Ribuan Masyarkat
Kabupaten Deiyai Mengatasnamakan Solidaritas
Peduli Kemanusiaan Rakyat (SPKR) Deiyai Menuju Ke Kantor DPRD Foto: Abeth Youw
|
Deiyai,KABARMAPEGAA.Com-- Seluruh warga Deiyai mengatakan, Perusahaan PT
Putra Dewa Paniai dan satuan Brimob harus angkat kaki dan pergi dari Wilayah Kabupaten
Deiyai. Keduanya dinilai sangat meresahkan warga dan punya track record yang
sangat buruk sejak ada di Deiyai.
“Kami seluruh lapisan
warga Deiyai dengan tegas mengatakan, PT Dewa Putra Dewa Paniai dan Brimob
harus lipat tikar pergi dari kabupaten Deiyai,” tegas ketua Solidaritas Peduli
Kemanusiaan Rakyat (SPKR) Deiyai, Yuli Mote, Senin (21/08/2017) di hadapan
ribuan warga di kantor DPR Deiyai, Wagete, Deiyai, Papua.
Yuli Mote menegaskan,
warga Deiyai sudah tidak aman hidup bersama PT putra dewa Paniai dan Brimob.
Sepanjang keduanya masih ada di Deiyai, seluruh warga Deiyai tetap akan hidup
dalam tekanan.
Sementara itu,Pastor
Santon Tekege mengatakan, PT putra dewa Paniai dan Brimob sudah mencatatkan
banyak sejarah buruk dalam kehidupan warga di Deiyai. Ia menyebutkan, sejumlah
kasus berdarah yang terjadi disepanjang wilayah Meepago merupakan murni
perbuatan dari brimob.
Selain kasus
berdarah, berbagai jenis perjudian yang ada di Deiyai, seperti penjualan Togel,
permainan dadu, dan adu ayam dibackingi brimob.
“Selain itu, banyak
kasus yang terjadi dimana PT putra dewa Paniai beroperasi di wilayah Meepago
lebih khususnya di kabupaten Deiyai,” kata pastor Santon Tekege.
Lanjut Tekege,
“Sehingga, kami gereja meminta dengan tegas PT putra dewa Paniai dan Brimob
harus angkat kaki dari tanah ini (Deiyai). Mereka sangat tidak pantas ada di
tempat ini.”
Intelektual Papua,
dr. Anthon Mote mengatakan, keberadaan PT putra dewa Paniai dan Brimob tidak
membawa hal positif dalam kehidupan warga Deiyai. Ia menuding keberadaan PT
putra dewa Paniai dan Brimob hanya membawa petaka bagi rakyat Deiyai.
Kata dia, sudah
banyak informasi yang diterima dari berbagai komponen warga Deiyai tentang
kelakuan dari PT putra dewa Paniai dan Brimob.
“PT Putra Dewa Paniai
itu penjajah terhadap kontraktor anak asli Deiyai. Mereka (kontraktor asli Deiyai) tidak pernah
kerjakan proyek dengan jumlah uang yang besar. Sehingga, hingga saat ini mereka
tidak pernah punya harta seperti PT Dewa,” tegas dia.
Lanjut dr. Anton, “PT
Dewa menjajah, mempersempit ruang dan
menindas para kontraktor anak asli Deiyai.
Pemuda Deiyai, Robby
Edowai mengatakan keberadaan PT putra dewa Paniai dan Brimob merupakan aktor
utama dibalik tragedi Deiyai berdarah. “Maka itu, kami mau, hari ini PT Dewa
harus angkat kaki dan pergi,” tegas Robby.
Edowai mendesak
kepada Pemkab dan DRP Deiyai harus mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk
memulangkan keduanya dari tanah Deiyai.
Ketua DPR Deiyai,
Yunias Edowai, mengatakan lembaganya telah bentuk panitia khusus (Pansus)
beberapa hari lalu untuk membahas dan mendorong tragedi 1 Agustus di kampung
Oneibo, Deiyai, Papua.
“Kami sudah bentuk
Pansus. Aspirasi yang sudah disampaikan kami akan bahas dalam Pansus termasuk
tuntutan dari rakyat agar PT putra dewa Paniai dan Brimob harus angkat kaki,”
katanya. (Philemon Keiya)
0 thoughts on “Rakyat Deiyai: PT Putra Dewa dan Brimob Angkat Kaki Dari Deiyai”