Oleh : Almarhum Diakon Pedro Agapa Pr
Di bawah terik Matahari
Mama Papua duduk
menatap dagangannya
Yang layu dibakar
sinar sang Surya yang begitu ganas
Tubuhnya basah kuyup
air keringat
Keningnya pun basah
dan mengkilat
Pancarkan cahaya
kebosanan
Namun dia tetap tabah
Menanti dagangannya
Berduyun-duyun pembeli
Terus berlalu
melewatinya
Hempasan angin
sepoi-poi yang mengusik kalbunya
Serasa laku jualannya
Di atas karung
setengah kardus
Mama Papua membendung
siksa
Menanti dagangannya
laku
Namun tak laku
Dalam kerindangan atap
Sang lintah terbahak
Tertawa kegirangan
sembari menghitung laba
Oh…..adilkah ini.
0 thoughts on “Mama Papua Membendung Siksa”