BREAKING NEWS
Search

Memanja Orang Membunuh Karakter Berjuang



Marselino Yogi  (Foto Profil FB,/KM)


Oleh : Marselino Yogi

Opini,(KM)--Waktu itu tanggal 31 bulan lalu,saat itu ada kegiatan Ibadah syukuran kerohanian,Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai (IPMAPAN) dari program bidang kerohanian.Ibadah sangat berjalan dengan baik hanya kelolaan pemimpin ibadah pembawa lagu serta pembawa firman yang di berikan untuk mempertanggungjawabkan kepada mereka.Saat itu,semua tidak sempat hadir,mungkin karena kesibukan lain yang lebih penting bagi mereka,saat itu koordinator mencari jalan yang baik  untuk harus beribadah sehingga ia main bertunjuk siapa yang membawa firman,siapa yang membawa lagu dan juga siapa yang memimpin Ibadah .Dengan hormat kepada saudara  Marsel yogi,Boleh membawakan Firman,dengan hati yang tersentuh atas kepercayaan sehingga saya menerima dengan penuh hati dengan berkata oke baik siap adik,saya akan berusaha untuk membawakannya.dan pemimpin ibadah dan pembawa lagu di bawakan oleh koordinator kerohanian sendiri.

Dari awal hingga akhir ibadah syukuran IPMAPAN sangat berjalan dengan baik seperti apa yang di pikirkan dan di rencanakan oleh bidang kerohanian.

Saat itu penulis membawakan firman yang berjudul “Pembaruan Pikiran” sehingga firman itu penulis sebelumnya merenungkan apa maksud dan tujuna serta manfaat dari renungan itu sehingga seakan-akan merasa diri sudah siap dan siap di firmankan.

Setelah ibadah,saat serbah serbih,salah satu anggota “IPMAPAN” Mengatakan saya sangat senang dengan salah satu kak saya,Mengapa ?? karena dia selalu mengajak  saya makan dan selalu memberi saya uang,maka itu saya sangat salut dalam kehidupan saya bagi diri Dia.

Saat itu penulis membagikan apa yang saya pikirkan,adik jangan kita pandang manusia dari sisi duniawi yang membuat kita bersenang-senang dengan hal-hal yang membuat hidup hanya “sesaat”tetapi mari kita berpikir jauh apa kehidupan di dunia ini yang sebenarnya.

Begini adik,”orang yang mengajak makan dan memberi uang hanya murahan itu membuat karakter dan jiwa berjuang kita lemah atau mati”.Dalam hidup kita selalu terbiasa akan ketergantungan hidup kepada manusia lain,maka diri kita sangat berpegaruh besar,artinya patah semangat,tidak mau berjuang,ketergantungan hidup,tidak ada usaha,sombong,iri hati dan lainnya,berjuanglah dalam diri dan berkata saya bisa dan pasti bisa,pentingkan diri dan kuasailah diri untuk menghadapi dunia global ini.

Dan juga memang kalau  tidak ada harga untuk print tugas atau hal lain penting yang mendadak,itu bisa ke orang lain untuk meminjam atau meminta,itu sebagai kebutuhan hidup untuk melengkapi satu dengan dengan yang lain,tetapi jangan berkali-kali.

Maka itu akhir kata, jangan kita mengharapkan hidup kita kepada orang lain,tetapi berjuanglah dan menemukan jati diri yang sebenarnya dalam diri.
Penulis adalah Mahasiswa Papua Kuliah di Jawa

Editor : Anselmus Gobai



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Memanja Orang Membunuh Karakter Berjuang