BREAKING NEWS
Search

Gempa-KPH-Berapi : Akan Gelar Mimbar Bebas dan Jumpa Pers Mahasiswa Papua di Yogyakarta

Ilustrasi : Gempa-BPH-Berapi (Gerakan Melawan Lupa Menuntas Kasus Pelanggaran HAM Berat Paniai Berdarah).KM
Yogyakarta ,(KM) - Dalam rangka kegiatan untuk menutut agar dituntaskan kasus pelanggaran HAM berat paniai yg terjadi pada tgl 8 desmber 2014 yg menewaskn 5 orag dan belasan lainnya luka-luka  berat.  Gerakan Melawan Lupa Menuntas Kasus Pelanggaran HAM Berat Paniai Berdarah (Gempa KPH Berapi) didirikan oleh mahasiswa Papua di Daerah Istimewa Yogyakarta di bawah koordinasi Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Papua Daerah Istimewa Yogyakarta (Hipma Papua DIY) pada Jumat, 13 Maret 2015 dan akan gelar Mimbar bebas dan Jumpa Pers. (sabtu,21/03/15).

Kegiatan pertama, tanggal 18 Maret 2015 yang  berlangsung di Asrama Kamasan I Papua, dalam bentuk diskusi umum mengenai tragedi Paniai berdarah.

Dalam kegiatan tersebut yang menjadi pemateri  adalah Emanuel Gobay, seorang sarjana hukum yang kini jadi staf di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta dan pendamping hukum mahasiswa Papua Yogyakarta.

Dalam diskusi tersebut, Gobay menegaskan, kasus Paniai berdarah dapat dikategorikan pelanggaran HAM berat. Penegasan ini senada dengan Natalius Pigai, anggota komisioner Komisi Nasional HAM di Jakarta, saat lawatan penyelidikan Komnas HAM di Paniai. Gobay mengarahkan diskusi agar mahasiswa Papua melihat Paniai berdarah dari sisi hukum.

"Dari hasil analisis kita soal Paniai berdarah, kita di sini bisa simpulkan bahwa di Paniai telah terjadi pelanggaran HAM berat. Bukti, kronologis kejadian, keterangan saksi, keterangan warga dan keterangan saksi ahli, juga proyektil peluru semua menguatkan," jelas Gobay pada diskusi  saat itu, Rabu 18 Maret 2015 dari asrama Kamasan I Papua.

Setelah Kegiatan Pertama sukses dilaksanakan, Gempa-KPH-Berapi kembali akan mengadakan kegiatan kedua yakni  mimbar Bebas dan Jumpa Pers  Mahasiswa Papua di Yogyakarta   di halaman Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD APMD) Yogyakarta, jalan Timoho, Yogyakarta, Pukul 17.00 WIB sore ini.

Ketua Kordinator Umum ,Demianus Nawipa kepada KABAR MAPEGAA  bahwa ; “Terkait dengan 4 pelajar dan 1 pemuda ditembak mati serta 17 warga paniai luka-luka, pada 8 desember 2014, maka pada tanggal 09 desember 2014 tahun lalu, kami mahasiswa papua yang sedang studi kota studi yogyakarta dan solo, telah melakukan aksi damai di bundaran UGM  sekaligus menyusulkan aspirasi kami kepada Presiden Republik Indonesia  Ir.H.Joko widodo, ketika beliau kunjungi UGM” .Namun sampai saat ini pak presiden tidak menanggapi serius dengan persoalan ini, pada hal beliau pernah kunjungi ke Papua dalam bulan itu tahun 2014. Tegasnya

Lanjut, Dengan demikian, kasus tersebut sekarang  sampai di KOMNAS HAM , menurut informasi kasus tersebut akan bahas pada sidang paripurna KOMNAS HAM , sehingga  kami bentuk Tim " Gempa-KPH-kph-berapi (Gerakan Melawan Lupa Kasus Pelanggaran HAM Berat di Paniai) " mahasiswa Papua Yogyakarta – Solo .

Oleh sebab itu kami mengajak seluruh mahasiswa papua yang berada di papua maupun luar papua segera menuntut hasil akhir investigasi dari komnas ham agar mereka memutuskan sesuai dengan data dan realita terjadi pelanggaran ham berat tersebut tanpa ada pembelokan ke ranah hukum yang tidak memuaskan. Ujarnya. (Manfred/KM)



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Gempa-KPH-Berapi : Akan Gelar Mimbar Bebas dan Jumpa Pers Mahasiswa Papua di Yogyakarta