BREAKING NEWS
Search

Akibat Miras Oplosan, 9 Mahasiswa Papua Tewas & 15 Mahasiswa Papua lainnya Masih Kritis

Keterangan Foto : Saat  Semua Perwakilan SETIAP paguyuban-paguyuban berkumpul di Asrama Kamasan 1 Jogjakara Di pimpin Langsung Oleh Ketua Ikatan Mahasiswa Yogya kk Aris Yeimo Dan Senior  Emanuel Gobay Sedang Mengumpulkan Data Mengenai Keracuan Minuman keras yang terjadi minggu ini./KM.Ist

.

Yogyakarta,(KM)- Sebanyak 9 mahasiswa Papua menjadi korban setelah menenggak miras oplosan di Yogyakarta. Sedangkan 15 mahasiswa masih kritis usai menengak miras oplosan tersebut dan 4 mahasiswa dapat tertolong dengan baik. Minggu,(07/02/2015)

Dari data yang dikumpulkan pada tanggal 06-02-2016 bertempat Asrama Papua, Jln. Kusuma Negara,Yogyakarta, bersama IPMA-Papua dan  semua perwakilan Setiap paguyuban-paguyuban, yang di pimpin langsung oleh  Ketua Ikatan Mahasiswa Papua Yogyakata, Aris Yeimo,  akibat Minuman keras (miras) oplosan, khususnya  terhadap mahasiswa Papua, kembali memakan korban jiwa, tercatat sebanyak  9 mahasiswa Papua meninggal dunia ; 15 Mahasiswa Papua masih krisis sedang dirawat di beberapa rumah sakit  dan 4 Mahasiswa  lainnya sudah tertolong. Sehingga data sementara  yang diperoleh Media ini tercatat, sebanyak 28 mahasiswa Papua yang korban miras oplosan. 

Minuman Keras (miras) oplosan ini, berlangsung sejak tanggal 30 januari s/d 06 februari, dan koban satu per satu dibawa masuk ke rumah sakit akibat keracunan dimulai  sejak tanggal 03 s/d 06 februari. 

Kemudian, jenis minuman yang  dikonsumsi oleh Mereka (korban) diantaranya, Bir  bintang, Anggur merah, Arak, dan Ciu. Tempat pemjualan minuman keras (miras)  oplosan tersebut  yang Mereka beli, diantaranya : Maguwoharjo, Depan Ambarukmo, Timoho dan Malioboro. 

Dari data yang diterima,  ada lima  kelompok yang mongsumsi miras oplosan tersebut. Kelompok pertama di kontrakan  condong catur, kelompok kedua di  Asrama Mahasiswa Kamasan 1 Yogyakarta, kelompok ketiga di Maguwoharjo, kelompok kempat di dalam Mobil, kelompok kelima tidak di ketahui.

Sementara itu, rumah sakit yang melayani korban miras oplosan  diantaranya, Rumah sakit Bethesda, Rumah sakit Sharjito, Rumah sakit Condong Catur, Rumah sakit Hidayatulla, PKU Muhammadyah dan rumah sakit Wirosaba.

Para korban yang meninggal ini menenggak miras oplosan pada waktu dan tempat yang berbeda namun terjadi pada awal Februari ini. Dengan gejala Gangguan penglihatan, Hilang kesaaran,Muntah, badang kekuning-kungingan, sesak nafas dan pusing.

Berikuat adalah laporan nama –nama korban beserta asalnya, yang diterima oleh media ini; diantaranya :

•    Nama-Nama Korban yang sedang dirawat di rumah sakit

1.    Silvester Stawatme (Timika)
2.    Eki elas (Puncak Papua)
3.    jImmy Ogajau (Intan Jaya)
4.    Leksy dulungga
5.    Stenly pekei (Dogiyai)
6.    Hendrik kabayaimu (mapi)
7.    Tobias kaimeraimu (mapi)
8.    Berlindus bapaimu (mapi)
9.    Oskar Jermagoin ( Mapi)
10.    Nikodemus wakide (merauke)
11.    Luis deki imbiri (serui)
12.    Lasarus Okrafa (Bintuni)
13.    Irfan (fak-fak)
14.    Finsen Baru (Tambrau)
15.    Obet Hisage (wamena)

•    Nama-nama korban yang sudah meninggal Dunia

1.    Yekison telengen (Puncak Jaya)
2.    Telinum Talengen (Puncak Jaya)
3.    Mikison Kogoya (Puncak Jaya)
4.    Dairen Wonda (Puncak Jaya)
5.    Manggun Kogoya (tolikara)
6.    Hengki Wonda (Puncak Jaya)
7.    Ardeni Wanimbo (tolikara)
8.    Meky (Mapi)
9.    Jhon Auri (Mappi)

•    Nama-nama yang tertolong (sehat)

1.    Tinus Tabuni (Puncak Jaya)
2.    Nikison Burdam (Biak)
3.    Barnabas
4.    Hosea Belau (Intan Jaya)

Para korban jumlah terbanyak adalah  mahasiswa Papua tapi ada juga yang luar Papua. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Medan, Bengkulu, Maluku. 

“Datanya terus berubah, sampai saat ini sehingga untuk mempermudah kami menerima data, Kami telah mendirikan poska di Asrama Kamasan 1 Yogyakrta dengan memberi nama  Posko Satgas Penutupan Miras Ilegal dan Non Ilegal di Yogyakarta” tutur Aris


Sela-sela itu, tulis Metrotvnews.com “Dua mahasiswi perguruan tinggi swasta di Yogyakarta ditemukan tewas di kamar indekosnya di Dusun Karangjambe, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat, 5 Februari lalu. tewas itu yakni Sitti Nur Dayantikaaba, (22) dan Novrillah Gamawati (20). Kedua korban merupakan warga Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara”. (Manfred Kudiai/KM)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Akibat Miras Oplosan, 9 Mahasiswa Papua Tewas & 15 Mahasiswa Papua lainnya Masih Kritis