(Suasana saat pembukaan Natal Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai, Nabire, Dogiyai dan Deiyai seluruh Jawa dan Bali di Semarang.foto Musa pekei/KM) |
Seluruh rangkaian kegiatan ini digelar dengan tema "Natal Memberi Harapan
untuk Masa Depan" dan sub tema, "Melalui Natal, Kita dapat Mengoreksi
Diri untuk Masa Depan."
Natal yang dihadiri ratusan pelajar dan mahasiswa ini dibuka secara resmi oleh Frans Pekei, staff di Pekerjaan
Umum (PU) Provinsi Papua.
"Mahasiswa merupakan agen perubah. Maka mahasiswa khususnya Mee-Pago,
umumnya Papua, harus menjadi agen perubah di tanah Papua yang diselimuti
oleh berbagai persoalan saat ini," kata Frans yang juga sebagai alumni
Semarang ini sambil memegang dan membunyikan uka-mapega sebagai tanda membuka
kegiatan.
Dalam kesempatan itu , Pdt. Yulianus Anouw mengatakan, mahasiswa Mee-Pago
khususnya dan umumnya Papua harus miliki nilai-nilai rohani sebagai acuan dalam
melakukan segala perubahan atas segala persoalan yang ada di Papua.
"Kalau mau rubah Papua dari stigma-stigma yang dialamatkan bangsa lain,
kita harus mengoreksi diri," kata Anouw yang juga Alumni Semarang ini.
'Caranya dengan belajar tekun sesuai dengan bidangnya, kita geluti, untuk
mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif, menjadi berkat untuk orang
Papua," kata Anouw dalam kotbah.
Sambutan ketua Natal yang lebih dahulu dipanggil Tuhan, Almarhum Marselino
Tekege, S.T, diwakili Marten Yatipai mengatakan "Melalui Natal, semoga
memberikan kita makna yang berguna bagi kita sebagai mahasiswa untuk melalukan
perubahan-perubahan di tanah papua," katanya.
"Mahasiswa Mee-Pago khususnya dan umumnya Papua, kita dituntut untuk
belajar baik dan menjadi perubahan yang signifikan," tegasnya”. (Musa Pekei/KM)
0 thoughts on “Mahasiswa Ipmanapandodei Jawa-Bali Gelar Seminar dan Natal Bersama di Semarang”