Oleh : Gobai Anselmus.
Foto : Saat menikmati indahnya kota Yogyakarta dari Gunung Kidul saat turunnya senja sore ./ist/AG/KM. |
Waktu selalu berputar tak henti-hentinya, hari selalu berganti siang dan malam, umur kitapun
tidak terasa bertambah dari bayi ,kanak-kanak menjadi remaja, dewas dan menuju
tua, dan dalam perjalanan hidup kita, kita tak dapat terlepas dari masalah
(problem hidup) tenpa terkecuali. Namun kita ditunut untuk menjalaninya dan
mensyukurinya.
Kita diajak untuk melihat kembali hal-hal yang kita lakukan dalam menjalani
Hidup ini Apakah dalam hidup kita selalu bersyukur atas apapun yang terjadi
dalam diri kita baik itu, hari baru yang Tuhan berikan kepada kita untuk beraktifitas ,
umur panjang, kesehatan yang baik serta napas kehidupan yang begitu istimewa
yang Tuhan berikan kepada kita, ataukah
sebaliknya kita hanya memikirkan kekuatan kita sendiri.? maka dari itu, ada
beberapa pertanyaan buat kita semua yaitu : Apakah kita sudah mengunakan waktu dengan sebaik
mungkin ataukah hanya menyia nyia saja.....? Bagaimana dalam hidup kita sehari
hari sudahkah, kita lebih banyak berbuat baik, hari hari terisi dngan senyuman
dan bahagia kepada saudara/I kita ataukah kita sering menyakiti dan menyakiti
hati orang lain.?
Dalam kehidupan sehari hari kita, kadang kita melupankan
Tuhan, karena mengingat kekuatan dan kehebatan kita dan juga kalau kita
mempunyai dosa kita jarang berdoa untuk meminta ampun kepada-Nya.
kita patut bersyukur Dalam hidup sehari hari ,apapun
yang terjadi dalam hidup baik itu tantangan/rintangan , godaan dalam hidup juga
jangan lupa bersyukur atas umur
panjangnya, kesehatan, napas yang Tuhan
berikan kepada kita serta tubuh (body)
kita, dan agar lebih seimbang, perlunya, bekerja sambil berdoa (Oraet labora).
Tuhan itu baik bagi setiap orang, Tuhan
mengatakan kepada kita bahwa Aku datang ke dunia ini bukan orang sehat tetapi
orang berdosa, maka mari kita bersyukur dan berdoa dan minta pengampunan dari Bapak
di surga sehingga kita layak menjadi anak anak Allah, sehingga siap untuk
menerima apapun yang terjadi dalam hidup kita.
Hidup di dunia hanya sementara waktu, maka
berbuat baiklah kepada sesama manusia jangan menyakiti hati orang lain supaya
tidak di sakiti, jangan mengina orang lain supaya kita tidak di hina, jangan
menjadikan diri kita yang lebih penting
dari pada orang lain tapi pentingkah orang
lain sama dengan diri kita dan juga jangan merasa diri kita yang lebih pintar
(jenius) dan kaya tapi ingat orang lain, mereka sangat membutuhkan dari
bantuan kita, jangan pelit membagi ilmu kepada
orang lain apa yanga kita miliki. Dan ingat kita ini manusia sosial, butuh
bantuan orang lain.
Nah, dari situ muncul juga pertanyaan “Kalau
kita dipanggil Tuhan Pencipta” apakah nanti
kita bahwa dengan kekayaan (harta) serta
ilmu - ilmu yang kita miliki kepada-Nya ? tidak . Yang kia bahwa adalah hati
pikiran serta gaya hidup (jiwa/roh) selama kita hidup didunia ,apakah lebih
dominan berbuat baik kepada sesama ataukah tidak ,itulah yang di lihat oleh Bapak
pencipta.
Mari !
kita mempergunakan waktu dengan sebaik mungkin untuk belajar dan berdoa
serta kasih sayang antara sesama, agar tercipta suasana damai dan bahagia di
tengan masyarakat juga tujuan dan harapan - harapan kita kedepan terwujud, menjadi
pemimpin mudah yang jiwa bangun, untuk membangun didaerah kita masing-masing, karena umur kita
dan waktu kita tidak menunggu selalu berputar , kita tidak tahu kapan dipanggil
oleh Bapak Pencipta, maka sebelum menguasai kekayaan alam kita oleh orang asing,
maka mari kita lebih berfokus dan berusaha keras agar cepat pulang kedaerahnya
untuk membangun dan memajukan dearah kita .
Penulis berharap dengan tulisan ini, dapat
bermanfaat untuk kita semua agar dalam kehidupan kia lebih baik dari yang baik, dan dapat
mempraktekan dalam hidup kita sehari hari dengan sesama kita, karena kapannya
datang sang pencipta atau kematian kita tidak tahu maka mari kita patut berjaga jaga dan berwaspadalah.
Penulis adalah Mahasiswa Papua yang sedang
kuliah di Yogyakarta. Jawa tengah.
0 thoughts on “Hidup hanya sementara waktu, berbuat baiklah terhadap sesama.”