BREAKING NEWS
Search

HILANGNYA TRADISI BUDAYA PAPUA KHUSUSNYA BUDAYA MEE "MENGAPA"


Anak panah dan Busur adalah Budaya Papua khususnya orang pegunungan@ Ilustrasi


Oleh Bedei Kigiba

kalau kita amati di tanah kota Nabire ini, carang sekali masyarakat yang memakai pakaian adat (budaya). Ini menjadi bahan pembicaraan bagi kita, karena kehidupan sekarang dipengaruhi dengan beberapa fakto-faktor yang menjadi kendala bagi masyarakat Mee. Yang menjadi persoalan bagi masyarakat mee ialah susahnya memakai pakaian adatnya sendiri! mengapa sampai terjadi hal tersebut? (1) karena terpengaruh dengan pakaian-pakaian yang menjadi bahan pokok, yaitu celana,baju serta bahan-bahan yang lain,(2) telah terpikir bahwa yang lebih bermutu dan berkualitas ialah baju,celana,dll,(3) terpikir bahwa dalam menjaga kemaluan kita, yang sepantasnya ialah baju,celan,dll. Nah telah  jelas bahwa budaya masyarakat mee telah  hilang (punah) satu demi satu.
Dengan demikian, bagaimana dengan generasi yang akan menyusul (mendatang), secara otomatis, pastinya tidak akan tahu bagaimana asal-usul budaya yang ia miliki dan berdirinya dia di tengah masyarakat. Ini yang menjadi kendala bagi kita, dimana suatu saat nanti masyarakat tidak akan tahu dengan budayanya sendiri apalagi dengan generasi-generasi yang yang akan datang.
Untuk itu, kata orang budaya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang bahkan setiap individu secara terus-menerus, dan pada akhirnya akan menjadi kebiasaan di tengah suatu masyarakat. Selain itu, budaya merupakan warisan dari tete nenek moyang. Kemudian menurut Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Sementara menurut Tylor(1871), seorang antropologi yang mendefinisikan kebudayaan sebagai sesuatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian, budaya perluh dijaga dan dilindungi setiap budaya ini, karena ini merupakan kehidupan yang akan membantu kita dimana jika kita ketemu dengan sesama kita, secara otomatis kita akan berkomunukasi dengan memakai bahasa daerah, nah ini menjadi bekal bagi kita. Maka kata orang bekal hidup ialah budaya. Ini yang harus kita tanamakan dalam kehidupan kita. Selain itu, budaya juga bisa diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan masyarakat  baik melalui tingkah laku, perilaku dan sifat-sifat individu.
Akan tetapi, yang menjadi bahan pembicaraan kita telah menjadi bahan yang salah. Mengapa? Karena kita bisa melihat dalam kehidupan barmasyarakat, bahwa kebanyakan masyarakat mee tidak mengenal dengan bahasanya sendiri, pakaian adat, apalagi dengan adat-adat yang lain. Selain itu, anak-anak zaman sekarang sudah terpengaruh dengan budaya-budaya yang datang dari luar, yaitu budaya moderenisasi dalam arti karena susah menyesuaikan diri dengan budayanya sendiri, maka masyarakat mengikuti keadaan yang sedang berkembang pada saat-saat ini terlebih khusus pada anak-anak mee. Mengapa bisa terjadi hal ini, karena orang tualah yang seharusnya memberi pengertian tentang budayanya sendiri. Akan tetapi, itu telah menjadi timbal-balik malahan orang tua yang melakukan budaya sendiri akhirnya anak juga ikut-ikutan. Untuk itu, yang menjadi faktor utama ialah”orang tua”
Hal ini, fakta bukan asing lagi bagi kita karena ini menyangkut tentang  harga diri dan jati diri kita serta dapat  menurunkan harkat dan martabat kita sebagai orang yang memunyai  budaya yang kokoh, dimana diakui oleh setiap orang sebab budaya adalah hidup (bersifat dinamis)  bukan mati (bersifat statis). Yang menjadi masalah ialah dimanakah rasa kehormatan kita terhadap budaya.
Dengan demikian, budaya Mee telah menjadi hilang (punah) satu demi satu. Yang menjadi pertanyaan ialah Dimanakah rasa hormat kita, rasa sayang, rasa peduli, rasa mengahargai dan dimanakah rasa bangga kita terhadap budaya yang kita miliki. Maka sadarlah wahai saudara-saudaraku yang kukasihi cintailah budaya, sayanggilah budaya. Karena melalui budayalah yang akan membangkitkan iman dan kepercayaan kita dalam melangkah menjadi orang yang sukses. Dimana kita berada ingatlah akan budaya, karena budaya merupakan hal yang positif yang akan membawa kita ke alam yang lebih baik lagi.
Dengan demikian, maksud dan tujuan ialah karena hampir sebagaian besar masyarakat mee tidak peduli dengan budaya sendiri. Maka, wahai muda-mudi Papua khususnya bagi suku mee ingatlah akan budaya,sayanggilah budaya dan cintailah budaya karena kehidupan digantungkan dengan budaya. Maka marilah, kita bersama-sama menyatukan harapan kita sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapi di kemudian hari.(Emai Yoka/SA)

                            
                                                                                                                   





nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “HILANGNYA TRADISI BUDAYA PAPUA KHUSUSNYA BUDAYA MEE "MENGAPA"