Foto Ilustrasi,(http://kuatkanlahimanmu.blogspot.co.id), Umagigobai/KM |
Religious, (KM)--Pangilan dasar manusia adalah
mengabdi Allah dalam hidupnya. Pengabdian itu dapat di tunjukkan dengan
mengindahkan nilai- nilai keamanan dan sosisal sehingga keadaan tenteram dan
sejahtera dapat terwujud. Namun demikian, doa dan peneguhan juga mempunyai
perang yang tidak kala besar dalam mendukung karya dan pewartaan kabar gembira
dalam hidup sehari-hari. Belajar dari seruan injil hari ini : Setia dalam
perkara perkara kecil, menjadi kesempatan untuk mengalami rahmat Allah yang
lebih besar. (Prakat Gereja Baciro Yogyakarta.)
“Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur” (Luk 16:1-13)
Ilustrasi, Dalam suatu lembaga atau tempat kerja memberikan tanggungjawab
oleh atasan kepada bahwaan untuk menyelesaiakn suatu pekerjaan. Perkerjaan itu
harus menyelesaikan dalam waktu yang di tentukan. Kerja bukan asal-asalan
tetapi di butuhkan kerja yang rapih dan bersih. itu maksud dan tujuan utama Sang
pemimpin adalah Setelah kerja hasil
akhirnya membuat laporan. Berapa dana yang di keluarkan dalam kerja. Dana
yang di keluarkan sebenarnya Rp 10.000-,
tetapi dalam laporan membuat Rp
20.000-,. Hal seperti ini selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Kata jujur
susah untuk mempraktekan, keinginan dunia melebihi jiwa akhirnya menghasilkan
ketidakjujuran seperti dalam kitab injil lukas menjelaskan tentang “ Bendara yang tidak jujur.”
Masalah ketidakjujuran mempengaruhi
diri pribadi seseorang. Menjatuhkan kemampuan dirinya, kadang kadang tidak
mengaku siap engkau. Bukan lagi di anggap sebagai manusia. Asal ada di bumi dimata manusia jika di
ketahui oleh manusia setempat, tetapi lebih mengetahui Allah atas kerahasiaan
diri apa yang di lakukan. Yang jelas itu
salah dan berdosa dimata Tuhan.
‘’Diri menjadi cerdik seperti ular apabila
tidak jujur, sebaliknya diri menjadi tulis seperti merpati apabila jujur.” Pilihan
berada pada hati kecil. Jawaban bukan berada pada orang lain, bukan pula dijawab
oleh orang lain tetapi berada pada diri sendiri. kalau bukan kita siapa lagi.
Dengan perumpan bendahara yang tidak jujur, Yesus mengajak kepada umatnya
untuk setia dalam perkara perkara kecil sehingga nantinya perkara perkara yang besar mudah untuk dapat menyelesaikan.
Perumpaman ini juga mengajak umat manusia untuk melompat dari ketidakjujuran. Meninggalkan sesuatu hal yang tidak bermanfaat, dan dapat menghasilkan
buah- buah roh dalam kehidupan.
Belajar jujur dari diri sendiri, karena jujur membawa berbagai berkat dalam
kehidupan. Tidak mungkin ketidakjujuran menghasilkan hasil yang baik, tetapi
merusak jiwa dan pola tubuh manusia. Jujur bukan sesuatu yang berat, tetapi sesuatu
yang mudah dan gampang untuk memperaktekan, namun keinginan daging membuat diri
kita berat. Hilangkan kedangingan itu lalu mari belajar bersama untuk jujur
dalam segala hal. (Umagigobai/KM.)
0 thoughts on “Allah Menghendaki Semua Orang di Selamatkan : Lakukan yang Benar”