Legislator Papua: “Kedatangan Raja Saudi ke Indonesia mengundang kecurigaan”

Yogyakarta, (KM)--Rencana kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi ke Indonesia pada Maret 2017. Dalam kunjungannya tersebut Raja Salman akan menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan beberapa tokoh lainnya dan tentunya juga akan  menjadi  bersejarah. Namun kunjungan Raja Salman tersebut legislator Papua, Laurezus Kadepa menilai mengundang kcurigaan. 

Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM ini mengatakan, Kita harus bijak untuk menyikapi perkembangan ekonomi dan politik  nasional dan global. Kedatangan Raja Saudi ke Indonesia mengundang kecurigaan.

“Saya khawatir Presiden Jokowi menawarkan pulau Papua untuk investasi Raja Saudi yang saat ini sudah mulai bangkrut karena perang di Timur Tengah. Ladang minyak Irak dan Syria kini tdk dapat dikuasai Saudi dan Amerika sepenuhnya lagi,” katanya kepada media ini saat dihubungi via Fb, Sabtu, 28/01/2017.

Menurut Kadepa, bahwa banyak orang menduga Amerika dan Arab Saudi adalah biang kerok berdirinya ISIS dan Alqaeda di Dunia.

“Gerakan Arab Saudi dan Amerika kini sudah mulai terbatas di Timur Tengah dan mereka mencari ladang baru dan mungkin kini gas dan emas serta uranium Papua dan Maluku sekitarnya.” jelasnya. 

Lanjut Kadepa, waspada banyak strategy akan dibuat oleh Amerika demi Freeport aman beroperasi di Timika Papua. Bisa saja lewat negara Arab Saudi untuk mendekati pemerintah Indonesia yang tengah keras soal Freeport. 

Kata kata lagi, Faktanya Amerika dan Saudi takut kalau China dan Rusia berkuasa. “Semoga kita tidak tenggelam dalam hegemoni kapitalisme ini,” pungkasnya.

Sementara itu, okzone.com menyebutkan bahwa agenda utama Raja Salman adalah bertemu Presiden Joko Widodo.

Pewarta: Manfred/KM