YLSM Meepago: Tolak Tim Ham Buatan Luhut Di Jakarta
By Kabar Mapegaa
10:09:00 AM
BERITA PAPUA ,
PELANGGARAN HAM ,
YLSM
 |
Gabungan Aparat Militer TNI/Polri Republik Indonesia Menembak Mati Warga Spil dan Anak Sekolah SMA di Kabupaten Paniai 8 Desember 2014 (Foto: Dokumen YLSM Paniai) |
Paniai,(KM)— Ketua Yayasan Swdaya Masyarakat (YLSM) Wilayah
Meepago Servius Kedepa menyatakan keluarga korban Paniai Berdarah dan seluruh
Orang Asli Paniai menolak dengan tegas terhadap kedatangan Tim HAM bentukan
Presiden Jokowi-Jk melalui Luhut Binsar
Panjaitan, Menteri Koordinator Politik hukum dan keamanan Republik Indonesia ke
Papua.
“Tim ini dibentuk untuk menggagalkan diplomasi ULMWP dan
menghambat Tim Pencari Fakta dari Pacific Island Forum (PIF) ke Papua,” kata
Servius Kedepa kepada media www.kabarmapegaa.com
Jumat,(10/16) via pesan singkat.
Kedepa menjelaskan, untuk perkuat penolakannya Tim Pencari Fakta
bentukan Luhut Binsar Panjaitan dan mendukung masuknya ULMWP ke MSG menjadi
anggota penuh, kelompok pendukung ULMWP melalui WPNCL, PNWP dan NFRPB akan
turun jalan menuju kantor DPRP pada 15 Juni 2016 mendatang,”Ucapnya
Kata servius, Orang Asli Papua Barat habis dimusnahkan bila
OAP masih dipaksa tinggal bersama dalam NKRI,”tegasnya.
Ini Keterangan Laporang HAM di Paniai oleh YLSM Meepago;
- Pada tanggal, 8 Desember 2014, 09:41 AM telah terdengar
bunyi tembakan pertama terhadap 4 Siswa SMA dan 17 orang lainnya mengalami luka
tembak pasukan gabungan TNI/POLRI di PaniaI
- Laporan photo bergambar Paniai Berdarah, 8 Desember 2014
yang pertama pada jam 11:51 PM, laporan photo bergambar kedua dikeluarkan jam
02:40 PM, dan laporan terakhir dalam satu hari pada jam 05:53 PM.
- Laporan selengkapnya tentang proses monitoring dapat dibaca
diwali media Facebook atas nama Servius Kedepa sejak 8 Desember 2014 lalu
sampai 10 Juni 2016.
Ini Rekomendasi dari YLSM Meepago;
- Kami mendesak Tim Pencari Fakta dari PIF segera masuk ke
Papua ketemu langsung dengan para keluarga korban menjawab tuntutan Orang Asli
Papua.
- Kami menolak dengan tegas kedatangan Tim HAM bentukan
presiden Jokowi melalui Luhut Binsar Panjaitan. Waktu Indonesia sudah lewat.
Sudah waktunya untuk Indonesia segera akan diintervensi PBB dengan alasan
pelanggaran HAM Berat
(Yunus E
Gobai/KM)