Ratusan masyarkat dogiyai duduk di Kantor DPRD Dogiyai menuntut polsek di tarik
dari kabupaten Dogiyai (Foto: Martinus Pigome/KM) |
Dogiyai, (KM) - Beberapa Minggu Belakangan ini Masyarakat Kabupaten Dogiyai Selalu khawatir dengan sweeping yang dilakukan oknum Polisi dan Brimob yang bertugas di daerah itu.
Hal
tersebut terlihat ada beberapa Intelektual dan masyarakat selalu mempertanyakan
sweeping yang dilakukan Polisi dan Brimob melampaui batas dan mengakibatkan
warga Dogiyai khawatir bahkan hingga korban.
Salah
satu intelektual Dogiyai Bendiktus Goo mengaku sweping yang dilakukan oleh polisi
lewat batas.Ia mengatakan,budaya kami orang gunung bawa kampak, pisau, sikop
dan parang adalah berkebun bukan mau melakukan sesuatu.
“Kalau
mau adakan sweeping yang masuk akal jangan melampaui batas.pihak kepolisian dan
brimob perlu belajar budaya orang Papua.masyarakat dogiyai bawa parang, sekop
dan kampak bertujuanya berkebun bukan mau perang suku,” Ujar Benditus dihadapan DPRD Dogiyai
Senin,(16/01/17).
Menanggapi
hal tersebut, Kapolsek Kamu AKBP Mardi Marpaung mengatakan,Sweeping yang
lakukan ini sesuai aturan dalam rangka pengamanan pemilihan kepala daerah
(Pilkada) Kabupaten Dogiyai.
“Kami
tidak pernah menambahkan aturan aturan baru di dogiyai.sweeping yang kami
jalankan ini hanya sebatas pengamanan pilkada,” katanya.
Sebelumnya
Kepala Kepolisian Resor Nabire, Ajun Komisaris Besar Polisi Semmy Ronny Thabaa,
membantah bahwa razia dan sweeping yang dilakukan aparat gabungan telah
meresahkan masyarakat, apalagi hingga jatuh korban.
Menurut
dia,sweeping yang dilakukan jajaranya adalah program nasional terkait
pengamanan Pilkada Kabupaten Dogiyai.Sweeping yang kami jalankan seluruh
indonesia sesuai intruksi dari Kaporli.
Penulis
: Martinus Pigome
0 thoughts on “Masyarakat Dogiyai Pertanyakan Kinerja Polsek”