangun hidup dengan damai dan sejahtera di antara diri pribadi dan sesama unat manusia di dunia ini.
1) Kita harus berpatut dan mengikuti terhadap aturan-aturan keagamaannya alam hidup gerejani.
2) Harus saling membagi kasih dan cinta terhadap sesama manusia ketika kita hidup di dunia ini.
3) Kita juga harus berbuat baik dalam hidup kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah sendiri, serupa dan secitra dengan-Nya.
4) Kita harus memikirkan hal-hal baik dan benar dalam hidup yang kita jalani, agar hidup kita jadi indah.
5) Kita harus sadar akan ciptaan Tuhan.
Berdasrkan logika, penulis bahwa, Allah perlu dimuliakan karena Allah menjadi sumber ciptaan segala-galanya, baik Ia menciptakan langit dan bumi beserta segala isi di muka bumi ini (hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia) dan terutama Ia menciptakan sekaligus menetapkan kami bangsa Melanesia di atas tanah Papua sebagai bangsa mempunyai sumber kekayaan yang melimpah, dengan kekayaannya menjamin seluruh negara di dunia.
Dengan adanya ciptaan itu, manusia Papua harus memuliakan Allah secara kesadaran diri setiap individu-individu yang mendiami di bumi Cendrawasih Papua. Agar, manusia Papua menjadi pribadi yang benar-benar teguh memuliakan Allah secara kongkrit.
Maka dari itu, dalam ciptaan tersebut menusia perlu memuji, mengabdi, dan memuliakan Allah atas latar belakang ciptaan-Nya.
Pendasaran logika akal budi bahwa, Allah menciptakan dan menjadikan ciptaan selamanya, sebagai dasar hidup manuisa bertujuan untuk mendasari apa yang menjadi ciptaan selamanya.
Dengan adanya akal budi, manusia perlu menanamkan hal-hal yang baik dan benar terhadap ciptaan selamanya.
Pendasaran akal budi bahwa, Allah yang dimuliakan ciptaannya dapat menjadikan ciptaan selamanya merupakan pendasaran yang tumbuh dibenak diri pribadi seseorang untuk memujih, memuliakan, dan mengabdi kepada ciptaan Tuhan itu sendiri, karena ciptaan Tuhan merupakan ciptaan selamanya bagi kita umat manusia di dunia ini.
Dan Tuhan ciptakan ini semua untuk kita manusia, maka kita perlu menjaga, marawat, dan memelihara ciptaan tersebut.
(Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Surabaya, juga aktif menulisa di media online kabarmapegaa.com)
0 thoughts on “Manusia Papua Harus Memuliakan Allah Secara Kongkrit Dalam Kehidupannya”