Alexander Pakage (Foto : Dok Prib) |
Oleh : Alexander Pakage
Menyelenggarakan
sebuah sistem pendidikan yang berkualitas, efektif (tepat guna/ berhasil), dan
komprehensif (mengandung pengertian yang luas dan menyeluruh) sehingga dapat menghasilkan output atau Sumber
Daya Manusia yang berkualitas, berdaya saing tinggi dan sesuai dengan kebutuhan
kita kedepan, baik secara umum maupun khusus,
inilah yang tujuan kita bersama. Untuk itu, dalam memandang dan
menyelesaikan berbagai macam masalah dan Problematika Pendidikan yang ada di
saat ini, kita harus menyingkapinya secara menyeluruh, tidak bisa hanya salah
satu pihak atau sebagian saja.
Setiap komponen yang ikut
menentukan kualitas pendidikan di negeri ini, harus sama-sama dibenahi, mulai
dari visi yang ingin dicapai, kurikulum pendidikan, kualitas pengajar, sarana
dan prasarana pendidikan, sampai kepada keadan peserta didik itu sendiri,
sehingga di dorong dan diperhatikan terus mulai dari tahap input sampai pada tahap
Output sehingga kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kedepan lebih baik sesuai
dengan kebutuhan yang di butuhkan.
1. Menuju Sistem Pendidikan
yang Berkualitas
Sistem Pendidikan (Educaton Sistem) itu ibarat sebuah rangkain
perjalanan yang wajib dipersiapkan
segalanya sebaik mungkin, apabila ingin mencapai tujuan yang hendak di capai.
Untuk mencapai Tujuan itu (Tujuan Pendidikan) melalui 5 faktor utama yaitu sebagai berikut :
a.
Visi (Tujuan)
Visi, itu ibarat tujuan/lokasi yang hendak dituju, ingin seperti apa dan ingin menghasilkan apa pendidikan kita
dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
b.
Kurikulum /peta petunjuk/pedoman
Kurikulum itu ibarat sebuah buku pedoman atau
peta penunjuk jalan, harus bagaimana
kita melangkah dan harus melalui jalur mana
dan bagaimana untuk mencapai tujuan itu.
c.
Kualitas Pengajar/Guru
Guru adalah ibarat sopir
yang akan membawa atau mengatur kendaraan menuju lokasi tujuan dengan
berpedoman kurikulum atau peta pedoman tadi. Mereka inilah faktor penentu
sampai atau tidak, cepat atau lambat sampai di lokasi tujuan (visi).
d.
Sarana Fisik Pendidikan
Sarana fisik
Pendidikan ini ibarat kendaraan yang akan digunakan. Kalau kendaraan baik dan
terawat, maka perjalanan akan lancar dan mudah sampai di tujuan. Sebaliknya,
jika kendaraan rusak atau terbengkalai, maka perjalanan akan menemui banyak
kendala.
e.
Peserta didik
Peserta didik, mereka ini ibarat penumpang
yang akan kita antarkan untuk sampai dengan tepat di tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai suatu sistem pendidikan yang lebih baik membutuhkan Kerja
sama yang baik antara Semua pihak, karena Seorang anak yang selanjudnya akan
jadi Siswa SD-SMP-SMA sampai pada Mahasiswa itu adalah asset Daerah dan Negara.
Dengan demikian, maka perlu di perhatikan dan diproses terus-menerus Oleh Semua
Pihak, baik itu Orang Tua, Guru-guru SD,SMP, SMA/K Pemerintah, dan Kepala Dinas
Pendidikan, serta pihak Lembaga Perguruan Tinggi.
a. Ada beberapa pihak yang perlu berperan aktif didalam pendidikan kita
adalah sebagai berikut:
1) Pihak Orang Tua
Dalam hal ini
yang utama dan perlu berperan aktif untuk men-sekolahkan anak adalah orang Tua.
Selanjud pihak orang tua bukan suruh siswa itu pergi ke sekolah saja, tidak’…! Tetapi
sebagai orang Tua perlu mengawasih dan mengontrol kepada anaknya selama dia
sekolah, mulai dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
2) Pihak Guru-guru TK-SD
Seorang guru
adalah orang tua kedua dari orang tua kandung, maka seorang guru bukan sekedar
mengajar tetapi mendidik, mengawasih, dan membimbing selagi ada di tangan pihak
sekolah tersebut. Dan akhirnya bukan sekedar di luluskan tetapi lihat di bidang
apa yang dia mampu. Artinya melihat bahwa, di mata pelajaran apa yang nilainya
tinggi sejak kelas rendah hingga selesainya di tingkat SD itu. Selanjudnya kasi
Catatan khusus di samping surat kelulusan dan Ijazah atau semacam seltifikat
untuk dia bawah ke tingkat atas dimana dia lanjud SMP, supaya guru-guru di SMP
boleh di ketahui bahwa Anak itu seperti
ini atau mampu di bidang ini, sehingga didalam proses pembelajaran selam 3
tahun di SMP, di nilai khusus berdasarkan surat atau catatan khusus tadi.
3) Pihak Guru-guru SMP
Dari tingkat
SMP juga begitu, harus di lihat, kontrol dan di nilai terus dari semester satu
hingga enam atau selesainya. Bukan diluluskan begitu saja lalu dibiarkan, tidak’…!
Tetapi selanjudnya bagi siapa yang mampu
di salah satu bidang/mata pelajaran itu perlu di kasi catatan atau semacam
seltifikat lagi, sekalian dengan ketrampilan tambahan apa yang dia sedang
kembangkan dari tingkat SMP. Karena disinilah anak
kita bisa kembangkan skil atau kemampuan pokok serta ketrampilan tambahan enta
itu Bola, Melukis/menggambar, Tinju dan karate, Bahasa inggris dan Indonesia
(membuat Puisi) dan lain-lain. Langkah ini perlu di buat oleh Seorang kepala
sekolah SMP, karena besok dia lanjut di tingkat SMA/K itu suda bagi jurusan,
maka tidak salah dalam pemilihan jurusannya. Ini juga salah satu tahap untuk
meringankan anak kita masuk di Tingkat
SMA/SMK, karena didalam catatannya bahwa anak ini bisa di bidang ini atau
ketrampilan ini sehingga mohon terima di jurusan ini – itu dll.
4) Pihak Guru-guru SMA/K
Dari tingkat
SMA/K juga demikian dan yang lebih penting juga yang dilakukan oleh Guru SMA/K
itu ketika pada saat anak-anaknya (SMA kelas 3) sebelum ujian selesai itu perlu
kerja sama dengan berbagai perguruan Tinggi yang ada di Nusantara pada umumnya
dan Uncen khusus di Papua. Karena khusus Papua, di Uncen itu sebelum jauh
Tingkat SMA Ujian, biasa sebarkan
Formulir SLSB ke SMA/K sederajat, jadi setelah dapat di suruh isi
Formulir tersebut atau bila perlu pada saat pengisian di dampingi oleh guru,
dan juga lihat apakah mata
pelajaran/jurusan yang bersangkutan dengan Program Studi yang dia mau pilih itu
sesuai atau tidak. Apakah sejak kelas
satu hingga tiga itu benar-benar
nilainya tinggi atau tidak. Lalu selanjudnya mendatai mereka yang
lulus/tembus dan lanjud kuliah di berbagai Universitas itu, lalu laporannya
masukan di Pemerintah dan Dinas yang terkait (kepala Dinas P & P) setempat,
supaya Pemerintah tahu bahwa di tahun ini anak-anak kami sedang memasuki di
Perguruan tinggi ini, dengan kemampuan mereka seperti ini, baik kemampuan pokok
maupun ketrampilan tambahannya. Dengan
ini selanjutnya didata terus dan fasilitasi serta didorong terus oleh
pemerintah Daerah sebagai asset daerah dalam mempersiapkan Sumber Daya
Manusianya. Serta mengontol dan memantau siapa yang memang betul-betul kuliah dan
siapa yang putus atau selesai pada waktu yang pas atau tunda-tunda, sehingga
gampang membiayai mereka dengan baik dan terkontrol. Biayalah anak-anak yang
ingin sekolah itu dengan berbagai program dan sumber uang yang Pemerintah
Daerah Olah itu, karena mereka ini adalah asset daerh yang akan menggantikan
Bapak dan Ibu yang sedang memangku segala jabatan. Biayalah mereka dengan uang-uang
yang biasa di kembalikan ke khas Negara dan Korupsi gara-gara tidak tahu
mengelola itu, biar negeri ini di majukan oleh orang-orang yang kita biaya .
5)
Pemerintah Daerah bersama Dinas P & P
Didalam semua
hal diatas ini Pemerintah adalah sebagai Harapan Masyarakat maka, perlu
membangun Hubungan kerja sama yang baik
dengan beberapa pihak diatas untuk menciptakan situasi pendidikan yang baik.
Dengan demikian setelah terima data dari Guru-guru SMA/K, pemerintah setempat dan
dinas yang terkait juga jangan berdiam diri, tetapi berdasarkan data itu harus
kontrol, awasih dan pantau serta biaya terus sampai selesai, karena mereka ini
adalah asset daerah yang besok akan menggantikan Bapa-bapa dan ibu-ibu yang
sedang menjabat di daerah tersebut. Kalu kita melakukan dan menjalankan
Langkah-langkah diatas ini dengan sungguh-sungguh, berarti masalah kesejateraan
akan terjadi dengan sendirinya, baik itu
kesejateraan Tenaga Guru maupun kesejateraan guru serta Kesejateraan
Pelajara-Mahasiswa. Dengan demikian, kebutuhan kita akan Sumber Daya Manusia
akan terjawab dengan sendirnya, maka penting yang kita lakukan adalah beberapa
langkah diatas ini dengan sungguh-sungguh.
b. Kesejateraan
Pelajar-Mahasiswa
Pelajar dan
Mahasiswa sebagai asset Daerah, maka masalah kesejateraannya perlu di
perhatikan oleh Pemda dan dinas-dinas yang terkait. Kalu saja masalah
kesejateraannya tidak berjalan baik, berarti pasti saja akan majet dalam semua
kegiatan sekolah dan Perkuliahan, sehingga tidak bisa mencapai cita-cita.
Beberapa kesejateraan Pelajar Mahasiswa yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1)
Perlengkapan dan
Fasilitasnya.
2)
Tempat tinggal/Asramanya.
3)
Dana / Keuangannya.
Dengan demikian, pendidikan yang berkualitas
kesadaran berbangsa dan bernegarapun akan terus meningkat. Dan dengan hal
tersebut optimistis untuk meraih kejayaan masa depan akan lebih cerah. Sehingga
kesejahteraan bangsapun akan kita raih.
Semoga…….a…!!!!!!!
Penulis adalah Mahasiswa PGSD – FKIP -Uncen Jayapura
Papua Di
tulis saat semester VII bulan Novemer 2013
0 thoughts on “Mencetak Sumber Daya Manusia yang Profesional Membutuhkan Kerja Sama yang Baik”