Oleh : Gobai Anselmus
ilustrasi : editin kabar Mapegaa,Ansel Bersama Ibunya. |
Hari berganti hari Tidak terasa
sudah mau masuk 1 tahun, ku lalui hidup di tanah rantauan yogyakarta, susah -senang
kulalui, terasa berat hatiku saat waja bundah selalu nampak dikening ku
saat-saat aku terasa lapar, namun apalah dayaku ,hanya tabah untuk
menjalaninya.
Namun disamping itu aku pun
teringat akan usaha dan kerja kerasnya dari bundaku di sana sehingga aku ada
disini (tanah Rantaun) ,aku ingin berjumpah , aku ingin mambagi tawaku bersama
keluargaku disana terlabih buat ibuku yang selalu tersnyum walaukan duka melanda.
Semuanya hanya mimpi belaka, padahal saya
ingin sekali menyampaikan kata-kata/isi hatiku untuk ibuku yang masih membekas dalam
Hatiku sampai saat ini, karena ketidaksabaran saya untuk mengungkapakan sehingga saya
muat kata-kata tersebut dalam sebuah tulisan. Dengan berbunyi :
“ibu....
Kasih sayangmu selalu kau berikan padaku
kau banting tulang mu, kau peras keringatmu
Kasih sayangmu selalu kau berikan padaku
kau banting tulang mu, kau peras keringatmu
namun kau selalu berusaha untuk
tersenyum didepanku
Walau
ku sering membuatmu marah
namun kau tetap tak pernah berhenti untuk memberi semuan itu ,
kau pun tak pernah, sedikitpun meminta balasan dariku,
namun kau tetap tak pernah berhenti untuk memberi semuan itu ,
kau pun tak pernah, sedikitpun meminta balasan dariku,
Ibu.....
ku tahu ,kau lakukan semua itu hanya untuk membuatku bahagia,
Kau cahaya hidupku, kau pelita yang selalu menyinariku di setiap langkahku.
ku tahu ,kau lakukan semua itu hanya untuk membuatku bahagia,
Kau cahaya hidupku, kau pelita yang selalu menyinariku di setiap langkahku.
Ibu.....
Maafkam aku, bila aku belum bisa membalas
semua kebaikan mu yang telah kau berikan untukku.
Maafkam aku, bila aku belum bisa membalas
semua kebaikan mu yang telah kau berikan untukku.
Tetapi
aku berjanji aku kan selalu berusaha dan berdoa semanpuhku
untuk membahagiakan mu di masa tuamu nanti.
Agar Ibu selalu tersenyum.
untuk membahagiakan mu di masa tuamu nanti.
Agar Ibu selalu tersenyum.
walauun apa yang kuberi tidak sebesar apa yang telah kuterima selama ini
Thank
you my mothers.
Tetesan air mataku mulai jatuhan di
bibirku saat ku menuliskan isi hati tersebut, sambil mengenang wajah bunda saya yang
sudah mulai Tua, ku berbaring sebentar di tempat tidurku untuk menghilangkan
rasa rindu kepada Ibuku, yang jauh.
Namun tak semuda itu yang kuharapkan untuk
menghilangkannya, seakan aku memdengar bisikan, kalau ibunda sedang menyapa
saya dengan menyebut namaku Amoye dugiko nogeeme beu/Amoye makanan kamu sudah
makan ka belum ” .! Amoye adalah sebutan
nama dari bahasa ibu saya, yang artinya “anak bungsu”.
Air mataku tiada henti-hentinya tambah mengalir lagi, sebab
itu adalah sapaan ibuku waktu aku di kampung halam saat aku lagi
sedang lapar. Aku ingin memeluknya namun jarak menjadi suatu halangan, waktu
menjadi suatu perhitungan ,rasa rinduku menjadi suatu beban yang ku harus
tabah untuk menerimanya. Sebab Tuhan selalu mengawasihku setiap langkah
hidupku.
Tak lama kemudian , ada suara yang
berasal dari teras rumah dan suara itu pun saya mengenalinya,
“ an....an....ayoo kita jalan-jalan ke saudara dong di Aspan (asrama paniai),sambil menunggu saya diluar mengenakan motor kesayangan MIO SPORT.
“ an....an....ayoo kita jalan-jalan ke saudara dong di Aspan (asrama paniai),sambil menunggu saya diluar mengenakan motor kesayangan MIO SPORT.
Dia adalah sahabat saya sejak kami
SD hinggah Saat ini, kedatangan dia membuat saya semangat dan seketika itu juga
rasa rinduh saya menghilang, saat itu juga ia menghibur saya sehingga saya semangat
untuk menjalani hidup dirantauan, sebab sahabtku selalu ada disisiku saat
senang maupun susah.
Refleksi :
Kasih sayang seorang ibu terhadap
anak tak akan bisa tergantikan oleh siapapun,Kasih sayang seorang ibu, ia rela membawa beban berat di perutnya
saat masih mengandung kemudian mempertaruhkan nyawa saat melahirkan. Ia rela
terbangun dari tidur lelapnya hanya karena mengganti celana yang basah karena kita pipis. Ia pun mau tidak
tidur karena tangisan kita yang lapar lalu memberikan ASI-nya. Dan ketika kita
sakit, ibu juga yang begadang hingga semalaman karena harus menunggui anaknya
tanpa menghiraukan letih dan lelah.kasih sayang seorang ibu kepada anaknya,
yang selalu tersenyum walaupun susa, sekalipun nyawanya dapat mengorbangkan demi
anak-anaknya.
“Ibu tak pernah cuti, tak ada lembur.
Keberhasilan ibu adalah keberhasilan anak-anaknya, serta kesedihan anak-anaknya
adalah kesedihan ibunya.( Mario Teguh).
Penulis
adalah Mahasiswa Papua sedang kuliah di Yogyakarta.
0 thoughts on “Fill My heart dan Rasa Terimaksihku untukmu IBU.”