Religius, (KM)--“Ada surga ada neraka, ada
kehidupan ada kematian ada kebangkitan ada kehidupan baru”
Surga
milik semua orang tanpa kecuali Allah bekerja kepada umat manusia untuk
membangun karya keselamatan bagi setiap manusia sehingga Allah menawarkan surga
cuma cuma kepada manusia. Pilihan ingin mengikuti surga dan tidak tergantung
diri pribadi bagaimana hubungan kerjasama dengan Tuhan. Tuhan sangat ingin kepada manusia untuk ikut masuk
kedalam surga, namun di butuhkan kerja keras dan berjuang demi kemerdekaan diri
terhadap nilai religius agar surga
berpegang dalam diri setiap manusia nanti-Nya.
Ada
kisah pohon batang yang rubuh di pinggir jalan. “Ada sebuah batang pohon yang lama rubuh di pingiran jalan. reaksi orang
terhadap kayu batang yang melintangi jalan sangat berbeda. Bagi masyarakat kayu
batang yang melintang di jalan dapat menfungsikan sebagai kayu bakar untuk
kebutuhan masak. Bagi pengendara kaya yang melintang dijalan hanya di lihat
begitu saja dan tidak ada manfaat. Bagi tukang kayu, kayu batang yang melintang
di jalan di manfaatkan sebagai keperluan kebutuhan manusia seperti, membuat
meja makan dan belajar, membuat bangunan rumah, membuat jembatan, dan lainnya.
Jadi, reaksi orang terhadap sesuatu benda sangat berbeda sesuai penafsiaran
masing-masing.”
Demikianpun
juga, memaknai surga bagi setiap orang sangat berbeda, ada yang berpikir surga
hanya tempat suci, ada yang berpikir surga sebagai tempat Tuhan berada, ada
yang berpikir surga sebagai tempat kudus, ada
yangberpikir tiada ada surga, ada pula yang berpikir
surga adalah tempat kehidupan baru. Semua itu diartikan dan dimaknai sesuai
pemahaman pribadi.
Surga
yang sebenarnya berada dalam setiap diri manusia. Pola pikir manusia dan gaya
hidup manusia membentuk dan mengarahkan apakan pantas masuk surga ataukah
tidak.
Dalam
firman Tuhan pada hari ini juga demikian. Kematian ada Kebangkitan ada
kehidupan baru. Jadi jangan ragu dengan namanya kematian seharusnya kita
bersyukur akan adanya kematian yang membawa diri kita kepada Tuhan untuk mendapatkan
tempat hidup baru.
Manusia
hidup hanya sementara waktu, namun
manusia mati untuk selama lamanya. Jangan ragu dan takut akan nilai kematian. Semasa hidup harus
mempersiapkan diri kepada Tuhan agar kematian jangan datang pada posisi dalam
belum siap. Maka itu harus mempersiapkan diri dan jangan takut kematian sebab:
a.
Kematian membawah
kehidupan baru
b.
Kematian membawa
kebangkitan
c.
Kematian membawa kehidupan
kekudusan
d.
Kebatian membawa kehidupan
selama lamanya
Maka
itu jangan ragu, jangan tekan, jangan berpikir, pasti kematian selalu ada.
Tugas manusia saat itu, bagaimana cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan
memohon ampun dan selalu syukur atas kebesaranTuhan terhadap semua karya mulia
dari-Nya (Umagigobai/KM.)
0 thoughts on “Hidup dan Bangkit Surga dari Allah”