(Foto: Dok. Logo Ipmado/KM) |
Semarang, (KM). Dana Tugas Akhir (TA) studi dan dana pemondokan untuk para mahasiswa asal Dogiyai di Se-Jawa Bali tahun 2016 hingga saat ini belum dibagikan. Meski beberapa saat lalu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Dogiyai, Yermias Anouw melalui telepon seluler pernah berjanji akan segara mungkin membagikannya, namun hingga kini janji tersebut belum ditepati dan masih tinggal janji.
Menyikapi hal ini, beberapa mahasiswa dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (Ipmado) pusat Se-Jawa Bali pada hari Sabtu, (12/11/2016) lalu menggelar rapat besar-besaran di Kontrakan Koteka, Semarang-Jawa Tengah. Rapat dihadiri oleh setiap Koordinator Wilayah (Korwil) dari masing-masing kota studi di Se-Jawa Bali, dan para pelajar mahasiswa asal Dogiyai yang sedang belajar di Kota Semarang.
Dalam rapat yang digelar dari pukul 09:00 WIB dan selesai pada pukul 05:00 WIB itu, pertama masing-masing Korwil mengutarakan terkait kunjungan perwakilan pemerintah belum lama ini ke masing-masing kota studi. "Saya akan membagikan dana TA dan Pemondokan pada tiga atau empat minggu kedepan. Yang penting sekarang setiap Korwil segera siapkan data mahasiswa yang sedang ditingkat Tugas Akhir (TA) dan jumlah keseluruhan pelajar mahasiswa di kota studi masing-masing.” Demikian kata Kadisdikbud Dogiyai beberapa saat lalu, sebagaimana ditulis di press release yang diterima media ini (17/11/2016).
“Alasan kenapa dana Tugas Akhir (TA) studi dan dana pemondokan untuk tahun ini belum berjalan mulus, dijelaskannya, karena saya juga baru menjabat sebagai Kepala Dinas P&P Kabupaten Dogiyai, dan ternyata pada program DPA sebelumnya belum dimasukkan program kerja untuk dana pemondokan bagi Mahasiswa. Padahal, lanjutnya, kalau dilihat sebelum-sebelumnya, uang pemondokan mahasiswa kabupaten Dogiyai selalu ada. Sedangkan untuk uang TA yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, beliau belum memberikan alasan yang jelas bagi mahasiswa. Entahlah,” jelas Linus Degei, Sekretaris Ipmado pusat Se-Jawa Bali belum lama ini.
Setelah melihat bersama secara seksama berbagai perjanjian dari pihak Disdikbud Dogiyai dalam rapat tersebut, ternyata ada beberapa poin yang sedikit membingungkan. Dan perjanjian yang di sampaikan saat itu pun kini sudah hampir melampaui batas yang telah dijanjikan. Oleh sebab itu, ini beberapa poin yang membingukan, dan kemudian direkomendasikan sebagai bahan tuntutan dalam rapat bersama Ipmado pusat tersebut:
Perjanjian yang Disampaikan Kini Hampir Melampaui Batas
Ketika di telepon beberapa saat lalu, Kadisdikbud Dogiyai berjanji bahwa pihaknya akan membagikan dana TA dan dana pemondokan dalam kurung waktu tiga atau empat minggu kedepan. Kini sudah tiga minggu dan mau memasuki minggu yang ke-empat. Janjinya belum ditepati. Dan kalau hingga tanggal 26 November nanti, belum ada reaksi dari beliau, kita akan turun sendiri ke Dogiyai. Sebab janji dibuat untuk ditepati, bukan untuk diingkari. Ini juga menyangkut kredibilitas dari beliau sendiri dan Pemda di Dogiyai.
Tidak Ada dalam DPA, namun Pihak Disdikbud Berjanji Untuk mau Membagikan Uang TA dan Pemondokan?
Yang kami tahu, pengeluaran uang semuanya harus berdasarkan yang sudah terencana. Namun dari pihak Disdikbud Dogiyai berjanji akan segera membagikan dana TA dan dana pemondokan untuk tahun 2016. Kami khawatir, jangan sampai uang yang akan dibagikan ini tidak sesuai dengan porsi yang biasanya. “Kami akan tuntut sesuai porsi kami. Pemangku Disdikbud Dogiyai sebelumnya tidak pernah lupa dana TA dan dana pemondokan!” Tegas Antonius Tebai, Korwil kota studi Jakarta, sebagaimana ditulis di pesan rilis.
Jangan Sampai Kami Dijadikan Korban
Ini juga tentu imbas dari digantinya kepala dinas dari yang lama ke yang baru. Karena pergantian Kadisdikbud di daerah, maka yang jadi korban adalah kami para pembelajar di tanah rantauan. Kami tidak terima hal itu. Ini sebuah tindakan yang menginjak-injak hak kami. Dana TA dan dana pemondokan bagi pelajar dan mahasiswa adalah hak tuntut kami. Itu adalah porsi buat pelajar dan mahasiswa. “Apabila dana tersebut belum dibagikan hingga bulan Desember nanti, maka kami langsung akan menghadap ke pihak Kemendikbud di Jakarta,” kata Yohanes Tigi, ketua Ipmado pusat.
Setelah bicara, berembuk dan merekomendasikan beberapa poin, akhirnya ditemukan poin-poin penting untuk menindak lanjuti perihal dana TA dan dana pemondokan pada tahun 2016. Kemudian untuk menindak lanjuti poin-poin tersebut, mosi rapat diserahkan kepada Ipmado pusat. Berikut beberapa poin yang akan dilakukan oleh Ipmado pusat untuk menindaklanjuti dana TA dan dana pemondokan yang terjadi “tidak biasanya” pada tahun 2016:
1. Pada tanggal 11 November sampai 26 November 2016, pihak Ipmado pusat akan menunggu perjanjian dari Disdikbud Dogiyai,
2. Pada tanggal 26 November sampai 30 November 2016, pihak Ipmado pusat akan mengumpulkan kembali setiap Korwil untuk mengambil langkah selanjutnya: apakah turun demonstrasi di Dogiyai atau lansung menghadap ke pihak Kemendikbud RI,
3. Pada tanggal 30 November sampai 15 Desember 2016, pihak Ipmado pusat sudah melangkah ke pihak Disdikbud Dogiyai, dan menuntut perjanjian. Sedangkan sebagian mahasiswa lainnya akan melangkah ke Jakarta pusat untuk melapor hal ini ke pihak Kemendikbud RI, dan
4. Pada tanggal 15 Desember sampai 20 Desember 2016, Penyelesaian di Kemendikbud Jakarta.
Demikian tindakan lanjutan yang akan di lakukan oleh Ipmado pusat sesuai kesepakatan bersama dalam rapat besar-besaran yang digelar pada hari Sabtu, (12/11/2016) lalu di Semarang, Jawa Tengah.
“Harapan kami, semoga Pemerintah Daerah (Pemda Kabupaten Dogiyai) dalam hal ini Disdikbud Kabupaten Dogiyai segera memberikan apa yang sudah menjadi hak pelajar dan mahasiswa. Sebab pelajar dan mahasiswa adalah regenerasi daerah Kabupaten Dogiyai,” tutup Degei, sekretaris Ipmado pusat Se-Jawa Bali."
Demikian tindakan lanjutan yang akan di lakukan oleh Ipmado pusat sesuai kesepakatan bersama dalam rapat besar-besaran yang digelar pada hari Sabtu, (12/11/2016) lalu di Semarang, Jawa Tengah.
“Harapan kami, semoga Pemerintah Daerah (Pemda Kabupaten Dogiyai) dalam hal ini Disdikbud Kabupaten Dogiyai segera memberikan apa yang sudah menjadi hak pelajar dan mahasiswa. Sebab pelajar dan mahasiswa adalah regenerasi daerah Kabupaten Dogiyai,” tutup Degei, sekretaris Ipmado pusat Se-Jawa Bali."
Pewarta: Admin Kabar Mapegaa
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Dana TA dan Pemondokan 2016 Belum Dibagi, Ipmado Se-Jawa Bali Gelar Rapat”