Melky Pekey (Foto: Dok. Prib/KM) |
Tertutup sudah pintu
Pintu hatiku
Yang pernah dibuka waktu hanya untukmu
Kini kau pergi dari hidupku
Kini kau pergi dari hidupku
Kuharus relakanmu walau aku tak mau
Berjuta warna pelangi didalam hati
Sejenak luluh bergening menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Sejenak luluh bergening menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak aku terdiam sepih
Dengarlah matahariku suara tangisanku
Kubersedih kerna panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku puisi tentang hidupku
Tentangku yang tak mampu menaklukan waktu
Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergening menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada tiada beranjak aku terdiam sepih
Karya: Melky Pekey (Komunitas Anak Jalanan Papua)
Kubersedih kerna panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku puisi tentang hidupku
Tentangku yang tak mampu menaklukan waktu
Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergening menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada tiada beranjak aku terdiam sepih
Karya: Melky Pekey (Komunitas Anak Jalanan Papua)
Jumat, 03 Juni 2016
0 thoughts on “Tertutup Pintu Hatiku”