Alexander Gobai/KM |
Oleh : Alexander Gobai
Kadang
kehidupan manusia, ingin memeroleh sesuatu hal yang besar dan yang lebih besar lagi.
Melainkan yang hal kecil. Tetapi, proses untuk mewujudkan kesuksesan, paling tidak
kita belajar dari hal yang terkecil, begitu toh… sobat.? Belajar dari hal yang kecil, tentunya kita akan
mendapatkan hal yang besar. Itu pasti dan pasti, bila torang serius..alee!
Maka,
hal menyangkut-paut dengan kegagalan dalam sebuah kesempatan, itu adalah hal biasa
bukan hal luar biasa. Dan pasti banyak orang, mengalami kegagalan, merasa kehilangan
kesempatannya, dll.
Akhirnya,
karena itu hal biasa, mereka akan lebih berusaha lagi, dari pengalaman yang
sudah terjadi. Sehingga, sebuah proses itu, memberikan penerangan, agar
dikesempatan kedua, mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Bila
itu berjalan dengan bijak dan keseriusan pasti mendapatkan hasil yang hebat
pula. Konteks ini mencerminkan kegagalan adalah keberhasilan yang kedua. Maka,
kita diperkuat dengan sebuah komitmen yang kokoh. Hingga memeroleh hasil yang
optimal.
Akibtanya,
orang yang sudah terbiasa dengan kegegalan, ia akan merasa hal biasa, tetapi bila
orang yang tidak pernah mendapatkan kegagagalan, itu adalah hal luar biasa, dan
pasti ia langsung jatuh (down). Adoh sayang sekali, sobat…!
Padahala,
kesempatan yang tertunda itu, kita lebih disadarkan untuk belajar kembali,
pengalaman kegagalan yang sudah terjadi, melalui permenungan, berdoa dan bekerja
keras lagi. Hingga, memperoleh kesempatan yang akan datang dikemudian.
Maka,
kegagalan
adalah perwujutan dari sebuah kesuksesan yang sementara waktu tertunda.
Agar kita lebih fokus pada kehidupan ini. Ini artinya, kita masih diberi waktu untuk
belajar
dari nol (0). Melihat kembali titik letak kesalahannya, lalu mengapa sampai
terjadi kegagalan dan bagaimana caranya harus diperbaiki. Inilah sebuah alasan
yang muncul dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dalam hidup.
Yang
harus dijawab dalam permenungan yang sudah dijelaskan di atas. Sobat…!
Ini sudah..torang harus belajar dari Nol….dan pastinya, torang akan mendaptkan
hasil yang optimal.
Dengan
belajar dari nol adalah harapan besar untuk mewujudkan sesuatu yang besar.Yang
tadi sudah dijelaskan di paragrapf pertama dan kedua. Dan saa tini, bagaimana cara
kita mendapatkan sesuatu yang tertunda tadi, hingga mendapatkan kesempatan yang
kedua kalinya lagi.
Berharap
dari itu, maka harus ada perjuangan yang lebih besar. Berkorban
waktu dan tenaga untuk medapatkan kesempatan yang tertunda tadi. Maka,
harus munculkan keyakinan berjiwa besar. Sehingga apa yang kita inginkan dapat terwujud
dan terjawab.
Sobat,
Ko dan sa, pasti bisa..medapatkan hal kesuksesan. Mereka bisa,
kenapa torang tidak biasa, kalau bukan sekarang, kapan lagi, kalau bukan kita,
siapa lagi. Ini saatnya mewujudkan nya.
Penulis
Tinggal di Timika, Papua
0 thoughts on “Perluh Belajar Dari Nol, Bila Mendapatkan Kegagalan”