Pemateri
seminar teologi pembebasan Marius Goo menyenakan baju hitam di dampingi
moderator BPH IPMAPAPARA Malang Yesaya Ukago dan Aten Goo Sebagai Notulen Foto : IST/KM
|
MALANG, KABAR MAPEGAA.Com-- Maraknya penindasan terhadap orang-orang
miskin dan tertindas. Puluhan Mahasiswa Papua di bawah wadah organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua Paniai Raya
( IPMAPAPARA) Kota Study Malang menggelar seminar sehari dengan thema Teologi Pembebasan.
Seminar teologia
pembebasan kali ini dilaksanakan hari jumat, (10/17) di sekertariat IPMAPAPARA ,
Dinoyo, Malang, Jawa Timur.
Dalam sambutanya,
Ketua IPMAPAPARA Malang, Yesaya Ukago menegaskan, kegiatan seminar teologi
pembebasan ini selenggarakan dengan tujuanya adalah agar Mahasiswa Papua jerih melihat
menyelamatkan orang asli papua (OAP) dan
akan belajar ekspresi tanpa penindasan.
“Orang Papua harus
bebas dari segala ketindasan dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab,”
katanya.
Kata dia, selain
kegiatan seminar sehari akan dilaksnakan pertandingan bola dalam rangka
menyambut hari ulang tahun organisasi IPMAPAPARA Malang.
Dalam materinya Fr.
Marius Goo menyatakan orang asli papua (OAP) perlu keberpihakan terhadap kaum
yang tertindas. Ia menegaskan di agama-agama yang ada di Papua harus melihat dan
membebaskan umat dari penindasan.
“Teologi pembebasan
hadir untuk membebaskan kaum yang sedang tertindas. Kalau kita tidak belajar
teologi pembebasan kita akan tertindas. Mata kita harus buka melihat orang yang
ditindas dan sedang lapar,” katanya.
Lanjutnya, lelaki
yang menimbah ilmu di Kota apel, Mahasiswa Papua dituntut harus kritis dan melihat pengalaman
masa lalu tidak begitu dilupakan tet api dengan modal pengalaman dapat sesuatu
untuk menyelamatkan kaum tertindas.
Dalam seminar juga
pemateri menyampaikan teologi pembebasan konteks Papua seperti, membasmi “
cinta kasih rapuh” yang mendominasi di kalangan masyaraakat Papua.
Di katakanya, boleh
saja cinta kasih kepada sesama tetapi, cinta kasih yang mengutungkan.
Selain itu,
pemateri menyampaikan beberapa teologi pembebasan konteks Papua diantaranya,
hidup jangan dimanja oleh aman, harus kerja keras, harus berjuang keras, temukan masalah-masalah yang lain dan mencari
jalan keluar sesuai dengan masalah itu.
Pewarta : Admin
0 thoughts on “Marius Goo : Teologi Pembebasan Diajak Keberpihakan Kepada Kaum Tertindas”