I love my Mother |
Ibu, engkau mengandungku ,selama sembilan
bulan, betapa susah payanya karena berat membawak namum ibu tetap membawah saya kemanapun ibu pergi ,hingga tibah saatnya ibu
melahirkan aku, merawat, mendidik, menjaga membesarkan hingga dewasa ini. Ibu, saat
aku menangis ,engkaulah yang menemani aku. saat aku lapar, engkaulah yang
memberi aku makan. saat aku haus, engkaulah yang memberi aku minum, saat aku
sakit engkaulah yang memberi aku obat dengan penuh peratian dan kasih sayangnya
yang begitu tabah dan muliah.
Betapa besarnya pengorbanan ibu, sehingga aku bisa hidup dan menghirupkan udara segar didunia ini, karena semangat perjuangan yang tak terbatas darimu yang tak henti hentinya saat aku dirahim ibu selama 9 bulan, merawat dan mendidikku hingga dewasa ini.
Ibu, saya merasakan bawah, engkaulah satu satunya yang saya
idolahkan dan dambahkan kepadamu karena, kasih sayang dan pengorbananmu yang begitu besar kepadaku sehingga aku merasakan
bahwa aku sudah dewasa.
Ibu aku jauh darimu, terpeleh oleh berbagai
gunung- gunung , lembah – lembah dan samudra yang luas, akan tetapi aku tahu,
siang maupun malam ibu selalu mendoakanku, banting tulang buat aku untuk masa
depan anakmu, namun kadangkala aku sering melupakan atas tangisan dan doa
ibu, sehingga keringat dan jeri payamu aku peras dengan bergaya ,hidup berfoya
foya ditanah rantauan, tidak mengunakan waktu dengan sebaik mungkin, tidak mau
berusaha keras untuk belajar dan bekerja sehingga hari hari berlalu seperti
angin yang terlewatkan.
Aku tahu , bukan itu yang orang tua terutama
ibu mengharapkan tapi kenapa...?
Oh Tuhan bantulah aku untuk menghadapi semua
cobaan dan rintangan ini, aku ingin membahagiakan orangtua . berilah pula aku
semangat untuk berjuang dan bekerja keras untuk masa depan, demi generasi
papua, demi tanah tercinta Emai dan orang tua serta masa depan dan cita-citaku,
sehingga terjalin hubungan harmoni antara orang tua dan saya.
Apapun yang akan terjadi selama aku hidup rantauan,
aku akan menerimanya dengan iklas, sebab semua perjalanan tidak selamanya
lurus, melainkan jalan yang berliku-liku yang harus kita lalui. Karena bila
kita gantungkan cita-cita setinggi bintang di
lagit ,dan kita mengejarnya dengan tindakan kita maka, kita akan mendapatkan
apa yang kita inginkan ”Bersusah-susah dahulu ,bersenang-senang Kemudian”.
Aku ingin mau cepat selesai, membalas semua
kerja keras dan keringat dari ibu, tapi Aduh , bebanku terasa berat dan
terbebani, kenapa....? Apakah saya salah atau...? mungkin mudah mudahan dengan campur
tangan Tuhan semuanya terjawab.
Penulis : Gobai Ansel.
0 thoughts on “Ibu Engkaulah Idolaku”