Karya :Yustus Muyapa
Oh, Tuhan kuucapkan trimakasih
pintu yang terjepit
kini engkau bukakan
membawa aroma segar di sudut pasifik.
Nafas rakyat Papua
terhembus pelan-pelan
membawanya di alam ketenangan
ku tinggal doa dan menunggu keputusan di Honiara.
"Wai bumi negeri papua,
Kaulah alam kaya raya yang perna ku lihat
ku naikan syukur, karena ciptaan-Mu sungguh luar biasa.
"Sang pemberih keindahan di Papua
sang pemberi kekayahan diatas tanah ini"
Ku tahu, apa yang ku derita
di saat ini dan kedepan
aku ingin bebas, bebas
duduk sendiri di atas tanah yang kaya ini.
Tuhan,
Engkau jalanya menuju
bebas, bebas dan bebas.
Minggu, (31Juli 2016), Port Numbay
0 thoughts on “Negeri Papua Tetasan Darah”