Salah Seorang Mahasiswi STKIP, Sorong, Ludia Atanay. (Foto: Redaksi/KM) |
SORONG,
KABARMAPEGAA.COM – Salah seorang mahasiswi yang mengenyam pendidikan di Kàmpus
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhamamadiyah Sorong, Papua
Barat Ludia Atanay menuturkan kehadiran pesta demokrasi di kali ini tahun 2017 di
kabuaten Maybrat sama sekali tidak membawa dampak positif bagi masyarakat, melainkan membawah dampak negatif bagi
masyarakat kecil.
“Dengan
adanya politik yang dilakukan oleh pemerintah tidak menjamin kesejahtraan bagi
masyarakat,”Kata Atanay, Minggu, (12/03/17) Kepada kabarmapegaa.com.
Dikatakan
Ludia, pesta demokrasi jilid II (2017), hanya membawah keuntungan bagi kaum
elit-elit yang memiliki kepentingan proyek dan lain, maka membuat sengsara bagi
masyarakat kecil.
“Kita
bisa lihat politik di Maybrat yang membuat masyarakat menjadi menyangkal
keluarga hingga bisa membuat baku bunuh antarmasyarakat dan antarkeluarga,”ungkapnya.
Untuk
itu ia berharap, “mari kita jaga kita punya tanah dan hutan di Kabupaten Maybrat
untuk kepentingan anak,cucu kita di tahun yang akan datang.
Sementara
salah satu Aktivis Forum Independen Mahasiswa (FIM), Emeliano Yumte Papua Barat
membenarkan bahwa pesta demokrasi kali ini tak menyentuh bagi rakyat setempat.
“Karena,
pesta demokrasi tahun ini lebih mengarah
pada money politik. Jika begitu apa jadinya kehidupan rakyat kedepan. Apalagi
anak cucu kedepan,”ungkapnya.
Liputor : Redaksi
0 thoughts on “Mahasiswi STIKIP Sorong: Kehadiran Pesta Demokrasi di Kab. Maybrat Tak Membawa Dampak Positif Bagi Masyarakat”