Sumber : Google .com,KM |
Religious,(KM)--Perpisahan
pasti ada pertemuan,itulah kehidupan manusia.ingin
berpisah karena tugas.tugas harus di laksanakan,dibutuhkan waktu untuk
serius.keseriusan mendapatkan hasil yang memuas. Tabah dan setia
menjalani,tabah dan setia pula mendapat,itulah hukum alam dan kenyataan dalam kehidupan.
Kepergian
seseorang pasti ada tujuan dan maksud tertentu.baik kepentingan pribadi ataupun
banyak orang.kita selalu bersedih hati akan kepergian seseorang.pada hal
logikanya dia akan kembali dalam waktu yang tak di tentukan.
Istri anak ditinggalkan,barang berharga di tinggalkan,
dan apapun itu semua di tinggalkan. Dia punya maksud dan tujuan yang jelas
untuk mencari kehidupan yang jelas,buat dirinya,keluarga dan tanah tercinta.
Bersedih hati,Lain hal dengan kepergian
seseorang tanpa kembali,pergi untuk selamanya (Meninggal).pantas kita bersedih
dan tangis karena pergi untuk selamanya.pengalaman
dan kebaikan hidup kepada kita
melukiskan hati semakin bersedih atas kepergiannya.
Tugas kita tidak berkata-kata banyak,bersedih banyak,hanya
membangun hubungan dengan Tuhan meminta pertolongan untuk mengampuni dosa dosanya
selama dia hidup di dunia.kesediah hati kitapun mohon bantuan atas penghiburan
pada diri kita.
Kepergian
seseorang hanya sementara,tak perlu bersedih hati dan tangis,dia tetap
kembalinya.kita perlu ingat kata-kata
sebelum ia berangkat,.itu sebagai penguatan hati dan pikiran untuk menguatkan
tubuh dari kesedian hati.
Cerita
kepergian seseorang dalam kehidupan nyata manusia,sama hal yang di alami oleh
para murid saat Yesus
meninggalkan mereka.tetapi kata Yesus
saya akan pergi sementara waktu dan akan datang sama seperti kepergian ini maka bersiap siaplah dan berdoalah.agar
supaya jangan bersih hati aku akan memberikan teman penghibur bagimu yaitu
"Rohkudus".Dia yang selalu membimbing dan menyertai
dalam kehidupan anda sekalian maka jangan bersedih hati.
Jangan
bersedih hati aku salalu bersamamu,jangan susahkan hidup aku sudah memberikan
pertolongan persahabatan hidup.jangan tangis dan gelisah hati,engkau anak dan
tak mungkin Bapa meninggalkanmu,aku selalu bersama dan selalu membimbing sampai
akhir dunia,Aku
selalu menyertaimu. (Umagigobai,KM).
Refleksing Renungan Pribadi,Di kediaman Kepuh Samirono (Kamis,05/05/2016)
0 thoughts on “Jangan Bersedih Hati ada Penghibur”