(Fhoto,Duc.Prib.Ham Kadepa/KM.) |
Oleh : Ham
Kadepa
Opini,(KM) --- Saat ini
banyak sekali terjadi tindakan-tindakan yang memalukan di negeri ini, seperti,
korupsi, Suap-menyuap dan masih banyak lagi. Namun, anehnya, para pelaku
tindakan kejahatan tersebut adalah orang-orang pintar alias kaum terpelajar yang
bergelar sarjana dari berbagai lulusan dari Universitas ternama.
Melihat
fenomena-fenomena yang terjadi saat ini, sepertinya ada yang salah dengan pola
pendidikan formal di Indonesia, dan semestinya harus dikaji ulang. Pola Pendidikan
formal saat ini hanya mengajarkan ilmu-ilmu Dunia, sehingga, banyak
menghasilkan orang-orang pintar, tetapi sayangnya mereka tidak terdidik dan
memiliki budi pekerti yang lemah. Akibatnya, orang-orang terpelajar tersebut,
malah, menjadi orang yang bejat, maling, dan penindas kaum yang lemah.
Pada hal, merekalah
yang menjadi penolong dan pemimpin yang baik, untuk menciptakan kemasyarakatan
bagi orang banyak. Terlebih lagi, saat ini banyak sekali orang-orang yang
berpendidikan tinggi dan mengaku beragama, tetapi tindakan mereka sangat
memalukan dan meresahkan masyarakat disekitarnya. Contohnya, Para Pejabat yang
katanya, orang-orang terhormat dimata publik, namun, mereka-merekalah yang tertangkap tangan
melakukan korupsi atau penyuapan dimana-mana di Republik ini.
Parahnya lagi,
tindakan tersebut dilakukan bersama-sama dengan teman-teman mereka yang juga
adalah orang-orang terhormat itu. Yang lebih mirisnya, saat mereka tertangkap
oleh pihak yang berwajib, mereka malah dengan tenang dan melemparkan senyum
yang lebar kepada masyarakat. Seolah-olah mereka senang dengan apa yang mereka
perbuat. Bukannya, mereka malu dengan tindakan tersebut. apakah mereka tidak
mengetahui atau tidak pernah diajari bahwa memakan uang yang bukan haknya
adalah perbuatan dosa atau haram?
Memang
mereka itu, sudah kehilangan akal sehat dan putus sudah urat malunya. Pelaku kasus-kasus
itu, jelas-jelas terjerat kasus korupsi yang menjadi ketua atau pemimpin suatu
instansi. Bukankah, ini sangat memalukan? Oleh karena itu, sistem
pendidikan formal yang ada saat ini, harus segera direvisi dengan tidak
dilandaskan pada kepentingan, tetapi lebih mementingkan suatu proses untuk
mencapai suatu keberhasilan agar tidak lagi mencetak orang-orang pintar yang
tahu,untuk mengambil hak orang lain, melainkan, dapat menghasilkan
cendekiawan-kendecikiawan yang berjiwa social kemasyarakat untuk mewujudkan keadilan
dan kesejeteraan. Penulis adalah Seorang Mahasiswa Papua, Kuliah Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Manokwari - Papua Barat
0 thoughts on “Kaum Terpelajar Menjadi Teladan Masyarakat, Bukan Penghancur ”