By :Fredi kudiai
Foto:Ist /Fk/KM |
Mama
kenapa malam ini mama menagis,
Bapak kenapa kamu menyiapkan anak panah serta busur.
Kakak kenapa kamu malam ini begitu ketakutan, namun ikut bersiap diri bersma bapak ?
Adik Kenapa Kamu begitu panik.
Aku sendiri Kebingungan melihat melihat semuanya itu.
Bapak kenapa kamu menyiapkan anak panah serta busur.
Kakak kenapa kamu malam ini begitu ketakutan, namun ikut bersiap diri bersma bapak ?
Adik Kenapa Kamu begitu panik.
Aku sendiri Kebingungan melihat melihat semuanya itu.
Bukalah
mata hatimu ,bapak
berikanlah aku Nasehat dan didikan,
aku sangat mebutuhkannya saat ini,
agar aku bijak di kelak.
berikanlah aku Nasehat dan didikan,
aku sangat mebutuhkannya saat ini,
agar aku bijak di kelak.
Mama ,
kenapa kamu pun berdiam diri,
berikanlah aku kasih sayangmu yang Tulus
bukan air mata ketakutan.
berikanlah aku kasih sayangmu yang Tulus
bukan air mata ketakutan.
Kakak,
berikanlah aku semangat,
bukan untuk ikut – ikutan bersama bapak,
berikanlah aku, contoh yang baik, bukan dengan cara itu.
bukan untuk ikut – ikutan bersama bapak,
berikanlah aku, contoh yang baik, bukan dengan cara itu.
Maafkan
aku Adik.
Kakak tidak dapat merawatmu dengan baik.
Tidakkah
kamu lihat ,mereka menertawai kami,
mereka berpura-pura
mengamankan . kejadian diatas bumi mimika ini,
mereka senang melihat kita begini, karena mereka
ingin menguasai ,apa yang menjadi milik kami..
mengamankan . kejadian diatas bumi mimika ini,
mereka senang melihat kita begini, karena mereka
ingin menguasai ,apa yang menjadi milik kami..
Bapak
dani, bapak damal, bapak kamoro,
bapak Amungme, bapak Miagoni, bapak Mee.
berdamailah.
bapak Amungme, bapak Miagoni, bapak Mee.
berdamailah.
Kamu
yang begitu banyak jumlahnya ,Ko kenapa .....
soal wilayah ,menyebabkan Kematian antara kita, setiap detik.
soal wilayah ,menyebabkan Kematian antara kita, setiap detik.
Megapa
kamu yang banyak berdiam diri
saat Mereka Runtukan Gunungmu.
saat mereka Merusak Pantaimu
engkau membisu dan hanya melihat.
saat mereka Kuras tenagamu diatas tanahmu sendiri,
Kamu terima dengan iklas,
mereka menyusup masuk di dusung mengambil apa yang Engkau miliki,
Engkau membiarkannya.
mereka memkuras alam papua dan membantai engkau diam.
membiarkan mereka terus membunuh.
menagapa kalau diantara Kita sendiri engakau berani
saat Mereka Runtukan Gunungmu.
saat mereka Merusak Pantaimu
engkau membisu dan hanya melihat.
saat mereka Kuras tenagamu diatas tanahmu sendiri,
Kamu terima dengan iklas,
mereka menyusup masuk di dusung mengambil apa yang Engkau miliki,
Engkau membiarkannya.
mereka memkuras alam papua dan membantai engkau diam.
membiarkan mereka terus membunuh.
menagapa kalau diantara Kita sendiri engakau berani
Sungguh aneh, Aku anak negeri menagis melihat ,akan semuanya ini,
kepanankah ,Anjing-anjing negara yang bertugas ,mengamankan.
namun kenyataannya Mereka pulah yang terlibat dalam kejadian tersebut.
kepanankah ,Anjing-anjing negara yang bertugas ,mengamankan.
namun kenyataannya Mereka pulah yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Tugasnya
keamanan, yang mana bertugas untuk mengamankan
namun dalam kenyataannya tidak.
namun dalam kenyataannya tidak.
Kemana pula Pemerintah daerah setempat,
katanya menjanjikan , terpelihranya keadilan
,saat –saat kompanya sedang berlangsun,
kenyataannya tidak ada. Janji palsu.
katanya menjanjikan , terpelihranya keadilan
,saat –saat kompanya sedang berlangsun,
kenyataannya tidak ada. Janji palsu.
Diaman
mata hati DPR ,katanya perwakilan dari masyarakat,
yang mena menciptakan kemakmuran untuk masyarakat,
“dari masyarakat untuk Masyarakat”
kenyataannya tidak. Kepentingan keluarganya.
yang mena menciptakan kemakmuran untuk masyarakat,
“dari masyarakat untuk Masyarakat”
kenyataannya tidak. Kepentingan keluarganya.
Kapankah
semuanya ini akan berakhir ??
Pemerintah Daerah ,Pemerintah Pusat, Anjing-anjing Negara dan DPR ,
harus bertanggung jawab, atas peristiwa ini.
Pemerintah Daerah ,Pemerintah Pusat, Anjing-anjing Negara dan DPR ,
harus bertanggung jawab, atas peristiwa ini.
Inagat
...
Setiap darah yang tertumpah di bumi Mimika, bersumpah untuk
menuntutmu, diakhirat.
Setiap darah yang tertumpah di bumi Mimika, bersumpah untuk
menuntutmu, diakhirat.
0 thoughts on “Puisi : Darah Menuntutmu Di Akhirat.”