Oleh:
Velisela Yeimo
Langkah
sang waktu begitu cepat
Lika liku
hidup penuh warna
Kejam
begitu besar
Tumpahkan
lahar maut
Langit
memburam
Tanah
kerontang
Bumi
seolah diarungi larva panas
Waktu seolah
siang jadi malam
Malam
jadi siang
nafas ini
sendiri saja
Tak ada
lagi kawan bicara
Seakan
tak ada arti hidup
Setiap
lingkaran hari
Bumi
menuliskan cerita pilu
Ada
seruan tangis
Ada
seruan siksa
Hidup
semakin mendung
Barsama
nafas yang masih berharap
Ingin
rasanya sang fajar kembali
membuka
kehidupan
agar tak
tercipta lagi goresan gelap
(Hollandia,
25 Agustus 2016)
0 thoughts on “HIDUP KIAN KELABU”