"Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi
perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusukan dan
pengkhianatan (Johan Wolfgang Goethe)"
Hari jumat pagi ,(05/09 ) pekan lalu, dipagi hari kerja
menratakan halaman kos dengan batu batako yang baru di bongkar hingga sebagai
lapangan terselesai karena bukan kekuatan dan kehebatan dari saya melainkan
kekuatan dan bantuan dari Tuhan sehingga dapat terselesai dengan baik.
Waktu tidak terasa
menujunkan pukul 12.00 WIB , Diriku juga mulai terasa kelaparan ,aku berhenti kerja
dan menuju kos untuk membersikan diri dari kotoran debu, pada tubuhku.
Setelah membersikan
badanku aku bergegas menuju tempat makan yang tidak jauh dari kos aku ,aku
memesan semangkok Mie ayang segelas
minuman es teh.
Tempat makan kulihat
enam orang/warga yang sedang nongron disitu, lalu aku pun bergabung dengan mereka dan
nongkrong bersama mereka. Sementara menunggu mie yang aku pesan tadi.
Bapak tua yang berumur
65 tahun yang duduk bersama kami, ia mulai bertanya kepada aku “Berdasarkan penglihatan
aku, Mahasiswa Papua yang sedang kuliah dijawa ini, biasanya tukan mabuk dan
tukan bawa perempuan, apakah orang Papua disana seperti itu, ataukah ini
pengaruh dari luar ataukah ini budaya orang papua asli. “ujar
Langsung aku tanggapi
apa yang dikatakan bapak tua itu.
“Bapak, mohon maaf ,ini
bukan budaya orang Papua, minum - minuman ini sudah jelas punya budaya negara
asing, termasuk indonesia, sehingga mahsiswa- mahasiswa anak negeri Papua sangat mempengaruhi perkembangan
budaya asing ini, sehingga banyak yang terjerumus dalam hal itu seperti Bapak
katakan, tetapi jangan salah ,tidak
semuanya seperti itu, mengapa ? satu atau dua orang minum secara umum nama Papua
yang kena, sehingga orang orang jawa yang berdomisili disini merasa bahwa orang
Papua adalah orang - orang yang tukan mabuk dan lain sebagainya.
karena orang Papua
adalah orang - orang yang meiliki suatu
kesamaan yakni hitam kulit keriting rambut sehingga masyarakat setempat merasa bahwa
satu salah semuanya salah karena persamaan ciri body orang papua yang sama. Itu
salah menapsirkan masyarakat perlu belajar yang lebih banyak untuk mengenali
orang jangan asal tebak kesana kemari.
Jadi pak intinya, tidak
semua orang papua seperti itu, mungkin yang mabuk juga punya alasan karena, tundanya
kuliah atau meninggalnya orang tua, saudara saudari, atau tidak mampu membiayai
kuliah sehigga banyak permasalahan yang muncul dirinya sehingga salah satu
jalan keluarnya yakni minum mabuk agar tujuannya supaya menghilangkan rasa
kesedian dan kebebangan dirinya
Jadi, jangan asal
menyangka sebelum ada pembuktian, dan sebelum ada kenyataan jangan di publikasikan. (Anselmus
Gobai/KM)
0 thoughts on “ Orang Papua disana seperti itu ?? Tanya Mas Jowo yang usianya 65th.”