Fhoto bersama didepan Panggung hiburan UNIPA Manokwari (Fhoto : Rafael Natikime/KM) |
Manokwari,
(KM) --- Gerakan kebangkitan Seni dan Budaya Papua yang dipelopori Arnold Clemens AP, Sam Kapisa,
dan Kawan-kawan UNCEN di Jayapura, yang lahir pada tahun 1972 yang dimulai dari
Gereja-gereja, Panggung hingga terakhir di Seni dan Budaya di RRI Nusantara
Lima Jayapura, yang kemudian pada 15 Agustus 1978 menjadikan sebagai hari
jadinya Group Mambesak.
Tujuan berdirinya Group
Mambesak adalah menghibur hati Rakyat Melanesia Barat (Papua Barat) karena disaat
itu, masyarakatnya sedang diintimidasi, dianiya,diperkosa, dan, dibunuh diatas
tanahnya sendiri.
Gerakan Mambesak memberikan
inspirasi yang kuat dan membangkitkan rasa
nasionalisme Bangsa Papua, sehingga perlawanan semakin lama semakin kuat.namun
sayangnya 32 tahun silam, Pemerintah Indonesia menanggapnya gerakan ini adalah sangat
berbahaya sehingga seniman, Arnold C.Ap, ditahan pada November 1983 dan dibunuh
oleh KOPASSANDA (kini KOPASUS) sebagai OPM dalam Kota yang berpartisipasi dalam
perjuangan Kemerdekaan Papua itu.
Mahasiswa/I UNIPA yang bergabung dalam Forum
Mahasiswa Pecinta Budaya Papua (FMPBP), telah menggelar Panggung Hiburan
Terbuka dengan bernuansa Mambesak Papua , Memperingati 32 tahun kematian, Arnold
Clemens Ap, di Panggung UKM Band UNIPA Selasa,(26/04) siang, Amban Manokwari.
Hari ini bertepatan dengan
kematian, Arnold Clemens Ap, maka kami Forum Mahasiswa Pecinta Budaya Papua,
bersama Mahasiswa Kami melaksanakan Panggung Hiburan Terbuka.
Demikian disampaikan, Ketua
Koordinator Umum, Wander Wilson, ketika diiwawancarai media ini, seusai
kegiatan didepan UKM Band UNIPA.
Jangan kita lupah, momentum
ini. karena ketika kita lupah momentum ini, sama halnya dengan sebuah lembaran
sejarah yang kita tinggalkan.Katanya.
Lanjutnya, “Ada sebuah
pepatah yang bilang bahwa, Sebuah Bangsa itu, kuat karena rakyatnya kenal
tentang Sejarah dan Budaya” Ungkap,Wander.
Menurutnya, walaupun Arnold
Clemens Ap mati tapi, Rohnya ada pada kami, dan semangat itu akan tetap bersama
generasi muda Papua,Ucap,Wilson.
Mahasiswa Fakultas Sastra UNIPA
itu, menambahkan juga, banyak strategi yang sedang pihak Kampus pakai untuk
menutup ruang demokrasi Mahasiswa, karena hal itu telah terbukti tadi pagi, Kami
dilarang untuk berekspresi melalui forum yang kami bentuk,Jelas Wilson.
Ia berharap, jangan hanya
kegiatan sekali ini terus kemudian ditutup, tapi dalam kegiatan momentum-momentum
seperti ini kedepan, UNIPA buka ruang demokrasi seluas-luasnya bagi mahasiswa
untuk menyampaikan pendapat dimuka umum,Harapnya.
“Jangan tutup ruang demokrasi
Mahasiswa, Karena itu ada otonom Kampus”, tegas,Korlap itu.
Wilson menjelakan, Kegiataan
tadi, pembukaan kemudian orasi ilmiah dari teman-teman, terus menyannyi khusus
lagu-lagu Mambesak, dan peghujung acara ditutup dengan doa, Jelasnya.
Sementara itu, dalam waktu sama, Seorang
Mahasiswa UNIPA, Yohanes Aliknoe berharap, orang Papua mempertahankan
nilai-nilai seni dan Budaya Papua yang dipelopori Arnold Ap ini.
karena terbentuknya lagu Mambesak
ini bukan hanya menyanyi untuk orang-orang Biak saja, tetapi menyanyi untuk
orang Papua dari Sorong sampai Samarai," jelasnya.
Lanjutnya, “Kita anak-anak muda,
generasi Papua harus mempertahankan jejak dari Arnold Clemens Ap, Sam Kapisa
dan kawan-kawannya supaya nilai-nilai budaya, seni, bahasa tidak punah.”tutupnya.
(Petrus Yatipai/KM)
0 thoughts on “FMPBP Memperingati Kematian, Arnold C. Ap, Ke-32 Tahun Melalui Panggung Hiburan di UNIPA”