BREAKING NEWS
Search

Solusi Demokratis sebagai perwujudan Demokrasi Ekonomi secara Riil bagi rakyat Papua

Oleh : Nawipa Demi


Poto Dok : Istimewa Dami@KM
 Kekerasan di Papua terus saja terjadi. Pemerintah merupakan pihak yang harus segera merespon dengan kebijakan yang memberi solusi yang tepat. Solusi demokratis sebagai perwujudan demokrasi ekonomi secara riil bagi rakyat Papua merupakan cerminan dari kedaulatan rakyat Indonesia. Pola pendekatan keamanan dengan cara represif terhadap tuntutan publik adalah cara otoritarian gaya lama yang tidak populis.
 Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Pendekatan semacam ini bukan solusi yang menjawab substansi persoalan ekonomi. Substansinya adalah bagaimana menjawab tuntutan kesejahteraan yang berkeadilan. Keadilan dan kesejahteraan lebih diharapkan sebab tindakan represif meskipun dengan dalih menjaga keutuhan negara tidak serta merta menjadi cerminan dari kebijakan yang memihak kepada kepentingan nasional bangsa Indonesia itu sendiri.
Kepentingan nasional akan menang jika terjadi hubungan industrial yang menguntungkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia dan negara. Kegamangan publik dalam memperjuangkan nasibnya layak dijawab dengan keseriusan pemerintah jika ingin tetap mendapatkan cukup legitimasi pemerintahannya.
Bentuk keseriusan pemerintah tidak bisa serta merta hadir dengan misalnya menempatkan komisaris yang mewakili pemerintah maupun komisaris independen di PT Freeport Indonesia. Keseriusan juga tidak semata hadir dengan pendekatan keamanan dan penambahan biaya keamanan.
Sebagai negara demokratis maka pemerintah Indonesia perlu menghadirkan solusi demokratis yang mampu menjawab kebutuhan materiil dari tuntutan perbaikan hidup rakyat. Apa yang selama ini diopinikan pemerintah kepada publik dengan keinginannya untuk menempuh jalur dialog perlu dibuktikan dengan mendialogkan kepentingan antara tuntutan buruh, kepentingan PT Freeport Indonesia dan kepentingan nasional. Bukan semata dimaknai dialog peredam konflik tanpa menjawab akar permasalahan.
Sudah bukan jamannya pemerintah bersembunyi dari masalah yang publik semakin terbuka oleh fakta-fakta di tengah era kebebasan berekspresi dan kebebasan informasi.

Solusi Jalan Damai
Kepemilikan saham pemerintah yang hanya 9.36 persen sebagaimana diberitakan media dari keseluruhan saham PT Freport Indonesia cukup membuat publik terbanyak. Betapa hasil laba yang sedemikian besar dari PT Freport Indonesia selama berpuluh-puluh tahun tidak menghadirkan peningkatan signifikan tingkat kesejahteraan dan keadilan sebagaimana nampak dari kepemilikan pemerintah yang begitu kecil.
Penambahan saham pemerintah di PT Freeport, koreksi kebijakan, hingga kaji ulang kontrak karya pertambangan pantas untuk dielaborasi. Publik di Indonesia kian melek dan kini sedang mengalami fase kebangkitan kesadaran atas nasibnya. Keberadaan PT Freeport di Papua hanya cermin kecil dari keberadaan korporasi internasional lain di Indonesia.
Solusi jalan damai untuk pemenuhan rasa keadilan dan kesejahteraan bagi publik di Indonesia menjadi kebutuhan bersama seluruh bangsa Indonesia.Diharapkan dengan begitu solusi atas konflik yang terjadi tidak lagi bersifat partikular melainkan lebih utuh menyentuh substansi persoalan ekonomi.
Salah satu solusi jalan damai adalah nasionalisasi PT Freeport Indonesia. Wacana ini juga bergulir dari beberapa kalangan aktivis termasuk aktivis HAM di Indonesia. Usulan ini memang bisa menjadi alternatif. Kendati demikian usulan ini bukan hal baru sebab jauh sebelumnya di Era Soekarno negosiasi kontrak pertambangan rata-rata negara diharuskan mendapat 60 persen keuntungan.
Pada 1967 setelah Soekarno jatuh, Indonesia dibawah Suharto membuat kontrak baru pertambangan yang memulai watak eksploitatif dan represif Freeport. Aparat kekuasaan saat itu represif terhadap rakyat dan bangsanya sendiri namun ompong memperjuangkan kepentingan kedaulatan ekonomi nasional, hal yang tak lazim terjadi di negara-negara maju. Freeport pun dengan leluasa membuat kontrak dengan pemerintahan baru paska tergulingnya Soekarno saat itu. (Lisa pease, 1996).
Untuk saat ini nasionalisasi adalah jalan terjal yang sulit diwujudkan sebab pemerintah saat ini tentu tidak memiliki keberanian untuk melakukannya. Solusi yang berkeadilan sosial lainnya untuk publik di Indonesia masih dibutuhkan.
Tuntutan perbaikan upah buruh PT Freeport perlu direspon dengan serius dengan mengedepankan aspek peningkatan kesejahteraan dan keadilan. Salah satunya misalnya dengan mewujudkan kepemilikan saham karyawan PT Freeport dengan jalan pengelolaan koperasi pekerja atau worker coop.Solusi semacam ini juga menjadi tren pada saat krisis sebagaimana yang dilakukan di beberapa negara maju bahkan Amerika Serikat juga memiliki worker coop yang maju.
Saat perusahaan privat mengalami collapse koperasi masih dapat menjadi alternatif untuk lebih mensejahterakan rakyat dengan kepemilikan bersama aset oleh karyawan yang sekaligus pemilik aset dan profit.      Solusi semacam ini masih dapat menjadi alternatif jalan damai yang menjawab tuntutan kebutuhan materiil rakyat, mengerem kerakusan eksploitasi korporasi atas sumber daya alam Indonesia sekaligus menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI sebab sudah saatnya Indonesia bangkit tidak sekedar menjadi bangsa kuli dan kulinya bangsa-bangsa lain di dunia.

Penulis : Mahasiswa Teknik Geologi kuliah di Institut Sains dan Teknologi   Akprind Yogyakarta.



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Solusi Demokratis sebagai perwujudan Demokrasi Ekonomi secara Riil bagi rakyat Papua