BREAKING NEWS
Search

Budaya Perlu di Junjung Tinggi




Alexander Gobai (FOTO : Jekson Ikomou)

Oleh : Alexander Gobai

Sebagai pengantar untuk mengawali dan mengetahui budaya lebih jauh, saya akan memperkenalkan budaya itu sendiri menurut pendapat saya.Bahwa budaya merupakan corak yang yang ditafsirkan untuk di ketahui oleh generasi ke generasi, yang bertujuan memperkenalkan budaya kepada generasi yang belum mengetahui melalui berbagai bentuk, seperti nilai-nilai budaya, adat istiadat dan peran dari pada budaya itu sendiri.
Secara tidak langsung, telah mengambarkan dan mengantarkan manusia justru lebih mengetahui apa dan dan mengapa adanya budaya. Karena persoalan kecil ini, kadang manusia cenderung binggung akan budaya itu sendiri. Sehingga banyak komponen masyarakat dan pemuda/i telah melupakan budaya yang ada.
Juga, sering muncul persoalan ini dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kurang mengetahui budaya bahasa, lupa akan budaya owa dan owada, bahkan lupa  bagaimana cara mewarisi harta benda dll.
Dengan demikian, masalah budaya perlu di junjung tinggi. Karena akar persoalan dalam kehidupan ialah budaya. Karena budaya merupakan corak kehidupan manusia wajib untuk mengetahuinya.
***
Menurut Wikepedia menurut Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Sebuah pepatah latin kuno yang mencerminkan tentang  kebudayaan adalah : TEMPUS MUTANTUR, ET NOS MUTAMUR IN ILLID. Yang artinya: Waktu berubah, dan kita (ikut) berubah juga di dalamnya. Pepatah tersebut menunjukkan kepada kita bahwa seiring konteks zaman yang berubah, orang-orang dengan alam pikir dan rasa, karsa, dan cipta, kebutuhan dan tantangan yang mengalami perubahan, serta budaya pun ikut berubah. Lihat : www.carapedia.com
Telah jelas bahwa budaya perlu di junjung tinggi. Sebab masalah budaya berarti masalah identitas. Yang perlu manusia sadar akan hal itu. Sebab, ketika manusia tidak mengenal budaya sama sekali. banyak akibat yang didapatkan. Salah satu contoh muncul rasa minder karena tidak tahu bahasa, muncul rasa kemalasan bergabung dengan masyarakat sendiri. Akibatnya budaya yang seharusnya dipelajari malah ditinggalkan karena berbagai alasan.
Jangan sampai (man) manusia jatuh akan persoalan itu, maka perlu di beritahu akan budaya yang benar kepada sesama kita yang belum mengetahui. Sehingga identitas pribadi yang luhur itu, tidak terjemar kepada sesama.
Dalam hal ini, mengajarkan nilai-nilai budaya dan adat istiada yang baik kepada sesama. Karena dalam injil juga telah mengatakan bahwa kasihilah manusia seperti dirimu sendiri. Pepatah ini pun, menyadarkan manusia untuk memberikan sedekanya kepada kepada orang yang tak punya apa-apa.
Menurut  Lehman, Himstreet, dan Batty Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.
Sementara menurut  Mitchel Budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu - individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain.
Berdasarkan pengertian yang di atas telah memberikan suatu kebijakan yang istimewa. Dimana pengertian ini, memberikan ruang kepada manusia agar lebih mengetahui budaya melalui pengalaman-pengalan yang manusia alami sekaligus diikuti dengan nilai-nilai inti dan kepercayaan dari pada budaya tu sendiri.
Karena melalui pengalama menafsirkan bahwa pribadi akan mengetahui budaya lebih jelas. Karena budaya kadang lahir dari pengalaman-pengalaman pribadi yang secara tidak langsung manusia akan mengetahuinya.
Sehingga menciptakan budaya yang baik. Perlu memberikan ruang khusus dalam arti memberikan pengalaman niai-nilai budaya yang kemudian pribadi itu memahami dan mengerti sekaligus menjalankannya.
Menurut wikipedia, Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
1.    Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
2.    Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
3.    Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Budaya sendiri mempunyai beberapa tingkatan yang secara praktis bisa dijelaskan seperti berikut ini:
1.    Tingkat Formal
Dalam tingkat formal, budaya merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat secara turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya
2.    Tingkat informal
Pada tingkatan informal ini, budaya banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai, dan dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan
3.    Tingkat teknis
Pada tingkat teknis ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang paling penting. Sehingga terdapat penjelasan logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. Lihat : www.carapedia.com

Dengan demikian, mempelajari budaya tidak terlepas dari mempelajari identitas pribadi. Karena indentitas merupakan asal-usul karakter yang menjiwai dalam pribadi manusia. Sehingga karakter itu terlihat dengan jelas.

Budaya sangat penting untuk diketahui oleh pribadi, kelompok dan sosial. Sebab, jati diri pribadi tergantung dari pada adanya budaya. Dimana menurut manusia sejak dahulu menafsirkan bahwa manusia hidup dari budaya. Karena budaya adalah salah corak yang ada dan sudah menjadi kebiasaan.

Oleh karenanya, budaya perluh di junjing tinggi. Melalui cerita-cerita dongeng, cerita pengalaman yang sifatnya membudayakan manusia, membagai pengetahuan adat-istiadat dan membagai nilai-nilai budaya yang ada kepada sesama. Sehingga budaya itu memunyaai rasa kemanusian yang jelas.

Dengan demikian, mari kawan-kawan kita junjung tinggi dan mengangkat budaya menjadi salah satu indentitas pribadi yang luhur. Karena budaya adalah pribadi manusia yang aktif.

Alexander Gobai, Mahasiswa Papua, Tinggal di SP 2 Jalur 3



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Budaya Perlu di Junjung Tinggi