Masa depan
anak papua sudah semakin hilang dan tidak nampak karakter kepemimpinannya.
Namun, tingkat kematian, kemiskinan, butah huruf dan gizi buruk anak papua
sudah sangat tinggi dan menonjol. Akan kemanakah anak bangsa papua ini, bila
tidak memerhatikan dan menjaga anak papua dan atau masyarakat papua di
masa ini.
Apalagi,
dengan adanya banyak pemekaran-pemekaran yang terjadi di papua, malah membuat
masyarakat papua semakin menderita ditanahnya sendiri. Padahal, tujuan membuat
pemekaran ialah mensejehterahkan masyarakat dan anak papua dari cengkraman dan
perbudakan dari orang lain dan juga justru
ingin mengatur daerahnya sendiri dengan baik dan benar. Namun, tidak seperti
itu, yang terjadi ketika terjadi pemekaran. Malah dari hari ke hari
terjadi penderitaan dua kali lipat kepada masyarakat papua sendiri, juga banyak
masyarakat yang baku bunuh sendiri. Apa itu yang di bilang sudah terwujudnya
pemekaran yang baik dan benar. Lebih jelas lihat di blog : http://suara-agadide.blogspot.com
atau langsung buka di http://suara-agadide.blogspot.com/2012/10/lucu-terjadi-pemekaran-10.html)
Bila seperti
itu, maka dari hari ke hari masyarakat papua akan semakin ketinggalan dan
semakin menderita di atas tanahnya sendiri. Dan akibat dari itu, orang papua
akan baku bunuh sendiri, baik “antarsuku dan antarkeluarga sendiri”. Dan
tentunya juga banyak terjadi saling kecemburuan antar kita orang papua sendiri.
Bila begitu, buat apa kita ada di bumi.
Dan akibat dari itu semua, muncullah
generasi-generasi papua yang mana telah terjerumus ke dalam alam yang tidak
diinginkan oleh banyak, baik orangtua maupun diri kita sendiri. contohnya
banyak anak papua yang sementara memunyai keinginan untuk sekolah, malah mereka
terjerumus ke dalam kehidupan pemungut kaleng. Ini ada kisah anak papua yang
menjadi pemungut kaleng (baca di : Website http://tabloidjubi.wordpress.com
atau langsung buka di
http://tabloidjubi.wordpress.com/2008/04/26/kisah-anak-anak-pemulung-kaleng/)
Banyak anak
papua yang terlantar dan tidak diperhatikan oleh berbagai elemen. Seperti
pemerintah, keluarga dan teman-teman sepermaian. Karena tidak diperhatikan,
maka banyak anak papua yang kehidupannya hanya pemungut kaleng di pinggir
jalan, di kantor dan di tempat sampah. Anak-anak ini hidupnya hanya memungut
kaleng, tidak ada kegiatan lain yang mereka lakukan yang sifatnya menjiwai
hidup.
Dan bila seperti
itu, anggapan orang bahwa, apakah anak-anak ini tidak memunyai masa depan yang
baikkah suatu saat? Hal ini, anggapan yang salah. Padahal mereka punya
harapan dan cita-cita yang besar untuk mencapainya kesuksesan. Namun, karena
tidak ada dukungan (sponsor) yang membantu mereka. Maka, kehidupan mereka
seperti itu.
Akan hal
ini, banyak anak papua mengalami tingkat pemahaman intelektual yang sangat
rendah. Sebab, telah mengalami kekuatan dari orangtua yang tidak memberikan
sport (motivasi) yang baik dan bermutuh. Oleh karenanya, anak papua mudah
terjerumus ke dalam alam yang sifatnya tidak memanusiawikan manusia. Padahal
hal itu semua, hanya kurang memperhatikan pada kehidupan yang mana bisa
mengembangkan anak-anak papua, yang dengan tujuan, mencerdaskan anak papua.
Dengan
begitu, anak papua akan lebih baik ketimbang tidak memberikan dorangan sama
sekali dari berbagai elemen kepada anak-anak papua, yang mana kerjanya hanya
memungut kaleng. Juga perluh membantu mereka dengan mensosialisakan bagaimana
menjadi orang yang sukses kepada anak-anak papua, sehingga mereka turut
merasakan hal yang baik untuk kedepan. Sehingga kelak anak-anak papua bisa
membangkitkan semangat nasionalisme maupun masyarakat papua ke jalan yang lebih
baik. Seharunya seperti itu, malah kadang-kadang banyak elemen yang sengaja
membolak-balik ke jalan yang tidak benar. Akibatnya, banyak penderitaan,
kemsikinan dll di papua.
Dengan
demikian, sehingga tidak terjadi hal buruk yang dialami anak-anak papua. Maka,
pemerintah dan masyarakat harus turut memerhatikan anak-anak papua yang
hidupnya hanya memungut kaleng ini. menuju ke jalan yang lebih benar, dan bila
perluh memberikan bantuan (menfaslitasi) kebutuhan pendidikan mereka, sehingga
mereka tidak melakukan pemungutan kaleng lagi. Dengan memberikan bantuan ini,
malah justru dapat membangkitkan semangat anak-anak papua, agar turut
melaksakan pendidikan yang baik dan benar. Bila seperti itu, maka anak-anak
papua akan baik pada suatu kelak
nantinya.(A.G/KM)
MATAP WAN TUHAN AKAN MEMBERKATI ATAS INFO YANG SAAT DI LAKUKAN DI DAERAH PAPUA LEBIH KHUSU PANIAI ,NABIRE ,DOGIYA DAN DEIYAI
ReplyDeleteDimana saja kota di Papua belum ada asrama khusus anak-anak orang asli Papua selama dana otsus berjalan sekarang tinggal 10 tahun untuk di Papua. Soal masalah ini harus tanggapi secara serius,karena?mereka juga satu generasi yang Tuhan takdirkan untuk jadi pemimpin-pemimpin di atas tanah Papua di satu masa mendatang.
ReplyDelete