BREAKING NEWS
Search

MENGHADAPI PASAR BEBAS 2015, IPMAPAN SEJAWA DAN BALI GELAR DISKUSI BERSAMA .

Foto : saat suasa diskusi berlangsung mahasiswa se-Jawa-Bali bertempat  Yamewa 1 (asrama Paniai)  Yogyakarta./KM

MENGHADAPI PASAR BEBAS 2015, IPMAPAN SEJAWA DAN BALI GELAR SERASEHAN BERSAMA MENYANGKUT TERBITNYA UU. NO. 6 THN. 2014 TENTANG ANGGARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (APMDS). 

Dalam rangka Kucuran anggaran dalam jumlah besar demi pemberdayaan masyarakat desa oleh negara kepada seluruh masyarakat desa. IPMAPAN SE-Jawa & Bali bersama BPH-BPH  dari  sejawa dan bali yang berasal dari kabupaten paniai.  yang berdomisili di  Kota Study semarang, bandung, Bogor, malang, solo, bali dan jakarta. Tetapi BPH dari jakarta tidak dapat hadir bersama kami. (17/mei/2015) malam. Diasrama paniai Yamewa I Yogyakarta.  Dengan Tema yang dibicarakan adalahb “Bagaimana manajemen Dana tersebut menghadapi Pasar Bebas 2015”.

Pentingnya tema tersebut dibicarakan karena dampak yang akan ditimbulkannya besar, baik dampak negatif maupun dampak positif. Dampak negatif yang akan terjadi adalah masyarakat desa akan membuat malas bekerja,  jika dana yang Nilainya besar tersebut tidak dikelolah dengan baik dan bila dana tersebut dibagi-bagi secara lansung tanpa tujuan yang jelas.  Dan bilamana hal tersebut dikelolah dengan baik akan berdampak positif,  Sehingga kita sebagai mahasiswa harus bertindak secara nyata kepada masyarakat lokal, berupa pemahaman tentang pengelolahan dana tersebut, Ujar Meky. Disela-sela itu, Senada dengan Meki, Marsel juga menyampaikan Jakarta Menerbitkan UU. 06/thn/2014 merupakan komitmen pemerintah pusat mengarahkan masyarakat desa/lokal kearah industrialisasi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 atau yang disebut pasar bebas 2015 tanpa memikirkan dampak positif dan negatif. Kalau mereka sudah siap dan optimis menghadapi pasar bebas tersebut. Tetapi  masyarakat lokal disana (papua), untuk mengdahapi pasar bebas itu menjadi tantangan yang berat, maju kena dan mundur juga kena.

Oleh sebab itu, kita sebagai mahasiswa harus menyikapi dengan tindakan nyata, seperti mahasiswa harus turun desa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat lokal agar mereka dapat mengerti tentang manajemen dana, demi kesejahteraan masyarakat lokal itu sendiri. karena Dalam penganggaran APMDS, pada teknis pengelolahan keuangan  tidak mempunyai rencana Induk (Master Plan) dari pemerintah pusat.

Serasehan ini telah dihadiri oleh BPH-BPH  dari  sejawa dan bali yang berasal dari kabupaten paniai. Sejumlah Badan Pengurus Harian Mahasiswa Paniai yang hadir, BPH dari Kota Study semarang, bandung, Bogor, malang, solo, bali dan jakarta. Tetapi BPH dari jakarta tidak dapat hadir bersama kita karena Dia tertinggal Kereta, Ujar Eki gobai,yang juga Salah satu mahasiswa Perwakilan dari Kota study Bogor.  Sayangnya serasehan ini tidak sampai pada titik kesimpulan akan dilanjutkan kemudian hari. Pertemuan kedua nanti kita harus bentuk Badan Panitia. Kata : Yosua Yogi, dari perwakilan Kota Study Surabaya.

Mahasiswa Paniai Sejawa dan Bali sepakat akan Turun Desa ketemu dengan masyarakat lokal demi memberikan pemahaman tentang hal yang dimaksud diatas. Setelah pertemuan kedua akan dilakukan. Selain itu kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai wahana kunjungan kekeluargaan sesama mahasiswa yang berasal dari kabupaten paniai. Sekaligus berkomitmen bersama mengontrol pembangunan masyarakat desa di wilayah administrasi kabupaten Paniai.(Uwigi/KM).


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “MENGHADAPI PASAR BEBAS 2015, IPMAPAN SEJAWA DAN BALI GELAR DISKUSI BERSAMA .