Ilustrasu, Yesus Maria dan Marta (www.google.com),Umagi/KM |
Religious, (KM)--- Semua manusia pasti sudah tahu istilah melayani. Ini dari kata layan. Dari sini muncul
kata pelayan dan layani. Biasanya istilah melayani ini ditujukan kepada orang
yang lebih rendah kedudukan atau derajatnya. Seperti di keluarga, jabatan yang
lebih rendah, anak, di sekolah siswa/i. Dalam kehidupan bergereja juga istilah
ini dipakai untuk para hamba Tuhan dalam tugas sehari-hari melayani umat, kunjungan,
pemberitaan Firman, dan lain sebagainya.
Dalam
melayani banyak dasar pemikiran. Ada yang tulus, Ada yang hanya karena ada
keinginan asal Bos Senang. padahal dalam hatinya tidak. Termasuk dalam hal perjamuan
orang makan, kadang melayani tidak tulus. Meskipun demikian biasanya orang
tidak mau melayani, justru lebih senang dilayani. Itu sebabnya orang juga
mencari tempat rekreasi, restoran, bank yang memberi pelayanan yang baik. Itu
juga sebabnya perusahaan-perusahaan di dunia berpacu untuk memberikan pelayanan
yang terbaik, agar dapat memperoleh keuntungan yang besar. Maka itu, Apa yang
kita lakukan dalam melayani Yesus sehingga kita dapat duduk dalam kemuliaan-Nya
kelak.Pertama, memberi diri. Kedua,
melayani dengan hati. Ketiga, seturut dengan kehendak Bapa di Sorga.(gustavharefa.wordpress.com)
Setiap
diri manusia berbeda beda karakternya, ada yang berpikir lalu bertindak, berpikir
dan berpikir, bertindak dan bertindak. Pola pikir yang berbeda-beda menunjukan
diri yang berbeda pula dari sisi gaya hidup pada dunia dan sesama sekitar-Nya. Maka itu
dalam renungan hari ini mengajak dan mengenal bagaimana karakter tiga tokoh dalam injil (Lukas 10:38-42)
Salahkah perbuatan Marta?? Apa sebab Yesus tidak menegur Maria, sebaliknya malah menegur Marta?? Apabila keduanya adalah perbuatan yang ditujukan terhadap Yesus, apa kelebihan perbuatan Maria sehingga mendapat penilaian lebih dari Yesus? Pertanyaan-pertanyaan ini mau tidak mau muncul dari merenungkan bagian ini. Sebenarnya Tuhan Yesus Allah Bapa tidak menyalahkan Marta dan menganggap kesibukan melayaninya salah. Pelayanan Marta dapat dianggap baik juga, namun dalam penilaian Yesus tindakan Maria adalah yang terbaik sebab ia memperhatikan hal yang ia perlu.
Seorang pelayan menjalankan tugas sesuai dengan
perintah dari tuannya. Seorang tuan akan memberikan perintah sesuai kemampuan
yang dimiliki oleh pelayannya. Hal itu dilakukan supaya tidak terjadi kegagalan
dalam melaksanakan tugas tersebut. Kini pelayan itu adalah kita dan tuannya
adalah Yesus Tuhan kita.
Menjadi pelayan merupakan panggilan setiap orang beriman, terlebih kita sebagai murid-murid-Nya. Kita dipanggil untuk melayani, sebagaimana pesan Yesus sendiri, "Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:27-28).
pembacaan dalam Injil ini, bagaimana Yesus menegur Marta yang terlalu sibuk melayani tanpa memahami arti dan makna dari tugas yang di jalankan-Nya. Yesus berkata, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya" (Luk 10:41-42). Kekhawatiran, iri hati, membanding-bandingkan, jengkel dan berbagai hal negatif dapat saja muncul tatkala kita belum memahami benar akan tugas pelayanan yang sedang kita lakukan saat ini. Belum lagi bagi yang memiliki keluarga, kesibukan dalam pelayanan dapat saja mengganggu kehidupan keluarga itu sendiri.
Semoga lewat permenungan hari ini, kita sungguh-sungguh menjadi pelayan yang tahu akan tugasnya. Sebab kita menyadari bahwa Yesuslah yang kita layani. Maka itu akhir kata media Kabarmapegaa menyampaikan, selamat berhari minggu dan selamat merenungkan firman Tuhan, karena dengan perenungan membuat diri setiap manusia akan sedar makna dan fungsi demi kehidupan,(KM.)
0 thoughts on “Bukan layani Melainkan Melayani”