BREAKING NEWS
Search

SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA DOSA

Foto : doc.prib /Frans Yube Pigai/Profil FB
 Oleh: Frans Yube Pigai

Kabar Mapegaa/Opini-  Semua manusia lahir dalam belenggu dosa asal yang di wariskan Adam dan Hawa. Oleh karena itu, semua manusia dinyatakan “berdosa’ sejak lahir di dunia ini dari kandungan Ibunya. Oleh karena warisan dosa asal itu melekat erat pada kemanusiaan kita, kita tampaknya lebih cenderung dan mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan daripada melakukan kebijakan-kebijakan. Kita lebih cenderung menjauhi Tuhan daripada mendekati-Nya untuk menikmati kebaikan dan cipta-Nya.

“Pada hari ini terbitlah setangkai tunas dari akar jesse; pada hari ini pun Maria dikandung tanpa cela dosa,” demikian bayi antifon Magnifikat”. Pada hari minggu Adven ketiga, 14 Desember 2014. “kata Rm.Tetra Vici Anantha, CM” dalam kothbahnya. Gereja merayakan ‘perkandungan Maria tanpa noda dosa’ untuk mengingat kepada seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria sebagai Bunda Penebus. Maria adalah satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu. Sesungguhnya darah murni ini adalah manusia biasa seperti kita, ia juga keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa ini. Namun ia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki siapapun juga. Ia sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda Putera-Nya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengembang tugas luhur ini.

Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamat-Nya kepada manusia. Tuhanlah sumber rahmat, sedang Maria adalah “saluran-Nya”. Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna: diperkandungkan tanpa noda dosa, suci dan tak bercela di hadapan Allah.

Dalam rahim Maria, Perawan yang Murni. Allah menemukan singgasana yang pantas bagi putera-Nya. Melalui Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia. Karena itu, “pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa ini, yaitu pada tanggal 8 Deseember”. Pada hari minggu Adven ketiga, 14 Desember 2014. “kata Rm. Tetra Vici Anantha, CM” dalam kothbahnya. Maka, kita sebagai umat manusia, tak lupa dan patutlah kita berdoa: ‘Ya, Maria, dengan senang hati kami merenungkan rahasia terpilihnya engkau menjadi Bunda Penebus. Engkau telah dibebaskan Allah dari kutuk dosa yang telah minimpah umat manusia. Jiwamu diperkaya dengan rahmat Allah dan memancarkan semarak kemuliaan Allah. Ya, Maria yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung kepadamu.”

Namun, penulis berpendapat bahwa, kini telah lahirlah seorang anak manusia pembawah damai dan keselamatan bagi umat manusia, maka itu marilah kita dengan sorak dan sorai menyambut “DIA”, yang telah lahir di kandang yang terhina; yaitu Sang Juru Selamat atau Yesus Kristus penebus segala salah dan dosa kita umat manusia.

Mari, marilah hai anak-anak kristus kita menyambut dan rayakan pesta kelahirn-Nya, dengan penuh meriah karena” DIA” lah satu-satunya yang akan wafat di kayu salib dan menebus dosa-dosa kita umat manusia.

“Natal adalah untuk kita mempersiapkan jati batin diri kita masing-masing dan menyadari dan melepaskan segala beban yang telah kita lakukan di saat hari-hari yang telah berlalu”. “kata seorang Mahasiswa”. Demi kita menyambut sang Raja dari segala Raja yang akan lahir dikandang domba (kandang Hina).

Kepada umat kristiani, marilah kita merayakan natal ini dengan sesunggu hati dan pikiran kita. Supaya kita menyambut “DIA” yang akan lahir bersama dengan hati dan pikiran kita yang baru, sehingga kita bisa dapat terbebas dari belenggu dosa-dosa kita.

Penulis: Mahasiswa Papua , Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO), Surabaya.


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA DOSA