foto dok pribadi Yatipai/ist |
kini takan lagi kudengar canda tawa mu
kini takkan pula ku lihat raut
hanya yang ada kini gema suara tangis mu
menyelusup kedalam relung relung hatiku
Betapa pedih ketika itu kudengar kepergianmu
Kau pergi dan meninggalkan kenangan dimasa lalu
Di kala kita bercanda tertawa bersama
namun kini hanyalah tinggal cerita
terkubur bersama jasad yang bersemayam
Kini musnah sudah sebagian semangat hidup'ku
tawa berganti tangisan
bahagia kini berganti duka
sesaat melepas kepergianmu AYAH
Tapi ku akan selalu mengingat seluruh nasihat mu
serta Doa yang telah kau ajarkan padaku AYAH
AYAH bukanlah Kepergian mu yang kutangisi
Bukan pula kehilangan mu yang kusesalai namun
diri inilah yang kutangisi karna tak sempat aku berbakti
dan menjadi anak yang mampu membahagiakan mu''
teriring DOA selamat jalan AYAH tercintaku.
Betapa pedih ketika itu kudengar kepergianmu
Kau pergi dan meninggalkan kenangan dimasa lalu
Di kala kita bercanda tertawa bersama
namun kini hanyalah tinggal cerita
terkubur bersama jasad yang bersemayam
Kini musnah sudah sebagian semangat hidup'ku
tawa berganti tangisan
bahagia kini berganti duka
sesaat melepas kepergianmu AYAH
Tapi ku akan selalu mengingat seluruh nasihat mu
serta Doa yang telah kau ajarkan padaku AYAH
AYAH bukanlah Kepergian mu yang kutangisi
Bukan pula kehilangan mu yang kusesalai namun
diri inilah yang kutangisi karna tak sempat aku berbakti
dan menjadi anak yang mampu membahagiakan mu''
teriring DOA selamat jalan AYAH tercintaku.
Oleh B. Yatipai - Putra Wogee
0 thoughts on “TANGIS PENYESALAN”