BREAKING NEWS
Search

KEHANCURAN KONSEP NKRI SUDAH DI AMBANG PINTU

(Foto :doc Alex Pakage/KM)
Oleh:Alexander Pakage

Saudara-saudara bangsa-bangsa Melayu dan Melanesia Nusantara di manapun anda berada, Kesalahan konsep masa lalu di neraga kita ini, baca baik-baik dan pahami serta maklumi apa yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi. Apa yang telah di alami dan rasakan nenek moyang saudara-saudara, apa yang sedang di alami dan rasakan saudara-saudara dan apa yang akan di alami dan rasakan anak cucu saudara-saudara…! (Setiap Anak Bangsa perlu  bermimpi tentang masa depan yang gemilang, Bebas “Medeka”dari segala penindasan dan penjajahan).

A.      Pendahuluan

Kini selangkah lagi  konsep NKRI akan terpecah belah dan berkeping-keping. Saudara-saudara sebelum kita menguraikan secara lebih kedalam,  kita lihat buktinya terlebih dahulu tentang akan kehancurannya Negara kita (NKRI) melalui suatu Perumpamaan yaitu;
Pertama:
Perumpamaannya tentang sala satu piring besi, “Piring besi, kalau tengah-tengah atau sala satu bagian suda mulai berlobang, berarti  ujung-ujungnyapun mulai berkarat dan akhirnya piring itu tidak berfungsi. Piring kita sudah bocor dan berlobang, yakni Negara Timur Leste Telah Keluar (Merdeka) dari NKRI. Ujung-ujungnyapun suda  mulai berkarat, yakni Papua yang ber-ras Malanesia dan Aceh yang mayoritas Agama Islam itu suda punya Undang-undang Pemerintahan Sendiri, maka tinggal satu langkah lagi akan keluar, berarti piring kita (NKRI) tidak berfungsi lagi. (Tobat, makanya konsep baik-baik  dan  letakkan Dasar baik-baik dari awal….!)
Kedua:
Perumpamaan tentang Seorang Istri pada masa modern, “ Irsti-istri pada masa sekarang tidak sama dengan istri-istri pada masa lalu di neneK moyang kita. Istri masa modern selalu memperhatikan keluar masuk dan Gerak-Gerik suaminya,  mereka selalu kerjain dengan cara-cara-unik yang tidak bisa di mengerti orang. Mereka juga  memanfaatkan banyak orang jadi mata-mata. Dengan demikian, maka seorang istri pada masa sekarang tidak bisa di tipu-tipu, mereka minta semuanya  harus di transparan, dan pertanggungjawaban. Apa bila di dalam segalanya itu, tidak sesuai dengan permintaan mereka dan tidak transparan, berarti  tidak ada keputusan lain buat mereka, mereka hanya ambil satu keputusan yakni Cerai.  Mereka (Seorang Suami) di ceraikan oleh Istri karena, segala keburukan di bongkarkan bersama saksi-saksi dari depan Hukum di tengah-tengah orang-orang yang netral, maka suaminya tidak bisa membantah lagi, tinggal terima kenyataannya saja. Buktinya saat ini banyak laki-laki yang di ceraikan oleh istri, maka jangan perna menipu mereka karena mereka juga pintar dan cerdik. Demikian pula buktinya di Negara kita, penglanggaran HAM dan Administrasi masa lalu sejak PEPERA 1969 di Papua, sampai saat ini telah dan sedang  di bongkar di Forum-forum Umum di depan orang-orang netral, maka Istri Terakhir (PAPUA) yang selalu menyumbangkan segala kekayaan itu tinggal satu langkah lagi akan Cerai/keluar. Sekarang tidak ada yang rahasia dan tersembunyi di dunia kita, karena dunia penuh dengan mata-mata depan “Satelite” dan mata-mata belakang “kamera”. (Biarlah Bongkar sudah, segala keburukannya (NKRI) di Forum umum dari depan orang-orang netral, agar kita Cerai/lepas. Jangan mengesal ya, apabila terjadi seperti itu....! Makanya dari awal sejak 1945  konsep baik-baik“ saat NKRI merdeka” dan 1969 “Saat PEPERA” jangan tipu-tipu dan manipulasi, itu juga salah satu kesalahan masa lalu, yang sedang infeksi dan bauhnya sudah tercium di seluruh pelosok dunia, maka harus di operasi kembali).

Para Pemimpin dan pembesar Negara kita Indonesia, Para Perwakilan Rakyat dan Kepala-kepalah Daerah serta Wali kota yang sebagai perpanjangan tangan Negara.  Peran mereka sebagai suami-suami Rakyat di daearah kita dan Nusantara ini untuk melayani rakyat, tetapi yang terjadi adalah yang terbalik. Apa yang terjadi…? Saat ini mereka tidak di percayai oleh  Istri-istrinya atau Rakyatnya. Mengapa mereka tidak di percayai….?  Mereka tidak di percayai karena yang selama ini jadi pokok dan bagian mereka, nama mereka dan gelar mereka adalah yang namanya KKN. Mereka  itu penipu, tidak transparan, pengisap Kekayaan di Setiap Daerah dan Nusantara, mereka mainkan atas nama rakyat untuk memperkaya diri mereka. Mereka juga musuh dengan rakyat biasa, artinya kalau rakyat biasa yang salah sedikit, mereka pukul macam binatang, lalu di kenakan Hukum dan pasal-pasal yang berlapis, mereka di pencarahkan di pencara yang tidak benar. Sedangkan di kalangan Pejabat dan Petinggi Negara, Mereka mencuri, membunuh, berzinah, berdusta, menipu dengan berbagai cara yakni; Korupsi, mainkan Orang punya anak perempuan, bawah-bawah istri orang lain. Mereka menghancurkan budaya orang lain,  mengalihkan barang milik orang lain, mengalihkan proyek hak orang lain, mengalihkan semua kekayaan daerah lain yang hak milik masyarakat dan anak bangsa melayu dan malanesia lain. Mereka melanggar semuanya itu namun di biarkan, pura-pura di proses lalu masukan satu-dua malam di penjara mewah atau hotel-hotel rahasia petinggi Negara. Dengan melihat hal-hal diatas ini, maka sering masyarakat katakan Undang-Undang dan Hukum di Negara kita, hanya di buatkan khusus untuk masyarakat sipil, karena hanya berlaku di masyarakat biasa. Pantaslah masyarakat katakan Undang-Undang dan Hukum di Negara kita, hanya di buatkan untuk masyarakat sipil. (Ah.... itu, yang namanya hukum yang tidak benar yang di hasilkan dari konsep yang salah. Dasar yang salah tetap goyang terus sampai roboh total dan berantakan. Tahu malu sedikit ka…?

Akhirnya Budaya-budaya lokal, system Ekonomi lokal, makanan-makanan Khas Lokal, ruang bergerak di segala bidang, baik politik, ekonomi, pendidikan, Bangsa Melayu dan Malanesia yang lain di daerah-daerah nusantara ini, suda mulai melemah dan kita yang jadi korban sana-korban sini karena di akibatkan dari beberapa hal, diantaranya:
  1. Budaya luar dari daerah-daerah lain sudah masuk dan mempengaruhi di setiap daerah;
  2. Makanan-makanan khas dari Luar daerah, sudah masuk di daerah kita yang lain, dgn istilah  beras Raskin dll;
  3. Semua Kekayaan, baik yang ada di darat  (Tanah di manfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit, padi dan lain-lain; Hutang di bongkar untuk perusahan Kayu, perusahan emas,  segala jenis batu-batuan, Burung-burung terindah, kupu-kupu dan binatang-binatang unik);  maupun yang ada di laut  ( Ikan-ikan, Lumut laut, pantai-pantai di jadikan tempat wisata);
  4. Basis kota, Ekonomi, Pendidikan, Jabatan di ambil alih. Tempat-tempat pijit, bal-bal, tempat-tempat judi, kios-kios mayat yang menargetkan orang asli local untuk memusnakan (Genoside), Hotel-Hotel di megahkan, Toko-toko dan Ruko di bangun;
  5. Sistem Politik dan pesta demograsi yang tidak benar, yang tidak demograsi, Politik uang/many politik, meraca lelah di daerah daerah kita bangsa melayu dan malanesia yang lain.
Akhirnya yang punya partai tinggal enak di Jakarta, kita yang bukan kita punya barang baku bunuh dan baku tikam,sana-sini. Kita saling menjatuhkan dan menghancurkan hidup keluarga dan sepupu kita sendiri, sebentar hasilnya yang besar akan dinikmati oleh dia yang muliah yang ada di Jakarta. Semua ini suda di desain khusus oleh petinggi Negara, karena dia mau mainkan proyek, perusahan, masukan Investor dari luar, bangun Toko dan Ruko serta Hotel-Hotel, tinggal bicarakan dengan Bupati, DPR dan Walikota yang kemaring naik dari Partainya. (Kesemuanya inilah yang menghancurkan tatanan hidup kita bangsa melayu dan Melanesia yang lain. Begitu terus, siapa tanggung jawab atas tanahnya, negerinya, kekayaannya, apakah anak bangsa melayu dan malanesia jadi malin kundang, ataukah anak bangsa dari masing-masing daerah ini yang dapat tipu dari Petinggi Negara...?)

Semuanya ini, baik Proyek, perusahan, Wisata, Hotel-hotel dan Ruko serta Partai-partai Politik ini milik petinggi Negara. Berarti kita anak Bangsa Melayu dan Malanesia yang jadi kaki tangan Negara, yang dipake jadi polisih,Tentara, Pegawai, DPR, Kepala Distrik, Bupati Gubernur, Ketua-ketua Praksi Partai dan lain-lain yang ada di Daerah dan Pulau lain di Nusantara ini, mengamankan dan mengusahakan barang mereka, modal mereka dan posisi kelanjutan hidup bagi keluarga dan anak cucu  mereka. Petinggi Negara mereka hanya diam dan nonton serta kalau ada keributan, baku bunuh dan lain-lain mereka tinggal tertawa kita dari kursi emas dan perak yang di usahakan dan disumbangkan oleh kaki-tangan tadi. Yang jadi rugi total dan korban berturut-turut serta dapat ditipu terus-menerus adalah kita masyarakat dan anak bangsa melayu dan Melanesia lain yang ada di Nusantara. (Hai anak bangsa lain kita memperkaya orang lain dengn tenaga kita, kekayaan kita, bahkan sampai Nyawa kita, demikian ini Siapa  yang tidak  emosi, apakah kita perlu sadar, atau seumur hidup ini kita hanya sumbangkan untuk memperkaya mereka…??)

 Dengan melihat hal-hal diatas, prediksi dan harapan saya bahwa; anak-anak bangsa dan politikus-politikus yang sedang munjul dan tampil dari bangsa-bangsa melayu dan malanesia di Nusantara lain, semakin akan mengerti, memahami dan menyadari bahwa, sistem Negara yang di bangun di atas konsep yang salah,  yang hanya menipu, merugikan, memainkan, memanfaatkan kita untuk mengisap kekayaan kita sendiri, memanfaatkan kita untuk  mengamankan barang, partai, toko, ruko, memanfaatkan kita untuk mengamankan posisi hidup mereka dan anak cucu mereka. Maka akhirnya, Bangsa-bangsa Malayu dan Malanesia yang lain semakin akan memahami hal itu dan semakin akan menolak. Maka akhirnya pasti satu-per satu akan keluar (Bebaas/merdeka) dari NKRI hingga konsep yang salah itu akan hancur dan tinggal Bekas nama NKRI. >>> Semoga <<<.  (Biarlah Hancur suda…..!)

 Lambat dan cepatnya Konsep NKRI akan di hancurkan Oleh Gelombang politik yang akan bertubi-tubi, yang munjul dari politikus yang akan lahir dari bangsa-bangsa melayu dan malanesia, karena kini tidak seperti ketika Indonesia mendirikan Negara atas konsep Negara Penjajah-hindia belanda. Kini anak bangsa melayu dan Melanesia lain yang Politikus telah munjul dan bergerak, mereka akan munjul dan bergerak untuk bikin rumah sendiri di masing-masing Daerah. Karena saat ini Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) sudah meraja lelah di Nusantara, tidak ada jalan lain untuk mengatasinya. Hanya satu-satunya pergerakan yang ada untuk melepaskan dan mengatur daerah masing-masing. Biarlah bikin rumah masing-masing dari pada Kekayaan dari daerah dan Pulau kita yang lain di sembahkan ke pulau Jawa, untuk memperkaya dan memajukan Pulau yang banyak musibah dan kemiskinan itu. (Marilah anak bangsa melayu dan malanesia yang lain, kita bergerak dan berjuang untuk atur daerah kita  masing-masing, dari pada kita di tipu, dimainkan, terus-menerus oleh petingi Negara yang mayoritas Jawa yang hasil buminya sudah di habiskan oleh Pemerintah Hindia belanda dan Jepang...!)


B.       Sejarah Kesalahan Konsep
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang anda dan saya diami sekarang ini, didirikan atas konsep yang salah. Konsep kelanjutan penjajahan Hindia Belanda atas bangsa-bangsa melayu dan Melanesi di nusantara. Indonesia dibentuk atas dasar penyatuan negara-negara atau kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara yang telah ditaklukkan oleh Belanda pada zaman kolonial. Negara-negara taklukkan ini dipaksa oleh Belanda diperintah dibawah Pemerintah Jajahan Belanda yang disebut The Dutch East Indies (Hindia Belanda). 

Yang sangat ironi lagi adalah penjajahan dalam bentuk apapun telah diharamkan pada abad ini, mengapa PBB dan negara-negara yang tergabung dalamnya itu diam saja, membiarkan penjajahan Republik Indonesia keatas bangsa-bangsa Melayu dan Malanesai Nusantara. Semua Kekayaan dari negara-negara Melayu nusantara diboyong ke Jawa untuk membangun Jawa sedangkan anak-anak negeri tersebut diperlakukan seperti anak jajahan mereka dan mereka harus menyembah ke Jakarta mengharapkan belas kasihan Jakarta, meminta kembali sedikit dari hasil bumi mereka sendiri yang telah diangkut oleh RI ke Jawa atau telah dijual oleh pembesar-pembesar Indonesir sama orang luar.
Apa hak Indonesia mewarisi Pemerintah Hindia Belanda melanjutkan penjajahan atas Negara Aceh, bangsa-bangsa Melayu di Sumatera, bangsa-bangsa melayu di Kalimantang, Negara Pasundan, Kesultanan Jawa, Negara Bali, Lombok, Sumbawa, Bangsa-bangsa melayu di sulawesi, bangsa Melanesia di NTT, Bangsa Melanesia di  kepulauan  Maluku, Bangsa Borneo, dan Bangsa Melanesia di Papua; sedangkan pewaris negeri-negeri itu masih ada dan sedang dalam pejuangan...?  Apa hak Indonesia mengambil hasil-hasil bumi dan tambang dari Aceh, dari Sumatera, dari Kalimantang, dari sulawesi dari Maluku, dan dari Papua?  Apa hak Indonesia mengambil semua kekayaan di pulau dan daerah-daerah lain untuk memperkaya diri dan membangun Jawa...? Apa hak indonesia untuk memasukan Investor-investor ke daerah dan pulau orang lain...? (Pantas Negara miskin jadi.  Negara yang mengangkat  konsep orang lain/negara penjajah hindia belanda untuk melanjudkannya)

 Konsep yang mereka bangun adalah konsep penjajah hindia Belanda dan Jepang, yang dulu mereka pusatkan di Jawa-Batavia yang kini Jakarta. Model penjajahan yang mereka pake adalah Kekayaan yang ada di daerah-daerah dan Pulau-pulau nusantara semua di bawah ke Batavia untuk melanjutkan ke Negeri mereka. Masyarakat Bangsa-bangsa Melayu dan Malanesia yang mendiami di daerah dan Pulau-pulau itu, di manfaatkan untuk mengerjakan dan mengamankan barang-barang mereka dan posisi hidup mereka. Ada yang di tarik untuk kerja di pusat (Batavia) dan ke Negeri Belanda dan Jepang.  Sedangkan Masyarakat yang tidak senang dengan hal itu mereka menolak, lalu serdadu-serdadu Belanda dan Jepang memenjarahkan bahkan membunuh kelompok masyarakat yang menolak dan melawan itu. Kekayaan pulau dan Daerah lain mereka bawah ke Batavia untuk lanjutkan di Negeri Belanda dan Jepang, apa bedahnya dengan sistem penjajahan modern yang di bangun di Negara kita saat ini, semua kekayan boyong ke Jawa, semua tempat produksi di bangun di jawa? (Tidak bedah dengan model penjajahan Hindia Belandakan…?)



Belanda telah memerangi bangsa-bangsa Melayu di Asia Tenggara secara terpisah-pisah dan menyatukannya dibawah satu administrasi penjajahan mereka, yang dipusatkan di batavia sekarang Jakarta. Konsep penjajahan Hindia Belanda itu diteruskan dengan hanya diganti namanya menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Teritorialnya masih utuh seperti masa penjajahan Belanda. Kalau dulu semasa penjajah Hindia Belanda, mereka merasa beruntung untuk menyatukan satu administrasi yang diatur dari Batavia, dibawah penjajahan Belanda supaya mereka mudah menggenggam anak jajahannya didalam satu tangan, dan mengumpulkan semua hasil diluar Jawa dan di Jawa untuk diboyong atau bawah  ke negeri Belanda, tetapi sekarang semua hasil dari luar Jawa dikumpulkan untuk membangun dan memperkaya Jawa dan petinggi Negara. ( Hai anak  bangsa yang lain perlu mengerti bahwa ‘pencuri datang untuk mencuri ya…! )

Kita anak bangsa Melayu dan Melanesia yang lain, masih tetap terjajah seperti masa Hindia Belanda. Kalau dulunya kita melawan serdadu-serdadu penjajah Belanda. Kini serdadu-serdadu dari Jawa dan serdadu-serdadu anak negeri bangsa melayu dan malanesia lain yang di rekrut di dalam system NKRI/TNI-POLRI, di manfaatkan untuk dikirimkan ke negeri-negeri kita bangsa melayu dan malanesia yang lain. Mereka di kirim dan di bayar untuk mengamankan poyek, perusahan, toko dan ruko, Hotel-hotel, parpol-parpol mereka. Ketika masyarakat yang merasa rugi diatas kekayaan mereka,  yang tidak senang dengan sistem yang tidak benar, mereka merontak namun di bunuh dan di tembak mati seperti binatang.  Dengan cara-cara yang kejam rakyat di Aceh, di Kalimantang, di Sulawesi, dan di Maluku serta di Papua, dibunuh dan di bantai habis-habisan. Hasil negeri kita diambil, rakyat kita dibunuh.  Bagi anak-anak muda bangsa Aceh, sumatera, kalimantang, Sulawesi, Borneo, Bali, NTT, Maluku dan Papua Barat yang sudah direkrut didalam TNI-POLRI, saya mau Tanya; “Tidakkah anda merasa bahwa anda membunuh bangsamu sendiri, Rakyatmu sendiri, saudaramu sendiri, yang engkau bunuh dan siksa itu,....?  Tidakkah engkau sadar bahwa apa yang engkau amankan itu kekayanmu sendiri yang hasilnya akan di nikmati oleh Petinggi Negara…?  (Anak bangsa yang jenius, harus cerdik dan mengerti atas penipuan besar oleh NKRI ini, jangan anda amankan penambahan modal orang lain, dan jangan tiru sifat  Malin Kundang yang dulu – lupakan cerita orang jawa itu) 



Kita telah hidup dibawah sistem Negara konyol yang konsepnya salah, yang diangkat dari Negara penjajah ini selama 66 tahun lebih. Dibandingkan negara-negara Melayu lainnya di nusantara ini yang lebih belakangan merdeka, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, kita jauh ketinggalan di segala bidang, entah segi pendidikan ataupun dari segi ekonomi dan politik. Mereka jauh lebih maju dari pada kita yang sudah lebih awal "merdeka". NKRI sudah mengalami krisis politik dan ekonomi beberapa kali. Masalah administrasi Negara dan korupsi bertambah-tambah, sudah tidak mungkin diberantas lagi. Maslah system pendidikan yang tidak membawah dampak positifpun meraja relah (Masalah Krikulum sebagai tongkat pendidikan juga, sebelum mencapai tujuan yang dirumuskan, kurikulum yang lain munjul)  seperti cancer yang telah merebak dengan merasuk ke tulang sampai ke otak. (Dasar negara yang berdiri di atas konsep yang salah, yang dibuat dari negara penjajah-hindia belanda ini, tetap akan tidak benar sampai hancur berantakan).


C.      Sistem Sentralisasi Pemerintahan NKRI ini hanya menguntungkan 
  1. Negara-negara investor asing
Mereka mudah berurusan dengan satu tangan saja untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda dari konsessi tambang, konsesi hutan, konsesi minyak bumi yang mereka buat. Cukup berurusan dengan seorang Jendral atau seorang Menteri yang memegang kekuasaan untuk seluruh Nusantara. 

  1. Memudahkan korupsi bagi kepala-kepala jabatan
Indonesia adalah satu Negara yang cukup luas, cukup kaya dengan hasil alam dan mempunyai penduduk terbanyak urutan ke 4 didunia. Keperluan daripada 250 juta manusia dipegang oleh satu tangan tentu keuntungannya luar biasa”.

Pembicaraan ini bukan saya karang-karang, tidak….!  Saya bicara di atas kebenaran dan bukti yang kita semua bisa lihat dan sedang di rasakan seluruh lapisan masyarakat bangsa-bangsa melayu dan malanesia di Nusantara, yang notabenenya rata-rata Masyarakat Biasa. Bukti yang kita lihat diantaranya; di Nusantara banyak Perusahan baik yang berskla kecil maupun besar yang notabenenya rata-rata dari Negara Investor sudah lama beroperasi.  Semua kekayaan Nusantara, di sedot dan bawah ke Jakarta untuk menambah Modal bagi petinggi Negara. Untuk mengambil semuanya itu, mereka manfaatkan kita untuk mengerjakan dan mengamankan serta mengontrol barang mereka, toko mereka, hotel mereka, proyek mereka, perusahan mereka, perkebunan mereka dan partai politik mereka. Akhirnya dampak yang saat ini kita raih adalah “Kalangan yang Kaya Tambah Kaya dan Kalangan yang miskin tetap Miskin bahkan tambah miskin”.  Sebenarnya kalangan yang kaya itu ada yang tidak punya Dusun kekayaan, baik Kekayaan Darat maupun Laut.  Dusun kekayaan mereka sudah di ambil dan di imploitasi Oleh Kolonial Belanda sejak penjajahan. Mereka Tambah Kaya hanya karena Jabatan Warisan. Mereka memangku Jabatan dari Periode-ke periode, baik secara menetap maupun pindah-pindah di Pusat, sehingga semua kekayaan dari Kamar-kamar di mainkan dengan cara-cara unik yang mereka ranjang. Selanjutnya mereka tinggal mainkan dengan insvestor dari Luar Negeri untuk menambah modal dan saham mereka. Mereka memakai cara-cara yang unik dan tidak bisa di mengerti orang yaitu; mereka tawarkan ke anak bangsa yang bisa berpikir sesuatu dengan jabatan, kesepakatan-kesepakatan tertentu, merekomendasikan dengan pengurus-pengurus partai, baik di pusat, propinsi maupun daerah-daerah agar melaluinya mereka ambil kekayaan yang ada di daerah-daerah  di kemudian hari, ketika orang-orang yang pegang partai itu jadi pemimpin atau wakil-wakil Rakyat atau pejabat tertentu. (Hai anak bangsa sadarlah, jangan kita di permainkan terus-menerus, sehingga kekayaan kita di boyong terus. Jangan kita menjual apa yang ada pada kita, karena kalau barang di beli tidak mungkin hasilnya bagi dengan kita, keluarga kita, dan anak cucu kita).

Tidak mungkin mereka serahkan jabatan- jabatan tertinggi Negara di pusat pada kita anak bangsa melayu dan Melanesia lain, baik dari Sumatera, kalimantang, sulawesi, NTT, Maluku dan Papua. Jabatan-jabatan tertinggi yang di maksud adalah Presiden, Menko Polhukam, Meteri Perekonomian, Menteri dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan, menteri Energi dan SDM, Menteri Perdagangan, Menteri tenaga Kerja dan Transmikrasi, Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara,  Menteri BUMN, Menteri Sekertaris Negara, Jaksa Agung, Panglima TNI. Yang lain mereka bisa kasi namun dengan ada catatan-catan khusus, atau untuk melindunginya supaya tidak mengggunakan jabatan dengan kewenangan sendiri, mereka keluarkan PERPRES, PP, Intruksi Presiden dll. (Hai anak bangsa yang lain, sadar ka tidak, kekayaan anda, hak milik anda, semuanya di alihkan untuk memperkaya mereka di pusat….??)

Mereka juga tidak mau kita sendiri berusaha, mengasilkan, mengelolah, semua kekayaan kita yang ada di negeri dan daerah kita sendiri. Mereka juga tidak mau kita produksi sendiri, mereka dilarang, dengan istilah ILEGAL dan LIAR. Dan juga kalau mau usaha daftar dulu ke NPWPlah dll, lalu proses lama bahkan sampai tidak jadi. Semua barang di produksi dari Pulau Jawa, lalu uang APBD, APBN, OTSUS dan jalur uang lain di turunkan ke daerah –daerah melalui Pemerintah dan uang-uang itu hingga hanya sementara waktu. Sementara itu Petinggi Negara senang karena akan lari ke Toko dan Ruko mereka, Hotel mereka, PT mereka, barang dagangan Produksi mereka. Dengan harapan inilah mereka kerja keras dan jual kekayaan yang tadi ambil dari daerah-daerah kita, yang lain mereka jalan amankan dengan Negara-negara adikuasa dan juga masukan investor melalui mereka, untuk mau tanam saham demi penambahan modal mereka. Dari segi keuntungan pribadi seseorang inilah kapitalis-kapitalis dunia tidak menginginkan NKRI ini pecah belah. Mereka tetap senang dan ingin agar kepulauan-kepulauan Melayu ini ada dalam satu tangan. Karena hanya dengan satu tangan saja mereka mudah mainkan. Inilah system  penjajahan modern yang diterapkan oleh Negara ini bersama-negara-negara yang punya perusahan di Nusantara. Mereka melumpuhkan ekonomi atas bangsa-bangsa Melayu dan Melanesia yang lain di nusantara. Sebenarnya Negara kita lebih maju dari pada Negara-negara tetangga melayu lain yang belakangan merdeka, karena Negara kita kaya akan sumber daya Alam disbanding Negara tetangga. Dan juga di Negara kita pendapatan Asli Daerahnya (PAD) lebih besar dari pada Negara-negara tetangga, karena Banyak Perusahan dari Negara lain. Maka dengan melihat kenyataan itu saya pikir Pemerintahan NKRI tidak berinisiatif untuk bangun Negara kita, mereka hanya sedang berlombah untuk menambah Modal mereka, karena saat ini KKN terjadi dimana-mana. Akhirnya yang terjadi adalah “kalangan yang kaya tambah kaya dan kalangan yang miskin tambah miskin”. Saudara-saudara bangsa melayu dan melanesia yang ada di bumi Nusantara harus mengerti itu. (Berarti petinggi negara dengan Negara lain masih menjajah kita, memainkan kita anak bangsa melayu dan melanesia yang lain.  Apakah negara yang suda merdeka itu bisa dimainkan oleh negara lain,  ini aneh kan…?)  Atau modal-modal itu sementara kumpul dulu, nanti Indonesia merdeka 100 tahun genap baru mulai bangun dengan modal-modal petinggi Negara itu secara seadil-adilnya, demi menerapkan UUD 1945 BAB XIV Pasal 33 Ayat 1,2,3, dan 4.

Sistem pemerintahan sentral ini dengan faham komunis, ataupun kapitalis, hasilnya ya, sama saja. Satu industri besar dalam satu tangan untuk semua bangsa-bangsa yang berada dibawah jajahan mereka.  Yang menguntungkan adalah Jendral-jendral yang memegang peranan/kekuasaan atas negeri-negeri diluar Jawa dan pengusaha-pengusaha yang mempunyai kuasa untuk menentukan pembelian dan supply kebutuhan anak negeri diseluruh Wilayah NKRI. Jenderal-jenderal yang mendapat konsesi menebang hutan tropikal dan menjual balak keluar negeri, membuka lahan kelapa sawit, padi, membuka perusahan-perusahan yang berskala kecil yang notabenenya ilegal. Tanpa memperdulikan kehancuran hutan tropikal dan perusakan alam dan global warning. (Hai anak negeri bangsa-bangsa melayu dan melanesia di nusantara dimanapun anda berada, kesadaran sangat penting dalam hidup, karena kalau kita tidak sadar, kita tetap di bodohi, ditipu dan di permainkan untuk mengambil kita punya barang yang ada di daerah masing-masing)


D.      Apakah kehancuran Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dicegah?
Dari saya, sangat tidak bisa di cegah, karena di dunia ini tidak ada sesuatu yang abadi, dunia politik semakin berubah, maka anak bangsa melayu dan melanesia yang lain pasti akan sadar tentang harga diri, hingga suatu saat NKRI yang kita sembah itu tetap akan runtuh, pecah, hancur berkeping-keping. Apakah dunia di negara lain, masih tetap cegah keutuhan sejak mereka mendirikan Suatu Negara sampai hari ini...?  Suatu negara yang baru berdiri bagaikan barang yang kita beli di tokoh, barang itu tidak bisa kita jaga dan rawat terus-menerus, tetapi barang yang kita beli itu suatu saat tetap akan robek, rusak hancur berkeping-keping. (Ada waktu untuk naik, ada waktu untuk turun. Ada waktu untuk berdiri kokoh, ada waktu untuk hancur berantakan). Negara kita adalah konsep dan sistem bekas yang diambil dari Negara penjajah-Hindia Belanda, jadi sama saja dengan pakaian yang kita beli di Cakar bongkar, kini suda 66 tahun lebih kita suda pake, maka saat ini mulai rusak karena barang bekas. (Makanya beli yang baru to....konsep itu bikin konsep sendiri yang bisa di terima semua kalangan dan daerah, jangan semaumu sendiri dari pada tidak di terima oleh orang lain )

Mari kita lihat ada beberapa negara yang perna mereka dirikan dengan konsep mereka sendiri, namun telah terpecah belah jadi beberapa negara, apa lagi negara kita NKRI yang konsepnya, konsep bekas yang kita ambil dari negara yang menjajah kita-Hindia Belanda...!

  1. Sistem Negara Kesatuan USSR (Unitary High Central State)
Sistem Negara Kesatuan USSR (Unitary High Central State)  ini telah dipraktekkan oleh empirium Rusia, yang dulunya disebut dengan Soviet Union atau the Union of Soviet Socialist Republic. USSR sebagai Negara Super power pada masanya, dapat bertahan sebagai Highly Centralized State hanya 69 tahun (1922-1991).   Bermacam bentuk sistem pemerintahan dan persatuan bangsa-bangsa telah dicobakan kepada mereka. Pada tahun 1991 pecah menjadi 15 negara yaitu: 1. Armenia  2. Azerbaijan  3. Belarus  4. Estonia  5. Georgia  6. Kazakhstan  7. Kyrgyzstan  8. Latvia  9. Lithuania   10. Moldova 11. Russia  12. Tajikistan  13. Turkmenistan 14. Ukraine 15. Uzbekistan.
  1. Bangsa Cekoslavia
Bangsa Cekoslavia pecah menjadi dua Negara, yaitu Republik Ceko dan Republik Slovakia. Demikian juga dengan Socialist Federal Republic of Yugoslavia bertahan 65 tahun (1946-2011) dan kini telah menjadi 7 negara merdeka yaitu:  1.Slovenia  2.Kroasia   3. Bosnia-Herzegovina  4.Serbia,  5.Montenegro  6.Republik Macedonia  7.Republik Kosovo.
  1. Kosovo
Kosovo memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008 dan diakui sebagai Republik Kosovo pada 4 Februari 2011. Bermacam bentuk model pemerintahan telah dicobakan, pada akhirnya solusi terakhir mereka merdeka dan membentuk negara masing-masing seperti diatas.
  1. Skotlandia
Skotlandia yang cukup makmur dan beradab kini sedang menuntut merdeka, lepas dari Inggris Raya dan berdiri sendiri sebagai Negara Merdeka. Begitu pula Quebec masih berjuang untuk merdeka dari Canada.
Pada tahun 1945 hanya ada 51 Negara yang membentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat dengan PBB atau United Nation. Sekarang sudah 194 Negara yang menjadi anggota PBB.



Berbaik-baiklah bergaul bersama sesamamu, jangan satu bangsa menjajah bangsa lain. 
Kalau demikian maka peperangan tidak akan habis-habisnya dipermukaan bumi. Dalam dunia modern dan beradab sekarang ini hampir semua masalah dapat diselesaikan dimeja perundingan, melalui pembicaraan segitiga. Karena sekarang tidak seperti dulu di zaman primitif, pukul dulu baru bicara. Itu cara-cara cowboy, cara-cara preman, pakai hukum rimba. Yang penting adalah organisasi, manajemen, komunikasi. Gunakan kemudahan internet, HP, lobi, diplomasi, dan semua kemudahan pada zaman ini. (Ini masa modern, tidak seperti masa bodoh yang dulu, semua perkara harus bawah ke meja perundingan untuk di selesaikan secara segi tiga dari depan pihak-pihak yang netral, dari pada kita bikin bodoh dan main hakim sendiri kan tidak baik )


E.       Siapa yang akan Rugi? 
Rakyat dan bangsa-bangsa yang terjajah tersebut. Sehubungan dengan NKRI yang rugi adalah Rakyat-rakyat di Sumatra, di Kalimantan, di Sulawesi, di Bali, di Nusa Tenggara, di Ambon, di Papua Barat. Penguasa-penguasa dari pada NKRI tidak merasakan bahwa kami adalah ”public servant”  atau  hamba rakyat, yang bekerja untuk memberikan pelayanan kepada rakyat, demi kesejahteraan rakyat. Tetapi penguasa-penguasa NKRI memperlakukan rakyat sebagai hamba sahaja mereka, budak jajahan mereka yang harus tunduk dan patuh kepada kepentingan dan kemauan Pemerintah Pusat. 



Sudah 66 tahun lebih kita hidup dibawah cengkeraman kekuasaan militer TNI yang ber-dwi fungsi. Di negeri-negeri yang sudah merdeka seperti di Eropa tidak seperti  kita lihat militer berkeliaran dikota, yang lengkap dengan persenjataan mereka yang siap tempur seperti Koramil, Kopassus di negeri kita Indonesia.  NKRI tidak mempunyai musuh dari luar yang mengancam untuk menyerang mereka. Yang kita perlukan adalah Polisi untuk menjaga ketentraman rakyat dan mengamankan rakyat dari pembunuhan, perampokan, perkosaan hak rakyat didalam negeri. Dalam 66 tahun lebih ini sudah banyak kali dan berulang kali kita lihat pembunuhan rakyat, perampokan harta rakyat dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh anak bangsa yang di rekrut kedalam TNI POLRI, Tentara Nasional Republik Indonesia, militer NKRI, terhadap rakyat di Aceh, di Sulawesi, Kalimantan di Maluku, di Papua dll. 
  1. Pelanggaran HAM di Ace
Pembunuhan massal semasa Di di Pulo Cot Jeumpa, pembunuhan masal Simpang KKA, pembunuhan masal Tgk. Bantaqiah dan murid-muridnya, tidak pernah dituntut di International Court of Justice. 2.

  1. Pelanggaran HAM di Papua
Tanah Papua di jadikan sebagai Daerah Operasi Militer Republik Indonesia hingga  pemberantaian, Pembunuhan Masal terjadi dari tahun-ketahun sejak 1962 hingga saat ini sedang berlangsung . Semua pembunuhan dan pemberantaian masal terjadi melalui Operasi-opeasi Militer dan Intelejen yaitu: (1). Operasi Sadar; (2). Operasi Tumpas; (3). Operasi Wibawa; (4). Operasi Maleo; (5). Operasi Matoa; (6). Operasi Paguyuban; (7). Operasi Pamungkas; dan lain-lain. Melalui operasi Nyata maupun tersembunyi yang berlangsung sejak 1962 hingga saat ini, 60 % dari jumlah penduduk Papua di habiskan (GENOSIDE) oleh NKRI gara-gara berdirinya diatas keslahan konsep. Masalah pembunuhan-pembunuhan di Papua ini, sebagian besarnya sudah muat di dalam Bukunya Pa Socratez Sofyan Yoman, Ketua Umum Badan Pelayanan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua dengan judul bukunya PEMUSNAHAN ETNIS MALANESIA – Memecah kebisuan sejarah kekerasan di Papua barat. Bagi yang ada bukunya saya ajak sodara baca di seluruhnya dan yang berjumlah paling besar dalam pembunuhan brutal secara langsungnya suda muat di Bab 6, Point 6, Pelanggaran Hak Asasi Orang apua secara Fisik (Pembunuhan Langsung) di halaman 195 s/d 232 di judul buku diatas

Pembunuhan-pembunuhan, serta pelanggaran-pelanggaran HAM di atas rakyat Aceh dan Papua ini, tidak ada ubahnya seperti pembunuhan-pembunuhan keatas rakyat Libya oleh tentara diktator Khadafi, atau seperti genosida terhadap rakyat Bosnia oleh Slobodan Milosevic.



Bangsa-bangsa Melayu dan Melanesia nusantara harus mempersiapkan dirinya untuk menyelamatkan Persatuan Bangsa-bangsa tersebut. Prediksi saya untuk melihat dan menyatukan bangsa-bangsa melayu dan malanesia ini dibawah satu Persatuan negara-negara yang lebih adil dan mantap tidak baku menjajah satu sama lainnya adalah dalam bentuk model seperti dibawah ini:
  1. Republik Federasi Aceh Sumatra (Gerakan Aceh Merdeka GAM)
  2. Republik Federal Riau (Gerakan Riau Merdeka-GRM)
  3. Negara Sumatera Timur (Gerakan Sumatera Merdeka)
  4. The Federation east of Jawa
  5. The Federation of Bali  
  6. The Federation of Nusa Tenggara 
  7. Republik Persatuan Sulawesi 
  8. Republik Persatuan Borneo 
  9. Gerakan Kemerdekaan Mina Hasa (GKMH)
  10. Republik Persatuan Maluku dan Pulau-pulau Halmahera 
  11. State Unity of Kalimantan
  12. Republik Federal West Papua


  1. Untuk menjaga Kehancuran Perlu membentuk Negara-negara Federal/bagian
Pada permulaan Indonesia merdeka, perasaan-perasaan kebangsaan dari bangsa-bangsa melayu itu telah muncul dengan terbentuknya Federasi Negara-negara bagian (federal) dalam bentuk Negara Pasundan di Jawa Barat, NST, NIT dan sebagianya didalam Republik Indonesia Serikat (RIS). 

Perjuangan Kemerdekaan bukanlah suatu perbuatan kriminal, tetapi itu adalah satu perbuatan legal dan suci yang merupakan Hak setiap bangsa. Yang penting caranya, jangan melanggar Hak-hak azasi manusia. Tuhan telah mencipta kita manusia berbangsa-bangsa didunia yang sama, hanya satu dunia. Tuhan suda menempatkan kita manusia dan semua bangsa itu di daerah dan pulau masing-masing, jangan ada yang baku rampas dan baku ambil alih apa yang menjadi hak milik orang lain. Kalau daerah milik bangsa lain di ambil alih dengan kekuatan tertentu, berarti saat itu juga Tuhan Marah. Dengan demikian Tuhan suda marah saat Ali Mustopo mengatakan bahwa  “Jakarta   sama   sekali   tidak   tertarik   dengan   orang   Papua,   tetapi Jakarta hanya tertarik dengan Wilayah Irian Barat. Jika inginkan Kemerdekaan, maka  sebaiknya     minta   kepada    Allah   agar   diberikan   tempat    di  salah  sebuah    Pulau   di Samudera Pasifik, atau menyurati orang-orang Amerika untuk mencarikan tempat di bulan. sebelum PEPERA 1969 itu. (Tuhan sudah bagikan Daerah masing-masing kekayaan masing-masing secara adil, maka kita tidak perlu baku curi, nanti Tuhan marah don).



Pembagian kekuasaan dan pembentukan negara-negara ditatas ini, kita serahkan kepada kemauan rakyat-rakyat setempat dan kebangsaaan negeri-negeri tersebut dalam menentukan hak self determination mereka. Karena kita di Indonesia ada banyak Bangsa, baik Melayu maupun Malanesia hingga semua bangsa melayu dan malanesia yang ada di Nusantara, biar berdiri sendiri-sendiri dan urus masing-masing bangsanya. Sehingga akhirnya tinggal laporan di setiap tahun kepada Pusat. Kemudian apakah Konfederasi Negara-negara melayu Nusantara dan persatuan bangsa-bangsa Melanesia ini masuk bergabung dengan Asean atau sebaliknya itu akan kita bicarakan kemudian dengan pertemuan bersama Negara-negara Melayu dan Malanesia yang baru saja menentukan nasibnya sendiri untuk kepentingan bersama dari segi politik, ekonomi dan pertahanan bangsa-bangsa Asia Tenggara.


  1. Kesimpulan
Negara Indonesia yang kita diami ini betul-betul di dirikan diatas konsep yang salah, makanya Banyak Undang-undang dan Hukum-hukum yang di praktekkan, namun tidak ada undang-undang dan hokum yang positif yang merangkum semua hingga bisa menjamin kelangsungan hidup rakyat di seluruh wilayah Nusantara. Tidak ada Hukum dan Undang-undang yang menjamin, selalu di rubah, beberapa kali di amandemen  dan di buat setiap tahun untuk setiap bidang. Karena undang-undang dan Hukumnya tidak memberikan jaminan kepada masyarakat, maka masyarakat selalu protes, dan melanggar. Ketika hukum di langgar oleh Masyarakat atau pihak tertentu yang tidak senang, Pemerintah tidak mencari solusi yang baik dan tepat, yang ada hanya satu yaitu di tembak mati, di bunuh dan di habiskan, serta di penjarahkan bagi yang protes. (Ini adalah praktek penjajahan diatas penjajahan yang terjadi dan sedang berlangsung di Negara kita Republik Indonesia).

 Akhir Kata, Prediksi saya bahwa apabila suatu saat anak-anak negeri bangsa-bangsa Melayu dan Malanesia yang ada di Nusantara itu mengerti, memahahami lalu sadar bahwa, kami di tipu dan di permainkan Oleh Petinggi-petinggi Negara, maka yang akan terjadi adalah munjullah politikus-politikus yang Nasionalisme tentang Bangsanya masing-masing. Mereka semakin akan sadar dan saling mempengaruhi terhadap-satu-dengan yang lainnya, untuk mencari solusi kelangsungan hidup yang baik. (Karena Negara ini berdiri diatas Konsep yang salah, maka akhirnya apa yang akan terjadi …..? kalau ada yang tahu jawab dulu ya )

Jawaban saya untuk memperkuat prediksi saya adalah “ Dunia Politik di saat ini tidak seperti masa-masa Primitif yang dulu, cara dan mekanisme politik di saat ini semakin modern, maka yang akan terjadi adalah, karena semua anak bangsa Melayu dan Malanesia suda sadar tentang bangsanhya masing-masing, hingga untuk menyelesaikannya semua masalah ini,  harus bawah secara Damai ke Meja perundingan. Titik…! . (Pantaslah negara yang berdiri diatas konsep yang salah itu hancur dan Berkeping-keping, biar di suatu saat ketika orang lain dari Negara lain melewati di negara-negara melayu dan malanesia yang ada di Nusantara ini menyebutkan bahwa; “Ini Adalah Dulunya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Yang Sudah Terpecah-Belah” )



******** Semoga Genapilah Mimpi ini ********


PENULIS ADALAH
MAHASISWA FKIP  UNCEN
Jayapura Papua
April, 2014


(The author is a student Papuan air-race Malanesia being educated in Portnumbay).



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “KEHANCURAN KONSEP NKRI SUDAH DI AMBANG PINTU