Yustus Muyapa.(Foto : Dok Prib/KM) |
Oleh : Yustus
Muyapa
Pohon
bertumbuh diatas permukaan bumi,
berguna untuk menjaga hasil-hasil hutan
dan pohon. Sebab, hutan
mengeluarkan karbon 02 yang sangat
bermanfaat bagi setiap insan manusia.
Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan di dominasi dengan jenis
pohon dan tidak dapat memisakan
satu dengan lainnya. Untuk itu, manusia sangat membutukan hutan.
Dengan demikian, bagi hutan yang habis akan pepohonan,
perlu direboisasi
atau penhijauan
kembali. Ini ditegaskan untuk wajib ditanam
satu orang satu pohon.
Melihat dari pengalaman kami, bahwa setiap pohon yang
berada di papua lebih khususnya di daerah-daerah sudah kehilangan pepohonan
yang sebagai penahanah erosi, longsor dll.
karena itu kami perna melaksanakn reboisasi di beberapa daerah Meuwodide.
Setiap hari, bulan, dan tahun, upaya untuk mengembalikan lahan hutan kosong, perlu menanam pohon yang baru agar bertumbu dan bilsa perlu dirawat
dengan baik. Agar
pertumbuhan pohon itu bisa bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
Setiap pohon memang beda-beda, antaranya : pohon lunak yang jangka panjang tumbuhnya, dan ada
juga yang tumbuhn yang cepat dalam jangka watu dekat.
Dengan demikiam ketika ingin menebang, perlu melihat
umur dari pada pohon itu sendiri. mana yang layak ditebang dan tidak.
Penebanga pohon di tanah papua, sudah sangat banyak.
Tertuma di berbagai daerah-daerah yang baru dibentuk alias pemekaran baru.
Pohon habis, karena melakukan pembangunan dan dijadikan tempat pembisnis.
Kehilangan hutan berarti kehilangan kekayaan alam
papua, salahnya satunya. Sebab, hutan adalah tempat sumber daya alam yang kaya
akan penghasilan. Untuk itu, pohon tidak boleh tebang sembarangan, karena itu,
merusak hutan. Yang akan mengakibatkan erosi, longsor dan bencana lainya.
Dengan demikian, hutan perlu dilestarikan. Sebab hutan
adalah kekayaan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan dari generasi ke
generasi.
Bila, hutan botak, salah satu solusi ialah perlu
mereboisasi kembali secara mekanik.
Yustus Muyapa, Penulis di Media Online Kabar Mapegaa
(KM)
0 thoughts on “Stop Merusak Hutan, Sebab Hutan Adalah Paru-Paru Dunia”