Arnold C. AP (Foto: Dok. Ist/KM) |
Waktu telah semakin berlalu
Catatan dalam cerita-cerita yang tersimpan kembali terkuat
Catatan dalam cerita-cerita yang tersimpan kembali terkuat
Harga diri yang hilang terungkit lagi
Cerita panjang tentang sebuah harapan dari generasi ke generasi mulai nampak
Jejak perjuangan terus bergema
Jejak perjuangan terus bergema
Masih terus terdengar nyanyian kebebasan yang telah mempersatuak kita
Siang dan malam berlalu, masih juga punya cerita
Tahun dan tahun berlalu masih pula ada cerita
Ada pilu terasa, tetapi seakan hilang
Tahun dan tahun berlalu masih pula ada cerita
Ada pilu terasa, tetapi seakan hilang
Mengenang 32 tahun kematian
Sang Budayawan Papua, Arnold C. AP terus tergema dalam lemunan musik Papua
Membangkitkan gerakan seni dan budaya Papua
Membangkitkan gerakan seni dan budaya Papua
Untuk perjuangan pembebasan bangsa Papua Barat
Asa seakan tiada, namun tetap berharap
Jiwa tergores, di dalam luka rasa yang ada pilihan hanyalah berjuang
Jiwa tergores, di dalam luka rasa yang ada pilihan hanyalah berjuang
Diam dan diam akan tertindas
Tetapi marilah berjuang
Inilah masamu wahai generasi penerus Papua, dipundakmu terpikul beban ini
Inilah masamu wahai generasi penerus Papua, dipundakmu terpikul beban ini
Harus bangkit, mengikuti jejak-jejak perjuangan ini
Mereka telah memulai dan kita yang melanjutkan
Mengikuti jejak perjuangan, menuju kebebasan tanah pusaka, tanah leluhur Papua Barat
Mengikuti jejak perjuangan, menuju kebebasan tanah pusaka, tanah leluhur Papua Barat
Selamat Mengenang Kematian Arnold C. AP, 1 Juli 1945 –26 April 1984, Budayawan Seni dan budaya Papua.
Karya: Frans Pigai
Tanah Colonial Indonesia, Selasa, 26 April 2016
0 thoughts on “Mengenang Kematian 32 Tahun Arnold C. AP”