BREAKING NEWS
Search

Puisi : Darah Menuntutmu Di Akhirat.

By :Fredi kudiai
Foto:Ist /Fk/KM

Mama kenapa malam ini mama menagis,
Bapak kenapa kamu  menyiapkan  anak panah serta busur.

Kakak kenapa kamu malam ini begitu ketakutan, namun ikut bersiap diri bersma bapak ?

Adik Kenapa Kamu begitu panik.
Aku sendiri  Kebingungan melihat melihat semuanya itu.

Bukalah mata hatimu ,bapak
berikanlah aku Nasehat dan didikan,
aku sangat mebutuhkannya saat ini,
agar aku bijak di kelak.

Mama , kenapa kamu pun berdiam diri,
berikanlah aku kasih sayangmu yang Tulus
bukan air mata ketakutan.

Kakak, berikanlah aku semangat,
bukan untuk ikut – ikutan bersama bapak,
berikanlah aku, contoh yang baik, bukan dengan cara itu.


Maafkan aku Adik.
Kakak tidak dapat merawatmu dengan baik.

Tidakkah kamu lihat ,mereka  menertawai kami, mereka berpura-pura
mengamankan . kejadian diatas bumi mimika ini,
mereka senang melihat kita begini, karena mereka
ingin menguasai ,apa yang menjadi milik kami..


Bapak dani, bapak damal, bapak kamoro,
bapak Amungme, bapak Miagoni, bapak Mee.
berdamailah.

Kamu yang begitu banyak jumlahnya ,Ko kenapa .....
soal wilayah ,menyebabkan Kematian antara kita, setiap detik.


Megapa kamu yang banyak  berdiam diri
saat Mereka Runtukan Gunungmu.
saat mereka Merusak Pantaimu
engkau membisu dan hanya melihat.
saat mereka   Kuras tenagamu diatas tanahmu sendiri,
Kamu terima dengan iklas,
mereka menyusup masuk di dusung mengambil apa yang Engkau miliki,

Engkau membiarkannya.
mereka memkuras alam papua dan membantai  engkau diam.

membiarkan mereka terus membunuh.

menagapa kalau  diantara Kita sendiri engakau berani

Sungguh aneh, Aku anak negeri menagis melihat ,akan semuanya ini,
kepanankah ,Anjing-anjing  negara yang bertugas ,mengamankan.
namun kenyataannya Mereka pulah yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Tugasnya keamanan, yang mana bertugas untuk mengamankan
namun dalam kenyataannya tidak.

Kemana pula  Pemerintah daerah setempat,
katanya menjanjikan , terpelihranya keadilan 

,saat –saat kompanya sedang berlangsun,
kenyataannya tidak ada. Janji palsu.

Diaman mata hati DPR ,katanya perwakilan dari masyarakat,
yang mena menciptakan kemakmuran untuk masyarakat,

 “dari masyarakat untuk Masyarakat”
kenyataannya tidak. Kepentingan keluarganya.

Kapankah semuanya ini akan berakhir ??
Pemerintah  Daerah ,Pemerintah Pusat, Anjing-anjing Negara dan DPR ,
harus bertanggung jawab, atas peristiwa ini.

Inagat ...
Setiap darah yang tertumpah di bumi Mimika, bersumpah untuk
menuntutmu, diakhirat.



TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Puisi : Darah Menuntutmu Di Akhirat.