Saat Otinus ditembak mati didepan rumah (Kiri), Mama-mama Sugapa membakar Kontor Polsek Sugapa, saat.(Antara/KM) |
Jayapura, (KM)--Mahasiswa Intan Jaya di Jayapura minta kepada Gubernur Provinsi Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua (DPRP), Dewan Perwakilan Dearah (DPRD), Buapati Kabupaten Intan Jaya, Majelis Rakyta Papua (MPR) segera tarik kembali aparat Kepolisian Brigade Mobil (Brimob) yang sedang bertugas di Intan Jaya.
Mahasiswa menilai, dengan hadirnya mereka (Brimob) membuat masyarakat setempat, panik dan ketakutan. Brimob dinilai menciptakan konflik yang membuat masyarakat berada dalam tekanan dan tidak aman, juga trauma atas tindakan-tindakan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Brimob.
Elias Miagoni sebagai Mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya Kota Studi Jayapura, meminta untuk segera cabut Kembali anggota Brimob yang bertugas di Kabupaten Intan Jaya.
“Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh aparat Brimob tidak manusiawi lagi. Mereka anggap masyarakat disana seperti Binatang, dengan seenaknya melakukan pembunuhan, penembakan, intimidasi, terorisme, dan lain-lain,” jelasnya saat diwawancara Kabar Mapegaa, Senin, (29/08) di depan Asrama Intan Jaya, Jayapura.
Miagoni mengaku, bila tuuntutan mahasiswa ini tidak dijawab, maka pihaknya (mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya) akan melakukan aksi di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Kantor POLDA Papua, Kantor DPR Papua, Kantor MRP Papua dan akan teruskan lagi ke Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Intan Jaya.
Mahasiswa juga meminta agar pelaku yang tembak mati Otinus Sondegau (16), segera proses sesuai hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara adil dan jujur tanpa ada permainan hukum.
Pewarta: Hagimuni
Editor : Manfred Kudiai
0 thoughts on “Mahasiswa Minta Tarik Kembali Aparat Kepolisian di Intan Jaya”