Foto Doc Pribadi (Yustus Muyapa),KM |
Oleh : Yustus Muyapa
Opini,(KM)--Perkenalkan
saya anak Papua,lahir hidup di pedalaman,saya salah satu dari suku Mee dari
kabupaten Paniai.disini saya akan sedikit membagikan beberapa pengetahuan
mengenai hidup budaya suku Mee sejak tete nenek moyang dan pentingnya peningkatan
10 perintah dari leluhurnya.
Suku
papua diantara 250 suku,penulis adalah salah satu suku dari itu yang sebut suku
Mee dari Paniai.Budaya suka Mee tidak jauh dari 10 perintah Allah.
Tempat
hidup suku Mee di lembah bahkan di gunung.kerja hariannya meramu dan bertani,mempunyai
batas wilayah geogerafis. Perbatasan diantar satu suka dengan suku lain di
tandai dengan adanya pepohonan,ataupun bahasa dan budaya penduduk yang
berbeda.suku Mee sebagai orang papua yang hidup di pengunungan tengah pulau
Papua.
Hidup
Tete Nene Moyang sama dengan Nabi Musa,sehingga budaya suku Mee sama dengan apa
yang Nabi Musa mendapatkan dua Loh Batu yang tertulis 10 perintah Allah.
Atas
ketindasan dan kekerasaan yang terjadi Allah menguturs Musa sebagai Nabi untuk
membebaskan umat yang tertindas.sebelumnya untuk menguatkan diri dan mendewasan
iman,Allah mengajak Musa ke gunung Sinai.disana ia mendapatkan 10 perintah hukum yang tertulis dalam batu Loh
diantaranya:
a) Jangan
menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari
segala Sesuatu
b) Jangan
menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
c) Kuduskanlah
hari Tuhan
d) Hormatilah
ibu-bapamu
e) Jangan
membunuh
f) Jangan
berzinah
g) Jangan
mencuri
h) Jangan
bersaksi dusta tentang sesamamu
i) Jangan
mengingini istri sesamamu
j) Jangan
mengingini milik sesamu secara tidak adil.
Apa
yang dialami dalam diri Nabi Musa sama juga dialami oleh tete nene moyang orang
Paniai.mereka menuruti dan hidup diatas 10 perintah itu.
10
perintah ini menjadi kekuatan dan budaya
mereka.hidup mereka tidak terlepas dari 10 perintah itu. merekapun terasa aman
dan bahagia.hidup mereka was-was atas nilai penghukuman yang di tetapkan.jika
melanggar akan mendapatkan hukuman.
Zaman
tete nenek moyang 10 perintah hukum ini masih ada.hidup mereka menuruti
perintah perintah itu.budaya dan jiwa mereka satu.mereka selalu bekerja sama
saat ada masalah.diri mereka jiwa bangun,jiwa semangat,jiwa pemersatu,jiwa
kekompakan dalam hidup bersama.
Jika
ada yang melanggar larangan atau budaya mereka yang sudah di tetapkan,maka
harus di hukum.hukuman sesuai perbuatannya.dulu mereka satu dalam segala hal dan berjuang juga dalam
segala hal pula.
Dunia
semakin tua,semakin pesat dari berkembang IPTEK. Tahun silih
berganti,manusiapun regenerasi dari zaman ke zaman.hal lama di tinggal dan hal
baru di pelajari. Pertumbuhan dan perkembangan dunia semakin menglobal sehingga
masuk dan menyerumus ke pelosok pelosok Desa bahkan di Kampung-kampung.
Nilai
budaya dan dari tete nene moyang semakin hari semakin menghilang.apalagi pesatnya
zaman perkembangan dunia,mengantarkan mereka semua pada kehidupan dunia yang
namanya keruntuhan dan terpecah belah menjadi berbagai pulau suku bahasa dan
budaya.
Manusia
di sisikan di berbagai tempat sesuai bahasa dan budaya mereka sendiri.pola dan
gaya hidup mereka, dan tempat hidup
mereka.
Tuhan
menciptakan suku Mee supaya hidup dan mati di tempat kelahirannya itu
sendiri.suku Mee itu bangsa yang besar,jiwanya memiliki harga diri yang
tinggi,mereka memiliki adat istiadat.budaya tersendiri,bahasapun tersendiri
pula.hidup mereka tidak terlepas dari 10 perintah dan itulah sebagai dasar
hidup manusia.
Sebelum
Misionar masuk ke Papua orang pengunungan tengah Khususnya suku Mee mereka
sudah tahu dan hidup mereka diatas hukum 10 perintah,dan saya pikir misionaris
masuk di papua itu merusak cultur Papua.
kehidupan
sekarang karena pengaruh budaya luar yang tinggi,dan semua kebudaya dari 10
perintah menjadi terhilang maka lupa akan budayanya sendiri bagi penerus.
Orang
papua khususnya suku Mee sering disebut Mee
yokaa,(anak manusia) dan daerah mereka
menempati di sebut Meuwodide.itulah
nama umum yang di pakai orang paniai.karena perkembangan global suku yang satu berpisah menjadi 4 kabupaten
yakni Kabupaten Paniai, Nabire, Deiyai, dan Dogiyai. Mereka mengunakan satu
bahasa yakni bahasa Mee Paniai,tetapi diantara satu kabupaten dengan kabupaten
beda logat atau dialeknya.
Realitas
kehidupan ini sudah ada dan terlukis di hati setiap manusia.baik itu pria dan
wanita Mama bapa, Tete nenek.tetapi dipunah karena perkembangan global ini.hal
itu menjadi membisu ditangan kedamaian dan kebahagiaan yang di alami.
Manusia
sebagai orang yang keluar dari satu kandungan yang sama yaitu satu adat-
istiadat, satu budaya, satu bahasa sebagai komunitas suku yang dahulu hidup
kehormonisan dalam satu honai tungku yaitu khususnya orang Mee dan pada umumnya
suku papua.
Kepercayaan
daerah perlu di pikir meluas,secera kreatif dan regional.dan di butuhkan perlu
menciptakan kehidupan yang harmoni dalam kehidupan bersama khususnya kehidupan
berkeluarga.
Kita
sebagai penerus,perlu sekali mengalih kedalam budaya dan warisan tete nene
moyang kepada kita mengenai 10 hukum itu. (KM).
Editor
: Ansel Gobai
Penulis
adalah Mahasiswa Papua Kuliah di Jayapur Papua
0 thoughts on “Budaya Mee Sama Dengan 10 Perintah Allah”