(Foto: Dok. Google/KM) |
Opini, (KM). Amerika memperalatkan Indonesia untuk mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di atas tanah Papua, maka Indonesia selalu mengambil tindakan kekerasan terhadap masyarakat Papua.
Kita perlu ketahui bahwa, apa yang merajalelah di atas tanah Papua seperti pembunuhan, penyiksaan, pengusiran, mengintimidasi dan lain sebagainya. Adalah karena adanya Freeport Indonesia. "Sumber problem di atas tanah Papua adalah Freeport Indonesia".
Oleh sebab itu, latar belakang Freeport Indonesia adalah sebagai berikut. Kutipan dalam sebuah puisi mengenai Freeport mengatakan bahwa, “Freeport, kaulah bagaikan raja wali yang mengililingi dunia dengan cara mengepakkan sayapnya hanya dengan satu konsep dan satu tujuan yang berada dalam lubuk hatimu.” Yaitu: mengusir secara indimidasi, menginjak-injak harkat dan martabat ras Melanesia, lebih khususnya tuju suku yang mendiami diatas tanah Amungsa dan dibawah gunung Nemangkawi ini, merampas kekayaan tanpa pamitan dari sejak Mcmoran mengetahui endapan biji di dalam gunung Nemangkawi sejak 1972 samapi dengan 2016, kini hak ulayatnya dan mencuri hak-hak orang lain selayaknya bukan hak mu.
Kaulah pelaku pembunuh ras Melanesia diatas tanah Papua ini. Aku tidak sangka siapa-siapa ketika terjadi indimidasi, pembunuhan dimana-mana, pemerkosaan yang terjadi dimana-mana dan terjadi juga pengusiran dimana-mana oleh kekuatan Militerisme Indonesia karena melihatnya tindakan, perbuatan, dan karaktermu terhadap ras Melanesia dan alam Papua yang penuh dengan susu dan madu ini.
Kami ras Melanesia tidak memiliki apa-apa untuk membelah kebenaran namun hanya kami memiliki adalah suara yang Allah pengcipta ras Melanesia, memberikan kami untuk tetap menyuarakan terus dan berkata "kaulah pelaku dan kaulah pelaku" sampai ras Melanesia tidak ada lagi yang menyuarahkan diatas tanah Papua karena punah atas tindakan Militerisme Indonesia.
Karena kami ras Melanesia tahu bahwa kaulah pelaku perusak atau destroyer kekayaan alam Papua dengan membuat berblock -block di setiap wilayah adat Papua dan Papua Barat dan lebih spesifiknya pelaku destroyer gunung Nemangkawi Tempagapura ini.
Kaulah penjaja ras Melanesia: karena kau, kami diusir, karena kau, kami dibunuh, karena kau, kami di perkosa, karena kau, kami di injak-injak layaknya binatang piarahan, karena kau, kami di stigmakan, karena kau, lami di indimidasi, karena kau, kami di bodohin, karena kau, kami di bandah, karena kau, kami di siksa, karena kau hidup kami biasa-biasa saja diatas tanah yang luar biasa yang penuh dengan susu dan madu ini.
Tuhan, memang layakkah semua ini terjadi di dalam kehidupan kami ras melanesia? Jikalau memang rencana-Mu, punahkan kami saja karena kami tidak mau menghadapi semua tantangan ini, Tuhan! Kaulah pengcipta konflik horizontal dan vartikal.
Caramu bagaikan orang yang lembar batu lalu sembunyi tangan sehingga impasnya kena masyarakat ras Melanesia, karena kau, kami stress dan tidak tenang walaupun tanah yang Allah pengcipta memberikan kami ras melanesi.
Tanah yang begitu kaya raya namun rasanya kami gelisah, tak tenang lagi hidup bersama: Kapitalisme, Kolonialiame dan Imprialisme Indonesia. "Harus akhiri semua penderitaan bangsa ras Melanesia di atas tanah Papua"
Sumber: Tulisan dalam bentuk karya ilmiah ini ditulis oleh seorang Mahasiswa Papua Venus Sondegau, yang kian hari dirasakan oleh setiap insan manusia Papua
(Penulis adalah Mahasiswa Papua)
Editor: Frans Pigai
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Freeport Sebagai Pelaku Kehancuran di Tanah Papua ”