BREAKING NEWS
Search

“Problems”: Kurangnya Tenaga Pendidikan di Papua

Oleh : Alexander Gobai

Menurut Wikipedia Indonesia, Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI (1991), Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Maka, mengikuti pendidikan sangat penting bagi kehidupan kedepan. Sebab, dengan melalui pendidikan berarti juga memunyai impian dan kesuksesan yang tepat untuk kedepan pula. Melihat suasana demikian, pendidikan sangat berguna bagi seseorang.
Sangat baik, bila melihat konteks kata pendidikan. Namun, bila dilihat-lihat dari sisi pendidikan sekarang, kurang matang. Dalam arti khusus, tenaga atau guru yang memunyai kewajiban untuk mengajar di sekolah. Namun, tidak pernah hadir di tempat tugasnya. Ini yang menjadi problemnya.
Bahkan, tenaga pendidikan (guru), sangat minim sekali di indonesia terutama di papua. Papua masih kurang tenaga guru. Yang mana, bertugas sebagai pengajar di sekolah. Akan hal ini, papua sangat tertinggal pendidikan karena tidak ada tenaga guru serta fasilitas sekolah yang lengkap terutama di pedalama-pedalaman.

Didalam lingkup pendidikan pasti ada tenaga guru. Yang mana intelektualnya sudah matang da siap memberi materi (pengetahuan) kepada murid-muridnya. Sesuai dengan bidang atau jurusan yang sudah ditempuh semasa di bangku dunia pendidikan.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Menurut UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003,Pendidikan adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar  peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”.

Sebagaimana yang sudah dikatakan, bahwa pendidikan untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan meingkatakan keilmuan dll. Maka, guru adalah peranan pertama dalam membimbing si anak tersebt. Sehingga kelak mendapatkan apresiasi khusus kepada si anak itu.
Namun, karena dengan melihat hal tersebut, papua masih kekurangan guru. Dengan adanya kekurangan guru ini, maka yang menjadi masalah “mau dimanakan generasi bangsa papua yang sementara masih bisa sekolah”. Hal ini, yang menjadi garis bawahi kita bersama!
Dan dampaknya bagi anak-anak papua ialah banyak yang sudah tergabung di dalam situasi kriminaliatas. Artinnya, dengan kekurangan guru, banyak genereasi papua yang sudah mengetahui mabuk-mabukkan, menghisap aibon dll.
Permasalaha ini, yang menjadi kendalah di papua. Makanya, banyak generasi papua yang putus sekolah karena tidak ada guru. Dan bahkan, banyak generasi papua, susah bersaiang dengan anak-anak luar papua.
Kekurangan guru menjadi permaslaah bersama. Oleh karenya, solusi yang terbaik untuk kita ialah perbaikilah tanah papua, demi  anak negeri bangsa papua. Dan dengan guru yang baik dan berkualita 100% papua akan baik.(Bedei Kigiba/SA)





nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on ““Problems”: Kurangnya Tenaga Pendidikan di Papua