Oleh : Kudiai M
Foto : Ist/MK/KM. |
Mengapa...
Semua membisu ,seakan tiada harapan
tuk mengejar sang waktu yangi kian semakn jauh
yang telah tinggalkan aku dari kekuatiranku ini.
tuk mengejar sang waktu yangi kian semakn jauh
yang telah tinggalkan aku dari kekuatiranku ini.
Andai saja kau Ku dapat tarik kembali,
apapun itu pasti ku merubahnya.
mejadi Pengeran Untuknya
apapun itu pasti ku merubahnya.
mejadi Pengeran Untuknya
Namun..!
Semuanya ini tak mungkin terjadi, anggap saja
mimpi di siang bolong....
Ku lalai disudut kebimbangan
ingin tuk menyesali akan semuanya
sambil duduk merenungkan semuanya itu
dari Kediamanku..
ingin tuk menyesali akan semuanya
sambil duduk merenungkan semuanya itu
dari Kediamanku..
Seakan ku bertanya kepada Bebikapo
yang selalu setia untuk mendengarkan curhat ku
namun tak ada satu kata pun
yang selalu setia untuk mendengarkan curhat ku
namun tak ada satu kata pun
dia hanya membisu, diriku hanya ,
mengharapkan balasan darinya yang belun tentu balas.
mengharapkan balasan darinya yang belun tentu balas.
Aahhhh...........
Sudahlah
Biar ku terimah saja,
karena yang Berkuasa dari semuanya,
selalu Mengawasihku,
walau ,aku Selalu ingkari Perintahnya.
Sudahlah
Biar ku terimah saja,
karena yang Berkuasa dari semuanya,
selalu Mengawasihku,
walau ,aku Selalu ingkari Perintahnya.
By : Kudiai M
dari kediaman kosku Catur tunggal,Samirono Baru. DIY Yogyakarta
dari kediaman kosku Catur tunggal,Samirono Baru. DIY Yogyakarta
0 thoughts on “Puisi : Yang Mahakuasa Mengawasiku.”